Bab 32. Mengepak Tanpa Perasaan

1.8K 355 9
                                    

PO Princess Lan Hua dibuka s/d tgl 28 Februari 2021. Harga 110rb belum termasuk ongkir dari Bandung.  Apabila PO pertama peminatnya kurang dari 100 orang, PO akan diperpanjang s/d 08 Maret 2021. Akan saya infokan menyusul apabila PO diperpanjang.

Cara pemesanan bisa klik link untuk pemesanan di profil saya. Mohon dibaca dengan teliti untuk pemesanannya, atau bisa langsung DM saya untuk pemesanan. 

Thank you! ^^

.

.

.

Dilarang menyalin, menjiplak atau mempublikasikan isi cerita tanpa seizin penulis.

Happy reading!

Bab 22. Mengepak Tanpa Perasaan

.

.

.

Musim panas telah datang saat seratus wanita calon selir putra mahkota tiba di Istana Wei Shu. Para wanita itu dikumpulkan dari seluruh negeri, berusia antara empat belas hingga delapan belas tahun, terbaik dari yang terbaik. Lihatlah paras mereka yang cantik, tubuh mereka yang gemulai dan pipi merekah seperti buah plum segar.

Perlahan rasa tidak percaya diri menyeruak, perlahan masuk ke dalam diri Lan Hua yang tengah rapuh dan kesepian. Hidup di dalam istana memang tidak mudah, dan dia berpikir jika rasa sakit ini merupakan bagian kecil dari karma yang harus diterimanya.

Lan Hua melirik pria yang duduk dengan ekspresi bosan di sampingnya. Feng Mian tidak berkata apa pun sejak duduk di kursi nyaman yang sudah ditata para kasim sejak pagi buta di pelataran taman utama istana. Perlahan Lan Hua mengembalikan perhatiannya keseratus gadis muda yang sudah berbaris rapi, sebagian besar menunduk malu, sementara sisanya secara terang-terangan memberikan tatapan genit ke arah putra mahkota.

Apa-apaan itu? Lan Hua bertanya di dalam hati. Dia tidak tahu bagaimana cara seleksi selir berlangsung di dalam istana, tapi mungkin tatapan menggoda memang diperlukan untuk menarik perhatian. Entahlah.

"Apa kau baik-baik saja?"

Lan Hua tersentak, tubuhnya menegang. Pertanyaan Feng Mian menariknya secara paksa dari lamunan pendeknya. Dianggukkannya kepala pelan, dan tersenyum saat merasakan tangan kanannya diremas lembut oleh putra mahkota.

"Putra Mahkota, setelah seleksi selesai, kau bisa memilih wanita yang paling menarik perhatianmu!" Ibu suri tua bicara dengan nada ringan, senyumnya terkembang di wajah tuanya. "Mereka semua berasal dari keluarga terpandang dari seluruh negeri, terpelajar, cantik dan segar."

Ibu suri tua menjeda, melirik singkat kepada Lan Hua yang terlihat sangat tenang. "Aku berharap mereka bisa memberikanmu keturunan secepat mungkin, mengingat putri mahkota belum kunjung hamil."

Tiba-tiba saja Lan Hua bisa merasakan remasan tangan Feng Mian di tangannya semakin mengetat. Ketegangan meningkat, tapi ibu suri tua serta permaisuri terlihat tidak menyadari hal itu. Perhatian keduanya terus tertuju kepada seratus wanita muda yang satu per satu mulai memberikan salam dan memperkenalkan diri dengan anggun dan bersuara lembut.

Senyum ibu suri tua dan permaisuri terlihat melebar saat giliran Song Yi yang memberi salam dan memperkenalkan diri. Setelahnya seratus wanita itu digiring masuk ke dalam sebuah ruangan untuk diperiksa keseluruhan tubuh serta keperawanannya.

"Kenapa kita tidak langsung memilih beberapa diantara mereka untuk menjadi selirku?" Feng Mian yang sudah sangat bosan akhirnya angkat bicara. "Pilih saja empat orang dari mereka dan kirim ke paviliunku," tambahnya. Feng Mian menaikkan satu alis tinggi, sorot matanya begitu tajam saat tatapan pria itu bersirobok dengan ibu suri tua. "Seleksi ini terlalu berlebihan untuk pemilihan istri seorang putra mahkota. Pemilihan ini seperti seleksi wanita untuk raja."

TAMAT - Princess Lan HuaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt