42. Hm?

14.2K 1.4K 50
                                    

Ini udah UP cepet kann?:)

Maafin yak yang part sebelumnya itu bukan part ARESHYA🙏🏻

Maafin juga ini ngaret, Author ketiduran😭🙏🏻

Tapi ini kan udah diganti author,
Jadi, Votmennya jangan lupa

Komen yang banyak, aku suka bacanya🌚

MAKASIH!!! ARESHYA UDAH MAU 8K AJAA:)

MAKASIH PARA KAKAK ONLEN NYA ZEYYY, PARA PACAR DUA CURUT, PARA SELINGKUHANNYA VIRTUAL AREL👶🏻❤️

Sekian, jangan lupa follow Author,

Happy Reading ❤️
__________________________________

Di parkiran sekolah yang sudah sepi, Arel, Ashya, Vano, dan Viska berunding sebentar. Ashya menyarankan agar Viska diantar pulang oleh Vano, tentunya dengan mengalasankan hari yang sudah mulai gelap. Arel pun mengangguk setuju, itu yang dia inginkan.

"Terus lo pulangnya gimana?" tanya Viska tak tega melihat permukaan kulit Ashya yang sudah mulai membiru.

"Biar gue," ujar Arel mengenakkan helm hitamnya. Viska mengangguk, "Okelah."

Jika Viska mengangguk paham, berbeda dengan Vano yang malah memicingkan mata. Arel yang melihat hal itu memutar bola matanya malas, pasti sahabatnya itu memikirkan kecurigaan yang ia utarakan beberapa hari lalu.

"Yaudah, ayo Van. Kasian Ara sendirian," ucap Viska yang sudah nangkring di jok belakang Vano.

"Supir ojek, supir ojek," batin Vano membalas.

Ashya yang mendengar cicitan itu jadi tak tega. Jika bukan karena nya, sudah pasti teman-teman nya itu tak pulang terlambat sekarang.

"Em, makasih ya udah nolongin aku. Maaf juga gara-gara aku kalian jadi pulang telat gini," ucap Ashya tak enak hati.

Vano dan Viska tersenyum, lalu mengangguk dan berujar, "santai aja." Berbeda dengan Arel yang hanya mendengarkan.

"Yaudah, gue pulang kita pulang dulu ya," ucap Vano dan diangguki Ashya.

"Sekali lagi makasih, hati-hati di jalan," balas nya.

"Lo juga, jaga diri," balas Viska dan diangguki Ashya dengan senyum manis. Setelah itu, motor Vano pergi meninggalkan pelataran sekolah.

Ashya yang sedari tadi duduk di jok belakang Arel menarik bahu pemuda itu agar berbalik menatapnya, "pulang," ujar nya.

Arel menurut, ia menaiki motor nya dan mulai menstarter. Namun, hingga sepuluh detik Ashya tunggu, Arel tak kunjung juga menjalankan si putih.

Ashya menepuk-nepuk bahu Arel, "Ayo."

Namun, Arel tak menjawab. Tangannya meraih tangan Ashya yang berada di pundaknya, dan melingkarkan di perut sixpack miliknya yang masih terbalut seragam. Ashya yang paham akan apa yang Arel lakukan, sedikit membenarkan posisi duduknya dan berpegangan erat pada pinggang sang suami. Let's go home!

🌻🌻🌻

Sesampainya di parkiran apartemen, Arel turun terlebih dahulu dan berjalan memapah Ashya.

"Shh," rintih Ashya merasa perih akan bekas ikatan di kakinya.

Karena mendengar adanya rintihan, Arel menghentikan langkahnya, ia menatap Ashya sejenak lalu melepas tas ransel yang ia kenakan dan menyerahkan ke Ashya. Arel maju selangkah, ia membungkuk dan memberi isyarat Ashya untuk naik ke gendongannya.

ARESHYA [End] Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz