24. AKHIR

3.9K 423 191
                                    

"Setidaknya kali ini saja

Jangan biarkan aku terlambat

Setidaknya saat ini saja

Jangan biarkan aku menyesal

Kumohon

Jangan katakan selamat tingal."



Dazai diam-diam telah membuat rencananya sendiri. Tak ada yang ia beritahu tentang rencana utamanya ini, kecuali Kunikida. Ia bahkan tidak memberitahu [Name], tak ingin sampai gadis itu khawatir, atau bahkan ingin ikut bergabung dengan rencanya ini. Bagi Dazai menangkap Fyodor bukan hanya demi keamanan kota tercintanya ini saja, tapi juga keamanan [Name]. Karena Fyodor paling ingin mendapatkan [Name] setelah perihal buku yang menjadi incarannya demi dunia ideal yang ia inginkan.

Pria bermantel cokelat itu tahu kalau Fyodor tidak akan ada di tambang yang diduga menjadi tempat persembunyian pria rusia tersebut. Fyodor yang penuh dengan jebakan itu, tentu saja hanya Dazai yang dapat memahami jalan pikiran gilanya.

Dengan sedikit bantuan, ia bahkan sudah tahu berada dalam satu ruangan dengan Fyodor sekarang, tanpa Fyodor tahu tentu saja.

Di sebuah cafe, dengan lantunan irama klasik dari musisi maestro Bach, Dazai akan menangkap Fyodor.

"Yo," sapa Dazai ramah saat mendapati Fyodor yang hendak pergi dari cafe karena rencananya telah selesai, tiba-tiba berhenti tepat di sebelah Dazai duduk. "Cafe yang bagus, ya," sambungnya.

Keterkejutan tentu saja menghinggapi Fyodor, benar-benar tidak menyangka kalau ia akan mendapati Dazai di sini. Yang artinya bahwa Dazai dapat menebak rencana Fyodor dengan mudah.

"Sudah kuduga kau pasti akan terkejut," kata Dazai dengan senyum puas saat ia melihat Fyodor membelalakan mata karena terkejut luar biasa atas kehadiran Dazai. "Kau ingin tanya bagaimana aku bisa tahu tempat ini, kan? Sebenarnya aku menggunakan kartu andalanku. Inilah kartu andalanku untuk menangkap iblis," sambungnya lalu menunjuk pria yang duduk berseberangan dengan tempat Dazai duduk.

"Lama tidak bertemu ya, Nezu [tikus]," sapa pria berambut pirang yang sedari tadi sibuk membaca koran. Ia kini tersenyum penuh arti menatap Fyodor. Pria yang pernah menjadi pimpinan organisasi dari Amerika, Guild—Francis.

"Ah, luar biasa!" sahut Fyodor kesenangan saat siapa orang yang ia temui sekarang. "Eyes of God, ya?"

"Benar. Mata tak bisa dihindari yang mengawasi seluruh kota. Aku menggunakan kekuatan ini untuk menemukan tempat ini selagi perhatianmu teralihkan pada markasmu. Syarat untuk meminjam kekuatannya adalah mengembalikan aset tersembunyi Guild yang kau curi," jelas Dazai santai.

Francis menyesap tehnya, sebelum ia berkata, "Aku tidak tertarik mendapatkan uangnya kembali, tapi aku tidak terima kalau asetku dicuri oleh tikus."

Derap langkah terdengar. Entah sejak kapan cafe itu kosong dari para pelanggan dan hanya tersisa mereka bertiga. Sebelum akhirnya para pasukan berseragam hitam bersenjatakan laras panjang datang mengepung Fyodor.

"Sisanya biar kami yang urus," suara dari pria berkacamata yang datang bersama dengan para pasukan berseragam hitam itu terdengar memenuhi ruangan. Langkah yang stabil tanpa ketakutan, yang berhenti di antara para pasukan—Ango. "Kau tidak keberatan, kan, Dazai?"

"Tidak. Karena itulah aku memanggilmu," jawab Dazai.

"Taruh tanganmu di tempat yang terlihat!" perintah Ango kepada Fyodor.

REFRAIN (DAZAI X READER)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin