20. Properti

18K 1.9K 27
                                    

SENENG GAK KALO AKU UP?

2 hari ga ktemu eh:')

MAAFKAN AUTHOR MU YG ILANG TANPA KABAR INI👶🏻✨

BACA SAMBIL DENGERIN LAGU DI MULMED, BIAR ENAK:)

SEMOGA SUKA SAMA PART INI🌻

VOTMEN NYA JANGAN LUPA:)
FOLLOW JUGA EHE:)
#AUTHOR BANYAK MINTA!!

happy reading.

12 VOTE UP PART SELANJUTNYA 🤔

__________________________________

Sepulang dari rumah Ashya, akhirnya Arel dan Ashya memutuskan untuk langsung beli perabotan sesuai yang diucapkan tadi pagi ke Thariq. Tapi bedanya bukan besok, mereka membelinya hari ini juga.

Ashya memilih-milih perabotan yang sekiranya cocok dengan Arel dan dirinya, tak ayal dengan mode hemat nya Ashya membandingkan antara kualitas barang dan harganya.

"Rel, menurut kamu rak nya yang hitam atau yang putih?" Ucap Ashya seraya menunjukan dua rak yang dimaksud.

Arel yang tengah membalas pesan mengalihkan perhatiannya, "Item"

"Tapi yang hitam letoy gini loh pegangannya"

Arel memutar bola matanya, disuruh memilih tapi dikomentari atau bisa saja yang dipilih malah tak dibeli, Ashya seperti ibu-ibu! "Yaudah, putih"

Ashya berdecak, "Tadi hitam, sekarang putih, ungu aja gimana?!" Tanyanya seperti orang bernegosiasi.

"Yaudah ungu"

"Tapi Ashya lebih suka biru"

Arel memejamkan mata saat mendengar jawaban Ashya, "Sabar, Rel. Jangan bunuh, lo masih muda" Batinnya.

Ashya yang mendengar batinan Arel mendaratkan rak biru pilihan nya ke kepala Arel.

"Sakit, bego!" Ucap Arel dengan nada naik satu oktaf, jangan lupakan dengan aura dingin yang keluar darinya.

Karena Ashya itu langka, bukannya takut dengan tatapan tajam Arel malah ia mengejek, Ashya menjulurkan lidah nya sembari berjalan mendahului Arel..

Arel yang diperlukan seperti itu mengelus dada sabar, kakinya mulai melangkah menyusul Ashya yang sudah jauh di depannya.

Akhirnya setelah memilih-milih perabotan yang akan dibeli keduanya kini sudah berada di kasir.

"Totalnya delapan juta sembilan ratus delapan puluh ribu tiga ratus rupiah" Ucap mbak kasir.

Ashya menodongkan tangan seperti anak kecil, ia meminta uang.

Arel memberikan kartu debit nya ke Ashya, Ashya menyalurkan nya ke kasir.

"Mau tanda tangan atau masukan pin?" Tanya mbak kasir.

"Pin" Jawab Arel.

Ashya menoleh kebelakang, ia mengangguk. Ashya memasukan pin yang sama persis saat kemarin ia dan Arel belanja.

ARESHYA [End] Where stories live. Discover now