160

1.5K 275 185
                                    

Komen juseyo 😍

Sekian terima bikini 👙👙👙👙👙👙👙

Kecup basah mina dari Yoongi bek bek tu de besik makropon cek :*****

***

Arin melirik dengan ekor matanya. Ya Tuhan! Hoseok terlihat benar-benar marah. Matanya tajam menatap jalanan. Mata Arin beralih pada pelipis Hoseok yang urat-uratnya terlihat menonjol. Mata Arin juga tak luput dari tangan Hoseok yang menggenggam stir mobilnya dengan begitu kuat hingga urat-uratnya jelas terlihat.

Arin mengurungkan niatnya untuk menyapa Hoseok namun ia harus.

"H-Hoseok-ah," panggil Arin.

Hening.

Arin menggigit bibirnya saat tidak ada respon apa-apa dari Hoseok.

"Hmm ... H-Hoseok-ah, apa bisa...," Arin menutup mulutnya kembali saat Hoseok menoleh padanya dengan mata yang sangat tajam. Entah kenapa Arin merasa sedikit takut dengan Hoseok yang seperti ini.

Arin mulai gelisah di tempat duduknya. Ada apa sebenarnya dengan lelaki Jung ini. Pikiran Arin sudah berpikir yang tidak-tidak saat ini jika Hoseok masih mempertahankan sikapnya yang seperti ini.

Tidak bisa!

Arin harus mengatakannya pada Hoseok. Terserah apa yang akan lelaki itu lakukan. Gadis Choi itu menarik napasnya terlebih dahulu untuk menenangkan dirinya sebelum ia memulai pembicaraan kembali.

"Hoseok-ah ... aku harus kembali ke flat Ni Na," ucap Arin yang makin ke ujung kalimatnya semakin lirih.

Tangan Arin mendadak menahan tubuhnya agar tidak terbentur ke depan mobil saat Hoseok memberhentikan mobilnya dengan mendadak. Lelaki itu membanting stirnya ke kanan membuat ban mobilnya berdecit dengan kuat.

Demi Tuhan!

Baru kali ini Arin merasakan ketakutan setengah mati pada Hoseok.

Bahkan mata Arin sudah memerah sangking ia ingin menangisnya. Ia ketakutan dan itu semua karna Hoseok.

Hoseok mendengus terlihat sangat begitu kesal.

"Kembali?" Hoseok menatap Arin terang-terangan sekarang. "Kembali kau bilang? Kau ingin mendatangi mantan kekasihmu itu dan memintanya kembali padamu? Begitu?" Suara Hoseok benar-benar terdengar sangat menyeramkan. Arin benar-benar takut saat ini.

Gadis Choi itu hanya bisa menunduk begitu dalam. Ia tidak berani menatap Hoseok apa lagi membuka mulutnya untuk menyampaikan alasannya kenapa meminta kembali ke flat Ni Na.

"Kau bodoh atau apa ha? Kenapa kau suka sekali berurusan dengan pria brengsek macam Jung Ilhoon itu?" Hoseok mencengkram stir mobilnya. "Kau lupa ha? Kau lupa pernah berurusan dengan dua orang brengsek di dalam club saat itu? Kalau Yoongi tidak mematahkan lehernya aku yang akan membuat mereka berjalan menuju pemakamannya."

Arin menggeleng ketakutan.

Amarah Hoseok langsung padam saat ia bisa mendengar Arin terisak di dekatnya. Mata lelaki Jung itu mengerjap berulang kali.

"A-Arin-ah," panggil Hoseok. Tangannya berniat menjangkau gadis yang tampak ketakutan itu. Namun langsung ia urungkan.

"Ya ... ke-kenapa kau menangis?" Hoseok mulai panik saat tangisan Arin mulai terdengar jelas.

Hoseok langsung membuka sabuk pengamannya agar lebih leluasa mendekati Arin.

"Arin-ah ... kau dengar? I-Itu ... aku tidak bermaksud memarahimu. Yak! Ayahmu bisa memenggalku jika kau menangis seperti ini." Hoseok tidak dapat membayangkan menteri pertahanan seperti ayah Arin membuat ia hilang di tengah malam dan dibunuh di tengah padang rumput yang luas.

11. JealLove Part 4 - Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang