164

1.3K 261 277
                                    

Kecup basah mina dari Yoongi kang gendang :*****

***

"HUEEEEKKK ... HUEEEEKKK."

Dua orang yang terlihat sama kacaunya itu menjadi pusat perhatian orang-orang. Si pucat yang sekarang semakin pucat, berjalan dengan tangan memegangi perutnya. Ia masih mual berlebihan. Sedangkan gadis yang sudah kacau sejak lahir yang terus berada di sebelahnya semakin tambah kacau dengan pakaian yang berlumuran muntahan suaminya.

Yoongi kembali mengeluarkan isi perutnya. Istrinya yang memiliki bibir tak seksi itu sedang mengomel dan itu seperti bunyi lebah di telinga Yoongi, membuat perutnya kembali diaduk.

"Kenapa kau muntah ke bajuku? Apa kau pikir aku toilet? Aaah ... baju indahku," rengek Ni Na melirik kembali baju bagian perutnya yang masih tersisa jejak-jejak muntahan Yoongi.

"Bisakah kau diam, hueeeekkk ... suaramu membuat aku mual." Yoongi mengernyit jijik sendiri. Sedikit saja Yoongi membuka mulutnya, muntahan itu menyembur kembali seperti air kran.

Ni Na membulatkan matanya. Apa Yoongi baik-baik saja? Bukannya apa-apa, Ni Na hanya tak ingin jadi janda. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana wajah bahagia Hoseok saat status janda disematkan padanya.

Tidak! Tidak! Tidak!

Ini tidak benar. Ia harus segera menyelamatkan nyawa Yoongi.

Yoongi yang baru saja mengeluarkan kembali isi perutnya, tiba-tiba ditarik Ni Na dengan tenaga badak berculanya.

"Yak!" teriak Yoongi namun kembali isi perutnya keluar.

Ini tidak bisa, Yoongi menggeleng kuat. Ia pusing dan perutnya benar-benar terasa diaduk-aduk. Namun entah apa yang ada dalam lipatan otak istrinya itu, ia ditarik tanpa melihat ke belakang lagi.

"Di mana kita memarkir motor tadi?" tanya Ni Na melihat parkiran dari ujung ke ujung namun tak menemukan motor Min Yoongi.

"Taksi ... naik taksi saja," ucap Yoongi masih mencoba menahan dirinya agar tidak muntah lagi. Ia pusing sekali.

"Mencari taksi susah. Kau tenang saja, aku akan membawa motor. Jangan khawatir."

Yoongi melambaikan tangannya. Tidak, ia sama sekali tidak khawatir. Apa yang perlu ia khawatirkan tentang istrinya itu disaat jika Ni Na ditinggal bersama Hoseok di hutan sendirian, mungkin Ni Na satu-satunya manusia yang akan hidup selamat. Yoongi percaya akan hal itu.

"Tidak ... aku tidak mengkhawatirkan dirimu," ucap Yoongi.

"Lalu?"

"Isi rokmu bisa terumbar ke mana-mana."

"Yak! Masih bisa-bisanya kau cemburu disituasi seperti ini?!" tanya Ni Na tak habis pikir.

"Apa? Aku cemburu? Yak, aku hanya melindungi harga dirimu," ucap Yoongi membela diri.

"Harga diriku? Atau harga dirimu? Yang benar saja. Kau hampir membuatku jadi janda dengan muntah seperti itu. Jadi jangan protes. Tunjukkan di mana kau memarkir motormu!"

Yoongi melepaskan genggaman tangan Ni Na. Ia lalu memilih untuk bergeser ke tepian dinding dan duduk sambil menyandar di sana.

"Kau diamlah ... ocehanmu membuat perutku semakin mual."

Ni Na melirik suaminya itu sengit. Bilang saja Yoongi memang tak mengizinkan Ni Na membawa motornya. Heran, benar sih ... kecantikan dirinya tidak ada yang menandinginya. Namun jangan begini juga. Melihat Yoongi yang lebih memilih mati dari pada mengumbar isi rok dirinya membuat wajah Ni Na mengungu. Malunya menjadi pulang kampung dan hasrat untuk mengakui dirinya sangat cantik langsung meronta-ronta tanpa bisa ditoleransi.

11. JealLove Part 4 - Min YoongiWhere stories live. Discover now