23. GAWAT

3K 389 155
                                    

"Bukankah kau berjanji padaku

Kalau kita akan bertemu lagi setelah ini?

Bukankah aku pun berjanji padamu

Kalau ada yang ingin kukatakan setelah ini?

Maka dari itu

Jangan pergi, kumohon."






[Name], Dazai dan Kunikida pergi menuju titik kumpul para anggota agensi lainnya berada. Bisa dilihat bahwa tak hanya anggota Detektif Bersenjata saja melainkan Port Mafia juga, walau mereka berkumpul di sudut yang berbeda.

Berkat laporan Dazai atas rencana Fyodor untuk mengadu domba dua agensi agar saling menghancurkan, akhirnya Port Mafia mau mengibarkan bendera putih untuk sementara setelah Dazai turun tangan dalam membuat rencana.

"[Name]-chan?" suara tak asing yang begitu lembut tertangkap pendengaran [Name]. Membuat sang pemilik nama tersebut melihat ke sumber suara.

[Name] tekesiap kaget saat ia melihat beberapa meter di depan sana ada Kouyou-san, wanita cantik nan elegan berkimono yang saat ini menatap sendu [Name].

"Itu sungguh kau, [Name]-chan?" tanya Kouyou, seolah ia tak yakin kalau gadis yang begitu ia sayang itu ada di depan matanya setelah tak ia lihat selama empat tahun ini.

Tak ada jawaban terdengar dari mulut [Name], namun tindakan yang gadis itu lakukan jauh lebih menyenangkan hati Kouyou.

Gadis itu berlari, kemudian memeluk wanita berkimono yang merupakan salah satu Elit Port Mafia itu dengan erat. [Name] menenggelamkan wajahnya dalam rengsekan kimono Kouyou. Menyatakan dengan pasti kalau gadis itu senang bertemu dengan Kouyou-san, wanita yang telah merawat [Name] sejak gadis itu berusia masih begitu muda.

"Onee-san, aitakata [aku merindukanmu]," ucap [Name] manja, seolah Kouyou itu bukan sosok kakak perempuan tapi seperti ibunya.

Air muka dan sorot mata yang begitu lembut terpancar pada paras cantik Kouyou, bahagia karena akhirnya ia bisa bertemu gadis itu dan memeluknya seperti dulu lagi. Kouyou balas memeluk [Name], mengelus kepala gadis itu penuh afeksi sayang.

"Aku juga merindukamu, Sayang. Syukurlah kalau kau baik-baik saja," kata Kouyou yang terdengar seperti berbisik, seakan ucapannya itu hanya ingin [Name] saja yang mendengar.

Michiro Tachihara yang merupakan pimpinan pasukan Black Lizard bertanya pada Hirotsu saat ia melihat [Name] untuk pertama kali dan tentang hubungannya dengan Kouyou-san.

"Dia [Name], mantan anggota Port Mafia yang sekarang anggota Detektif Bersenjata," jawab Hirotsu yang saat ini juga sedang memperhatikan [Name] berbicara dengan Kouyou penuh semangat.

"Jadi dia termasuk pengkhianat Port Mafia. Jika Dazai-san aku masih mengerti kenapa Port Mafia tidak menghabisinya setelah ke luar dari organisasi, tapi gadis itu bukankah seharusnya dia dihabisi?" tuntut Michiro menatap lekat [Name].

Hirotsu menghela napas, ia memaklumi Michiro karena ketika ia masuk Port Mafia [Name] sudah keluar. "Jangan pernah menyentuh gadis itu walau sehelai rambut pun, jika tidak ingin kehilangan nyawa dengan cara yang sadis."

"Kenapa?" Michiro menatap Hirotsu heran.

Hirotsu mengambil sebuah batu kecil, dan menyerahkannya kepada Michiro lalu berkata, "Coba kau lemparkan ini ke gadis itu."

Michiro melakukan apa yang Hirotsu katakan, melemparkan batu kecil itu tanpa menggunakan kekuatan yang berarti, hanya lemparan asal.

"Akh," respon [Name] pelan.

REFRAIN (DAZAI X READER)Where stories live. Discover now