9. Genggaman halus

21.1K 2.2K 117
                                    


Kalian ada agenda apa hari ini?

happy reading.
11112020

***

sekarang kamu adalah salah satu pengisi hariku, penyemangat di pagi ku, dan pewarna ketika warna hitam sedang menerpa

-Balveriel

***


Rabu, 06.32

Pagi-pagi sekali Ashya sudah berada di sekolah, Antariksa School juga masih sangat sepi. Dia sengaja berangkat pagi karena ingin diantar oleh Adi yang memang akan berangkat ke kantor untuk menyelesaikan beberapa urusan.

Setelah berpamitan kepada Adi di dalam mobil, Ashya bergegas turun. Terlihat koridor sekolah masih sangat sepi. Beberapa petugas kebersihan yang tengah menjalankan tugasnya juga menemani pagi hari Ashya.

Kerapian serta kebersihan Antariksa School tidak perlu diragukan lagi, karena Aliyah selalu menyuruh penjaga sekolah dan petugas kebersihan agar sekolah ini selalu dijaga kebersihannya, dan hal itu terbukti dengan para pegawai kebersihan sekolah yang sudah mulai bekerja untuk membersihkan sekolah yang tergolong besar ini tadi.

Ashya kira ia jadi murid yang pertama kali datang ke sekolah hari ini. Tapi dugaannya salah saat melihat Arel yang sedang menelungkupkan wajah menghadap tembok disebelah kanannya.

Ashya lalu duduk di bangkunya sendiri, dan melepaskan tas ranselnya.

Melihat Arel seperti itu, ingin sekali Ashya bertanya kenapa?, tapi rasa ingin tahu itu terkalahkan dengan rasa malu Ashya karena kejadian semalam.

Untuk meredakan rasa gelisah, Ashya berdeham. Arel yang baru tahu sudah ada orang disebelahnya lanyas mengangkat kepalanya, diarahkannya wajahnya untuk menghadap ke Ashya, alisnya dia angkat satu untuk bertanya ada apa?

"Assalamualaikum," salam Ashya. Ia sedikit bimbang untuk mengatakannya.

Arel tersenyum tipis, sangat tipis sampai tidak terlihat. Kemudian Arel membenarkan posisi duduknya jadi tegap"Wa'alaikumsalam calon bunda dari anak-anak nya Arel".

Balasan Arel membuat Ashya memelototkan matanya kaget plus malu. Diedarkan nya mata untuk mengecek isi kelas, yang untungnya kelas masih sepi, jadilah tidak ada orang yang tahu ataupun mendengar ucapan Arel selain keduanya.

"Jangan gitu balasnya," peringat Ashya.

"Terus gimana?" tanya Arel.

"Em... Ya jangan gitu!"

"Kalo ada yang salam gue harus istighfar gitu?" tanya Arel dengan watados nya.

Ashya memutarkan bola matanya malas, mulai lagi kan si Arel. "I know you don't stuppid like that," jawab Ashya menatap tajam Arel.

Arel juga ikut memutar bola matanya malas. "Iya iya... Wa'alaikumsalam Humaira."

Ashya tersipu malu mendengarnya, dia membenamkan wajahnya dilipatan tangan yang ia letakan di atas meja  "Jangan gitu!" dirinya sedang dilanda salting!

Arel terkekeh kecil melihatnya, senang sekali dia bisa menggoda gadisnya ini. Em... Gadisnya?

"Jangan gitu, cantiknya gak keliatan." Arel mengangkat kepala Ashya agar kembali duduk tegak.

"Jangan gitu Ro!" Ashya geram, diarahkannya kedua tangannya untuk menutupi wajahnya. Menyembunyikan rona malu agar tak semakin digoda. Tapi itu gagal karena Arel menarik tangan Ashya dan beralih duduk menghadapnya. "Kenapa?" tanya Arel dan Ashya hanya menggeleng.

ARESHYA [End] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن