18. Bully?

19.5K 1.7K 37
                                    

AUTHOR GEMESHIN KAYA ZEY👶🏻

SANGKING GEMESH NYA JADI PEN PUKUL~~

AUTHOR LAGI GA DALAM FASE BUCIN JADI GA ADA KATA² MUTIARA DULU YAW:')

votmen nya brayy,
gratis ko ga bayar,
yg bayar itu klo lagi nyuruh dua curut:)

sekian, selamat menempuh hidup baru--ehh selamat membaca:))

⚠️MUNGKIN PART INI BAKAL NGURAS SEDIKIT EMOSI, JADI SABAR AJA KALO BACA⚠️

_____________________________________

Trending topik di Antariksa School hari ini masih sama seperti kemarin.

Arel yang menjadi bahan pembicaraan hanya diam membisu, tak menanggapi. Ia tak menjawab jika ada yang bertanya tentang hal itu adalah fakta atau bukan, ia juga hanya diam saat banyak nya kaum hawa disekolah ini memuji ketampanannya.

Arel memang biasa saja, tapi Ashya yang duduk disebelahnya risih saat banyak orang berisik yang mengerumuninya seperti sekarang.

"Ro, berita kemarin tu bener apa enggak?"

"Iya, Ro. Lo harus klarifikasi dong"

"Jadi ini sekolah punya lo dong? Apa gimana??"

"Berarti kabar yang kemaren lo debat sama Pak Gunawan dan lo nyebutin nama orang itu bener itu ortu lo?"

"Ro jangan diem aja dong"

"Jawab kali, Rooo"

"Heem, lo tu ganteng Ro, cool, tapi sangking cool nya jadi dingin gini"

"Gobl*ok!" Ucap seorang siswi menyonyor kepala teman nya.

"Jawab kaliii"

Arel masih sama, dia hanya diam mendengarkan.

Ashya yang kelewat risih menendang pelan kaki Arel yang dibawah meja.

Tapi reaksi Arel masih sama, diam tak menanggapi. Hih! Seandainya Arel bisa membaca isi hati seperti Ashya, pasti Ashya akan membatin untuk membubarkan banyak nya fans Arel yang mengerumuni meja nya sekarang.

"Heh lo! Minggir ngapa sih? Caper ya sama Verro?" Ucap salah satu siswi.

Ashya yang tersinggung menatap heran siswi berlipstik merah itu, "Kamu ngomong sama aku?" Tanya Ashya.

Siswi tersebut memutar bola mata, "Ya iyalah! Minggir sana! Cari sensasi aja sukanya!"

"Iya tuh! Wajar aja lah, dia kan murid baru, pasti nyari sensasi buat dapet nama di sekolah kita" Ucap siswi lainnya.

Ashya memang tak menanggapi ucapan siswi-siswi itu, tapi ia lebih memilih berdiri dan meninggalkan kerumunan yang diciptakan oleh suaminya itu.

Belum benar-benar Ashya melangkah, pergelangan tangan nya sudah dicekal oleh Arel. Arel menarik pelan tangan Ashya untuk kembali duduk.

"Loh, Ro?! Kok lo tahan sih?! Cewek kampung kaya dia ini harusnya jauh-jauh dari lo!"

Viska yang baru dari toilet menghampiri kerumunan dikelas nya, ia mendengar apa yang dikatakan siswi tadi, "Wait?! Kuping lo banyak curik nya ya? Lo gak denger kabar kalo Viera pindahan dari Amrik, bukan dari kampung?"

ARESHYA [End] Where stories live. Discover now