3. BAD DAY

5.9K 862 178
                                    

"Setiap orang pasti pernah salah, katanya.

Tapi jika ingin berada di dekatmu adalah kesalahan,

Lalu katakan,

Bagaimana kebenaran itu seharusnya?"



Hari pertama ia kembali ke Yokohama, ia sudah mengumpat bukan main karena melupakan kopernya yang tertinggal di kantor polisi dekat ia bertemu dengan Kunikida tadi. Untung saja ada Tanizaki dan Naomi yang berbaik hati mau mengambilkan koper [Name] dan membawanya ke agensi.

Setelah dari cafe [Name] pergi menuju toserba yang tak jauh dari kantor. Dengan usaha giat ia meminjam uang dari Kunikida dikarenakan semua uang miliknya berada di koper yang masih dalam perjalanan dibawa oleh Tanizaki.

"Ranpo-san?!" teriak [Name] seraya membuka pintu masuk dengan keras, penuh semangat tepatnya.

"[Name], urusai!" tegur Kunikida yang terganggu dengan suara heboh gadis itu.

Si gadis yang ditegur hanya memanyunkan bibirnya, tak menyangka kalau Kunikida masih ada di ruangan padahal ia mengira kalau pria itu ada pekerjaan di luar.

Pria bernama Edogawa Ranpo yang sebelumnya sedang ada pekerjaan kini sudah kembali dan sedang menikmati makanan kecil di atas mejanya. Ranpo yang mendengar suara nyaring [Name] bukannya marah justru senang.

"[Name]-chan?! Kau sudah pulang? Biar kutebak apa yang kau bawa dan alasanmu memanggilku," kata Ranpo yang tidak bisa menutupi semangatnya.

"Tidak perlu di tebak, aku tahu kalau jawabanmu seribu persen pasti benar," tolak [Name].

Tak membuang banyak waktu, [Name] langsung berjalan menuju meja Ranpo dan berkata, "Lihatlah, akhirnya aku mendapatkan snack edisi terbatas yang enak ini, Ranpo-san. Kudengar di dalamnya ada hadiahnya juga."

"Kalau begitu tunggu apa lagi, cepat buka-buka!" Ranpo benar-benar penuh semangat ketika berhadapan dengan [Name] saat ini.

Atsushi yang melihat pemandangan tersebut langsung mendekat ke arah Kunikida dan berbisik, "Apakah tidak masalah kalau mereka berdua berisik seperti itu? Jika didengar oleh Sachou bukankah mareka akan mendapat masalah."

"Biarkan saja. Mereka berdua memang seperti itu jika sudah bertemu, terutama jika menyangkut makanan," jawab Kunikida tanpa menghentikan kegiatan menyusun laporan tentang kejadian terakhir kali hingga nyaris meratakan Yokohama.

Atsushi hanya mengangguk mengerti. Tak menyangka kalau [Name] bisa membuat suasana di agensi seramai itu.

"Uwooo! Kau lihat, Ranpo-san?! Aku mendapatkan hadiahnya!" seru [Name] kegirangan ketika ia mendapatkan selembar kertas berlapis plastik dari dalam snack.

"Kau mendapatkan kupon snack gratis. Warukunai [lumayan]. Karena kau mendapatkan hadiahnya, jadi semua snack ini untukku." Ranpo langsung mengambil semua makanan ringan yang [Name] beli tadi dengan senyum penuh kemenangan.

"Ehh!! Tidak bisa! Itu milikku, Ranpo-san."

"Tidak. Bukankah kau berjanji terakhir kali kalau akan memberiku snack karena sudah membantumu memecahkan kasus pembunuhan waktu itu," kata Ranpo tak ingin kalah. Tentu ia tahu apa yang bisa membuat seorang [Name] dengan rela mau menyerahkan makanan yang baru saja dibelinya.

"Zurui [curang]," protes [Name] yang hanya bisa menerima kalau ia tidak sanggup menolak alasan Ranpo barusan. Wajah gadis itu terlihat begitu memelas. "Setidaknya sisakan aku satu, aku sudah jauh-jauh membelinya," rengek [Name].

REFRAIN (DAZAI X READER)Where stories live. Discover now