11. PERUBAHAN

6.6K 809 442
                                    

"Dulu mataku selalu mencarimu.

Dulu bibirku selalu menyebut namamu.

Tapi dulu aku menyerah mendapatkamu.

Dan sekarang akan kulakukan hal yang sama

Namun bukan menyerah, tapi memperjuangkan."



"[Name]?"

Suara maskulin dengan nada riang, tanpa melihat pun gadis yang dipanggil namanya itu tahu dengan jelas siapa pemilik suara tersebut.

Sang gadis memasang wajah cemberut saat orang yang memanggilnya sudah berada di hadapannya.

"Aku telat, maafkan aku," kata sosok tersebut yang merupakan seorang pria bertubuh tinggi dan tegap. Tampak menyesal karena datang sangat-sangat telat.

"Kau selalu saja telat setiap kali harus bertemu denganku. Jika seperti ini aku tidak ingin menemuimu lagi, Onii-chan," gerutu [Name]. Gadis itu merasa kesal karena ia sudah menunggu satu jam lebih di tempat biasa ia bertemu dengan kakaknya secara diam-diam.

Oda saku, salah satu anggota Port Mafia, tanpa ada yang tahu adalah kakak kandung dari gadis bernama Oda [Name]. Karena demi keamanan sang gadis, ikatan mereka sebagai keluarga harus disembunyikan, dan buruknya hanya untuk melepas rindu mereka harus diam-diam bertemu.

"Jangan! Aku sudah cukup tersiksa karena tidak bisa menyapamu dan harus pura-pura tidak kenal setiap kali kita bertemu di markas, jangan buat kakakmu ini sampai tidak bisa bertemu denganmu seperti ini lagi," kata Oda Saku seolah keluar dari karakter cuek yang biasa ia tampakkan pada orang lain.

[Name] yang melihat air muka kakaknya saat ini justru tertawa. Bagi gadis itu rasanya menyenangkan ketika ia bisa menggoda kakaknya ini.

"Kenapa kau tertawa?"Oda Saku tahu kalau adiknya sedang mempermainkannya sekarang. Tapi melihat [Name] tertawa seperti ini, tidak ada hal yang lebih membahagiakan untuk pria itu. Karena jika [Name] bisa tertawa seperti itu, artinya gadis itu baik-baik saja.

"Aku benar-benar tidak habis pikir kalau Onii-chan bisa memasang wajah seperti itu. Jika ada anggota Port Mafia yang melihatmu memasang wajah seperti itu, kau bisa ditertawakan. Ah, kukira Dazai-san pasti akan menertawakanmu dengan keras," kata [Name] saat ia sudah bisa mengontrol tawanya.

Oda Saku memeluk [Name] erat.

Di gang yang tak banyak orang melintas, berpenerangan redup, berbau lembab yang terkadang berubah sesuai keadaan, hanya di tempat inilah ia bisa menjadi seorang kakak. Oda Saku begitu mencintai adik perempuannya, satu-satunya keluarga yang ia punya. Walau ia harus menjadi orang asing ketika di depan banyak orang, namun ia akan memberikan seluruh cintanya ketika ia berdua saja dengan sang adik.

"Bagaimana mungkin aku tidak ingin bertemu denganmu. Onii-chan yang paling tahu kalau aku selalu senang bertemu denganmu, bahkan walau hanya dengan berpapasan seperti orang asing, aku tetap senang. Tak masalah untukku jika harus menunggumu begitu lama, asal kau datang aku tidak peduli jika harus menunggu berpuluh tahun sekalipun," ucap [Name] seraya memeluk balik kakaknya, merasakan kehangatan sekaligus rasa aman.

Oda Saku tersenyum mendengar ucapan jujur adiknya, karena jarang sekali ia bisa mendengar kata-kata manis dari sang adik. "Ingatlah, tidak peduli aku dimana, aku sedang apa, bahkan jika kita tidak lagi berada di dunia yang sama, aku tetap menyayangimu. Aku akan selalu mencintai adik kecilku yang manis ini," kata Oda Saku.

REFRAIN (DAZAI X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang