19. Ngambeknya Ashya

20.3K 1.7K 35
                                    

1,6K CHECK🌻

AKU KEMBALI DENGAN SEPULUH POT BUNGA MATAHARI🌻

MAKASIH BUAT YANG DAH VOTMEN+ FOLLOW❤️ SALAM CINTA DAN HAPPY READING DARI AKU👶🏻🌻

LANGSUNG KETIK INI:)

VOTMEN NYA SEBAGAI IMBALAN BOLEH?:v
_________________________________

"Engh, Ah"

Duk!

"Aw!!"

Setiap hari selalu saja seperti itu, setiap tengah malam lantai dua selalu gaduh, terutama di kamar Arel. Sama seperti sekarang, Ashya tengah mengaduh kesakitan seraya mengusap pantat nya yang terasa sakit.

Arel yang baru membuka sedikit mata nya kaget, matanya langsung terbuka lebar. Ia menatap nanar posisi tidur nya sekarang, tapi ia lebih menatap nanar Ashya yang duduk di lantai.

"Gue dorong lo?" Tanya Arel.

Ashya tak menjawab. Pertanyaan Arel itu tak butuh jawaban, dengan kaki terlentang dan kedua tangan yang memenuhi seisi kasur bukan kah sudah dapat dipastikan bahwa kasur itu hanya dibuat tidur Arel sendiri?

Ashya kembali merebahkan dirinya, ia memunggungi Arel.

Arel yang melihat hal itu hanya menatap malas, "Lo tau apa yang bakal lo dapet kalo lo tidur memunggungi suami?"

"Tau, dosa kan" Ucap Ashya tanpa mengubah posisinya.

Arel menghembuskan napas jengah, "Kalo tau kenapa dilakuin?"

Ashya mengangkat kedua bahu nya, "Memang Ashya dianggap istri sama Arel?" Ucap Ashya yang membuat Arel melotot.

"Maksud lo apa?"

Ashya kembali mengangkat kedua bahunya, "Entah, Ashya tidur aja diperlakuin kayak guling, bukan kayak istri"

Arel geregetan, ia mengalah, ia memeluk Ashya dari belakang.

"Ngapain peluk-peluk?!" Ketus Ashya.

"Ka--" Ucapan Arel terpotong.

"Maklum sih, guling kan kalau tidur buat dipeluk" Ucap Ashya yang bermaksud menyindir.

Arel pasrah, ia melepas pelukan itu. Kakinya melangkah menuju meja belajar, ia bekerja.

🌻🌻🌻

Sabtu,

Pagi-pagi sekali Ashya sudah mandi, dengan kaos kebesaran miliknya dia sudah siap untuk menyirami tanaman halaman belakang.

Arel yang baru bangun tidur meraba sebelahnya, kosong. Dengan mata mengantuk ia duduk.

"Shya?"

Tak ada sahutan.

"Ashya!" Panggil Arel, dan sama tak terjawab.

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang