22. RENCANA

3K 387 138
                                    

"Dalam dongeng selalu dikatakan

Bahwa kejahatan pasti kalah oleh kebaikan.

Tapi menurutku.

Bukan kebaikan yang mengalahkan kejahatan

Melainkan kecerdasan dan kekuatan."



Entah sudah berapa lama Dazai memperhatikan gadis yang sedang tidur pulas di sampingnya. Pria yang kini tengah duduk itu terus menatap [Name] tanpa bosan. Tangannya tidak diam, membelai wajah gadis itu, memainkan rambutnya, mengelus kepala, bahkan menggengam erat tangan kurus [Name]. Senyum Dazai terus merekah, terlihat begitu bahagia dengan rona tipis di wajah karena senang bahwa dinding yang membatasi dirinya dengan gadis itu kini suda tidak ada. Terlebih lagi, Dazai tak lagi menutupi perasaannya.

Dazai kembali jatuh cinta lagi pada gadis itu. Bahkan rasa cintanya kini lebih bebas dan tumbuh lebih banyak.

"Ugh," erang [Name] pelan saat merasa tidurnya terganggu akibat tangan Dazai yang asyik bermain di wajah sang gadis.

Lagi-lagi Dazai tersenyum. Membuat pria itu jauh lebih tampan. "Aku tidak tahu kalau kau semanis ini saat tidur. Maaf mengganggumu," ucap Dazai pelan.

Setelah itu pandangan Dazai beralih ke luar jendela yang ada di sampingnya, berseberangan dengan [Name] yang tertidur.

Pikiran Dazai kembali ke masalah yang sedang terjadi. Ia tidak tahu apa yang terjadi selama ia tidak sadarkan diri. Dan Dazai tidak sempat bertanya pada [Name] mengingat mereka berdua sedang meluruskan masalah dari masa lalu. Terlebih ia tidak ingin mengganggu gadis itu dari istirahatnya sekarang. Ia tahu dengan jelas kalau [Name] saat ini sedang kelelahan, baik mental maupun fisik.

Dazai merogoh ponsel dari kantung jaket [Name], mengingat ia tidak tahu dimana ponsel miliknya saat ini.

Pria itu melihat pesan masuk di ponsel [Name], dan semua dari anggota agensi. Satu persatu ia membuka pesan tersebut, yakin seratus persen kalau pesan-pesan itu sebagian memberitahu apa yang terjadi pada mereka di luar sana.

Dazai terkejut saat ia melihat pesan masuk dari Tanizaki yang mengatakan kalau Fukuzawa, atasan mereka menghilang. Mungkin lebih tepatnya pergi entah kemana sendirian karena pertikian yang terjadi antara Detektif Bersenjata dengan Port Mafia.

Dengan cepat Dazai memencet tombol dial pada nomor Tanizaki.

Seolah Tanizaki memang sedang memegang ponselnya, panggilan telepon Dazai langsung diangkat pada dering pertama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seolah Tanizaki memang sedang memegang ponselnya, panggilan telepon Dazai langsung diangkat pada dering pertama.

"[Name]-chan? Kau baik-baik saja? Bagaimana keadaan Dazai-san di sana?" tanya Tanizaki langsung dari seberang telepon.

REFRAIN (DAZAI X READER)Where stories live. Discover now