ARESHYA [End]

6. Imam

Tugas online sudah dikerjakan?

yakin sii banya banget:)

Selasa, 06.40

Ashya kini sudah berada di sekolah. Hari ini ia berniat ingin berangkat lebih awal daripada biasanya karena tak ingin dikejar waktu karena kemacetan.

"Assalamu'alaikum," salam Ashya memasuki kelasnya.

"Wa'alaikumsalam," jawab beberapa murid yang sudah ada di dalam kelas.

Ashya pun berjalan ke arah bangkunya dan mendudukkan pantat nya. Ia mengeluarkan novel nya yang bergenre romantis, lumayan bisa sembari menunggu guru datang.

Detik demi detik, berganti dengan menit. Siswa siswi mulai memasuki kelasnya masing-masing. Di 11 IPS-1 juga kurang beberapa kursi yang terisi, termasuk dua bangku di depan Ashya dan juga bangku sebelah kanannya yang masih kosong.

Hingga bel mata pelajaran pertama berbunyi. Masih sama, ketiga bangku itu masih kosong.

"Selamat pagi," ujar guru laki-laki muda yang umurnya sekitaran 24 tahun memasuki kelas.

"Pagi, Pak!" balas satu kelas. Ashya pun langsung memasukan novelnya ke dalam tas.

Guru itu meletakkan tas nya di kursi guru serta buku-bukunya yang di meja. "Baik bapak absen dulu... Abra Putra Siregar?" ujarnya mulai mengabsen.

"Hadir."

"........."

"Hadir."

"........."

"Hadir."

"........."

"Hadir, Pak!"

"........."

"Hadir."

"Balveriel al-Adhyatsa?"

"Kosong pak!"

Selanjutnya begitu terus...

"Vano Adi Pratama."

"Kosong!"

"Syaical Alri Saputra."

"Satu paket Pak, mereka bertiga!" seru Putra.

Pak Guru nampak mengeluh sebentar, lalu kembali melanjutkan mengabsen murid-muridnya. "Syifa?"

"Hadir pak."

Begitu terus sampai selesai.

"Baik, ada yang belum saya sebutkan?" ujar Pak Guru menutup buku absensinya dan beralih menatap seisi kelas.

Ashya yang merasa pun mengangkat tangan. "Saya, Pak."

Pak guru mengerutkan dahi, ia menjetikkan jari telunjuk dan tengahnya saat tahu bahwa Ashya adalah murid baru. "Kamu murid baru kemarin ya?"

Ashya mengangguk dengan senyum ramah. "Iya, Pak."

"Nama kamu siapa?" tanya Pak guru dari mejanya seraya membuka kembali buku absensi.