Bab 30. Merajut Asa

3.7K 561 16
                                    

Hallo, everyone!

Maaf ini Lan Hua baru saya update lagi. Hehehehe....

Cerita ini akan segera dibukukan gaes. Tapi kalian masih bisa baca di wattpad karena saya tetap akan menamatkan cerita part satunya di sini.

Iya, cerita ini ada dua part. Di wattpad akan saya tamatkan hingga part satu, part duanya bisa kalian baca di versi cetak atau pdf. ^^

.

.

.

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Bab 30. Merajut Asa

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Dengan marah Er Huang mendengar berita mengenai pertunangan Feng Mian dan Song Yi. Namun, pria itu tidak bisa melakukan apa pun. Kedua tangannya dikepalkan erat. Dia sudah tahu jika adiknya harus berbagi suami dengan wanita lain, tapi Er Huang tidak menyangka akan secepat ini. Adiknya bahkan belum menikah selama satu tahun.

Perlahan kedua mata Er Huang dipejamkan. Musim dingin akan segera berganti, tapi harum musim semi masih belum berlabuh.

Di sisi ruangan, Xiang xiang tersentak kaget saat Er Huang menggebrak meja teh dengan keras. Aura pria itu membuat sang hamba menggigil. Xiang xiang belum pernah melihat Er Huang seperti ini sebelumnya. Dan wanita itu tahu jika ke depannya dia akan melihat lebih banyak sisi lain dari seorang Pangeran Kedua Kerajaan Yuan Ming.

"Kemasi barang-barangmu!" Er Huang bicara dengan nada dan ekspresi datar. Tidak ada kehangatan yang biasanya tinggal di kedua mata pria itu saat bicara. "Besok pagi kita akan kembali ke Yuan Ming," sambungnya sebelum beranjak pergi.

Xiang xiang melepas napas panjang setelah kepergian Er Huang. Dengan gerakan cepat ia merapikan rok gaunnya dan berjalan pergi menuju kamar pribadinya. Tidak ada banyak barang yang Xiang xiang kemasi, jadi dalam waktu singkat wanita itu sudah selesai berkemas dan kembali menyibukkan diri sembari menunggu tuannya kembali.

Di waktu sama di tempat berbeda, Feng Mian duduk dengan tatapan kosong. Puluhan dokumen di atas meja terbengkalai sejak pagi. Pikirannya tidak bisa fokus saat ini. bagaimana Feng Mian bisa focus jika pikirannya penuh oleh Lan Hua saat ini.

Kalimat yang diucapkan istrinya kemarin masih menetap di dalam kepala pria itu. Mungkin perasaan Feng Mian tidak akan sekalut ini jika putri mahkota memaki serta mencacinya sedemikian rupa. Namun, siapa yang menyangka jika Lan Hua akan memberinya ucapan selamat?

Feng Mian mengembuskan napas berat yang sedari tadi ditahannya. Ia menggelengkan kepala, berusaha memusatkan pikirannya saat Kasim Ching mengumumkan kedatangan Er Huang siang ini ke ruang kerja Feng Mian.

Pangeran Kedua Kerajaan Yuang Ming, tentu saja pria itu akan datang menemui Feng Mian. Bagaimana pun berita mengenai pertunangan putra mahkota dan Song Yi telah menyebar bagaikan wabah pes. Berita itu menjadi pembicaraan hangat di dalam istana dan para pejabat saat ini. Jadi wajar jika Er Huang pun sudah mendengar mengenai berita itu.

"Menyenangkan sekali bisa mendapat kunjungan darimu siang ini, Kakak Ipar!" Basa basi. Hanya itu yang bisa dilakukan Feng Mian saat ini. Senyum ramahnya terkembang, tapi tak bersambut. Ekspresi dingin Er Huang justru menyambutnya saat netra mereka bertemu.

TAMAT - Princess Lan HuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang