13. HARI PERINGATAN

5.7K 682 364
                                    

"Jangan khawatir,

Aku baik-baik saja.

Aku berusaha baik-baik saja.

Kesulitanku hanya satu:

'Aku merindukanmu'."




Atsushi dan Kyouka sejak tadi terus memperhatikan [Name], merasa heran karena gadis itu terlihat murung dari kedatangannya pagi ini ke kantor. Tentu hal tersebut menjadi pemandangan asing untuk mereka berdua yang mengenal [Name] sebagai sosok penuh semangat dan ceria.

Tak ada candaan, tak ada lelucon, tak ada tawa, bahkan suaranya bicara pun tidak terdengar. Gadis itu diam seribu bahasa, terkadang hanyut dalam lamunan yang membuatnya terlihat seperti patung—tak bergerak dengan pandangan kosong.

"Aku akan keluar, mungkin tidak akan kembali ke kantor. Kalau ada apa-apa telepon saja," kata [Name], bangkit dari duduknya dan langsung pergi ke luar ruangan bahkan sebelum orang-orang yang ada di ruangan merespon ucapan gadis itu.

"Kunikida-san, apakah [Name]-san baik-baik saja? Apakah dia bertengkar dengan Dazai-san lagi? Hari ini [Name]-san terlihat sangat diam dan murung, aku jadi khawatir," tanya Atsushi kepada Kunikida yang duduk tak jauh di sampingnya.

Kunikida yang sedang menulis laporan pekerjaan langsung menghentikan aktivitasnya, dan menjawab,"Jangan ganggu dia hari ini. Dia akan terus seperti itu sepanjang hari karena ini harinya."

"Harinya?" Atsushi tidak mengerti.

"Hari kematian orang yang penting untuknya." Kali ini yang menjawab justru Ranpo, suaranya terdengar pelan, tidak senang ketika membahas masalah ini. "Dia selalu murung setiap tahun jika hari peringatan kematian ini datang," lanjut ranpo.

"Orang yang penting untuk [Name]-san? Siapa?" tanya Atsushi lagi, penasaran karena ia memang tidak tahu apa pun tentang gadis itu.

"Orang yang menjadi alasan Dazai membenci [Name]. Orang yang menarik [Name] keluar dari kegelapan Port Mafia," jawab Ranpo sedikit menerawang, mengingatkannya ketika pertama kali bertemu dengan gadis itu empat tahun lalu. [Name] yang terlihat seperti mayat hidup, sama seperti yang terlihat hari ini. Ranpo adalah salah satu yang tahu kalau hari ini adalah hari dimana [Name] melepaskan seluruh topengnya, dan memperlihatkan wajah asli gadis itu.

"Port Mafia?!" seru Atsushi dan Kunikida bersamaan, membuat Ranpo terkejut dengan suara nyaring mereka berdua.

"Jangan katakan kalau [Name]-san sama seperti Dazai? [Name]-san berasal dari Port Mafia?" Atsushi memang pernah mendengar rumor itu, tapi ketika mendengarnya langsung benar-benar mengejutkan.

"Benar. [Name] adalah anggota penting Port Mafia dulu, dia bahkan kesayangan pimpinan Port Mafia dan juga bawahan Dazai," jawab Ranpo gamblang.

"HAH?!" Kunikida kali ini yang paling terkejut mendengar kenyataan sesungguhnya tentang [Name] barusan.

"Uso desu yo [bohong, kan]," ucap Atsushi tak percaya. Dazai mungkin masih bisa dipercaya kalau mantan dari Port Mafia, tapi untuk [Name], sungguh sulit.

"Jadi anak buah Kouyou-san yang terkenal tidak pernah membunuh siapa pun itu, sungguh [Name]-san yang ini," ucap Kyouko mengerti, kalau yang ia dengar saat itu bukan sekedar serupa nama, melainkan memang orang yang sama.

"Sepertinya dua orang itu terlalu banyak menyimpan rahasia. Pantas saja mereka berdua sama-sama menyebalkan," gerutu Kunikida yang masih tidak percaya kalau [Name] adalah anggota dari Port Mafia.

REFRAIN (DAZAI X READER)Where stories live. Discover now