EPILOG-MEMBEKAS

3.9K 437 169
                                    

"Tidak peduli kau dimana

Tidak peduli kau seperti apa

Bahkan jika kita hanya bertemu dalam mimpi

Itu tidak masalah

Karena aku tetap mencintaimu

Karena kami akan tetap mencintaimu."

Setelah apa yang terjadi pada [Name], gadis itu langsung diserahkan ke pihak kesehatan dan juga Yosano sebagai pertolongan pertama agar gadis itu bisa bertahan. Namun luka yang diderita gadis itu benar-benar membuat [Name] berada di ambang kematian bahkan sebelum Kunikida berhasil menghentikannya.

Selama delapan jam keadaan gadis itu benar-benar buruk, membuat semua orang yang menunggunya menjadi ketakutan setengah mati.

Pihak pemerintahan pun turun tangan. Mereka berusaha keras menangkap para penjahat bertopeng yang membuat keonaran di Yokohama sampai berani bertindak nekad dengan menggunakan [Name]. Dengan bantuan dari Port Mafia, akhirnya mereka berhasil dibereskan. Walau pada akhirnya tidak ada dari mereka yang selamat karena membunuh diri mereka sendiri.

Dan sebuah kabar buruk pun terdengar, membuat Kouyou dan Kyouka menangis. Para pria termasuk Dazai yang tak pernah mau pergi sampai mendengar kabar tentang gadis itu pun, hanya bisa menggigit bibir, merasa menjadi pecundang karena tidak bisa melindungi satu orang gadis saja.

Beberapa hari setelah semuanya selesai. Sebuah pesta diselenggarakan untuk merayakan selamatnya Fukuzawa dari kematian akibat ancaman virus. Dektektif Bersenjata mengadakan pesta di sebuah kapal pesiar mewah, mengudang banyak tamu dan relasi yang saling mengenal satu sama lain.

Di dasar tangga dalam aula pesiar, Tanizaki, Kyouka, dan Kenji berkumpul, saling berbisik akan masalah dimana mereka melanggar perintah Fukuzawa—pimpinan mereka—untuk tidak melawan Port Mafia. Tentu Tanizaki panas dingin memikirkan hukuman apa yang akan didapatkannya, bahkan ia sampai berpikir bahwa Fukuzawa akan memenggalnya. Lucu sekali.

Namun Kenji yang menanggapi justu antusias ingin dipenggal, entah harus berkomentar apa pada pria pirang satu itu atas keluguan atau kebodohan lebih tepatnya. Begitu pun dengan Kyouka yang memberikan tanggapan hingga membuat Tanizaki menyerah bicara dengan mereka berdua.

"Ranpo-san?" Tanizaki terkejut ketika melihat pria berdedukasi tinggi itu ada di pesta setelah tidak melihatnya beberapa waktu ini. "Kau berhasil keluar dari novel misterinya, ya," sambung Tanizaki.

"Tentu saja. Aku sudah mengindentifikasi lima ratus penjahatnya. Kalau si topi keren sih masih di dalam. Dia menyerah dengan novel misterinya dan menghajar semua orang di dalamnya," jawab Ranpo seraya melahap makanannya.

"Itu Shachou," Yosano melihat kedatangan pemimpin mereka yang menuruni tangga.

Kunikida, yang juga ada di sana langsung mengambil posisi di depan yang lain ketika Fukuzawa berada di depan mereka. Ia membungkukan badannya, diikuti yang lain dan berkata, "Kami akan menerima hukuman yang Anda berikan."

"Akan kupikirkan hukuman untuk kalian nanti. Tapi aku sangat berterima kasih atas kerja keras atau masalah kali ini," Fukuzawa berkata, lalu menampakan senyum hangat penuh rasa terima kasih untuk semua karyawannya. "Semuanya, kalian sudah bekerja dengan sangat baik," sambungnya.

Di lain sisi, Dazai kini berdiri di luar pada pagar pembatas kapal. Matanya tidak berpaling dari gedung pencakar langit Yokohama di seberang sana. Warna merah jingga pada langit sore, membuat Dazai memikirkan banyak hal dalam diamnya. Angin laut yang memainkan rambut cokelat pria itu, seolah mencoba menghibur lara hati Dazai.

"Ini benar-benar tempat pesta yang mewah, ya," suara Atsushi menggema di udara ketika bocah harimau itu berjalan ke arah Dazai dengan segelas minuman beralkohol rendah.

REFRAIN (DAZAI X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang