Bab 40. Sisi Gelap

1.8K 331 8
                                    

Dilarang menyalin, menjiplak atau mempublikasikan cerita tanpa izin penulis.

Mohon maaf apabila ada beberapa bagian cerita yang loncat-loncat. Versi lengkap dapat dibaca di versi cetak/ebook. Link ebook ada di profile saya. Versi cetak tersedia. Minat DM ya. ^^

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Bab 40. Sisi Gelap

.

.

.


"Ada apa?"

Feng Mian tidak langsung menjawab. Ia meletakkan wajah di ceruk leher Lan Hua sementara tangannya mengelus lembut perut buncit wanitanya penuh kasih.

"Aku mencintaimu!"

Kening Lan Hua ditekuk dalam. Tidak biasanya Feng Mian bersikap seperti ini. "Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanyanya. Lan Hua mengembuskan napas keras saat tidak mendapat jawaban. "Setidaknya katakan sesuatu!" Diusapnya lembut punggung Feng Mian yang terasa sangat kaku dibawah telapak tangan wanita itu.

Feng Mian masih menolak untuk menatap yang lebih muda. Ia menghirup aroma lembut wisteria dari perpotongan leher istrinya, lama. Aroma Lan Hua selalu bisa menenangkannya. Enam tahun mereka berpisah, dan sekarang saat keduanya tengah menanti anak pertama mereka, takdir harus kembali memisahkan keduanya dan Feng Mian tidak tahu kapan ia bisa kembali ke sisi Lan Hua.

Jujur saja ia merasa was-was. Laporan utusan Suku Ho membuatnya frustrasi. Serangan dari dua kerajaan sudah terasa sangat berat apalagi jika ketakutannya terbukti. Bagaimana prajurit Wei Shu menghadapi serangan dari tiga kerajaan sekaligus?

Feng Mian juga takut meninggalkan Lan Hua di dalam istana tanpa pengawasan dirinya. Nian Zhen mungkin bisa diandalkan, tapi tabib istana itu pernah disukai oleh Lan Hua, dan ya, Feng Mian masih kerap cemburu jika mengingat hal itu.

Alasan lain, Feng Mian tahu jika Nian Zhen pernah memiliki misi untuk membunuhnya dan mendiang raja terdahulu. Namun, entah apa yang membuat pria itu tidak menyelesaikan misi dan memilih berpihak kepada Feng Mian sekarang?

Mungkinkah karena Raja Ming sudah tewas hingga Nian Zhen terbebas dari keharusan menyelesaikan misi? Feng Mian tidak tahu, dan memilih memberi kepercayaan terakhir kepada tabib istana itu untuk membuktikan diri jika dia sudah berubah sebagaimana juga Lan Hua.

"Yang Mulia?" panggil Lan Hua. Sikap diam Feng Mian membuatnya cemas.

"Aku menerima utusan Suku Hong siang tadi," kata Feng Mian membuat Lan Hua menjadi was-was. "Kepala suku memberi laporan pergerakan aneh prajurit Kerajaan Shen La," sambungnya. Feng Mian membuang napas yang sedari tadi ditahannya. "Kemungkinan besar Shen La dan Xing bergabung untuk menyerang Wei Shu."

Lan Hua tidak menyahut. Wanita itu memilih menjadi pendengar yang baik sementara tangannya mengusap lembut punggung suaminya.

"Ada kemungkinan Chu bergabung bersama mereka untuk menyerang Wei Shu," lanjut Feng Mian. "Aku tidak yakin bisa bertahan menghadapi serangan dari tiga kerajaan sekaligus," akunya, jujur.

Feng Mian mengangkat wajah. Afeksinya terhadap Lan Hua begitu lembut dan tulus. "Aku sempat berpikir untuk mengantarmu ke Yuan Ming hingga kondisi di Wei Shu terkendali. Namun, kondisimu tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan panjang. Terlalu beresiko untuk janin dan dirimu hingga aku mengurungkan rencana itu."

TAMAT - Princess Lan HuaWhere stories live. Discover now