11. JealLove Part 4 - Min Yoongi

154

Kalau penikmat cerita Loversity di panggil "Para Sayur"

Kalau penikmat cerita Jeallove mau dipanggil apa nih? Dipilih yah😄

Para NiNaCantropus Erectus

Para Zebracrossmania

Para Kutang Blackpink

Tapi mina suka yang pertama sih🤣🤣🤣🤣

Komennya juseyoo...😄😄😄 setiap baca Komen kalian membuat mina selalu kangen update😎😎😎🌚🌚🌚🌚

Yang suka diskonan, ayo baca note mina di akhir chapter yah 🌚🌚🌚

Kecup basah mina dari Yoongi bek bek tu de besik maikroponcek :*****

***

Dunia ini memang berjalan penuh misteri. Bagaimana seorang Park Jimin yang otaknya hanya penuh dengan pikiran tentang tindih-tindihan dan bagaimana cara menyalurkan rasa tindih-tindihan itu ke semua orang, sekarang sedang tampak begitu sangat berpikir seolah-olah ia harus memilih apakah harus menghapus video genitnya atau membiarkan ibunya memeriksa ponselnya.

"Aku tidak bisa memikirkan apapun, kecuali kau harus tindih-tindihan dengan Yoongi Hyung." Jimin menatap Ni Na dengan sangat serius.

Mata Ni Na memutar ke atas hingga yang nampak hanya putihnya saja.

"Bisakah setidaknya kau punya ide yang tidah berhubungan dengan bisnismu itu?" Ni Na menatap Jimin memicing.

"Eeeiii, kau tidak tau saja, itu lah jalan ninjaku- AMPUN!" Jimin menyembunyikan kepalanya di balik kedua tangannya saat Ni Na berniat mengangkat kakinya untuk menendang kepala Jimin.

Akan seru jika kepala Jimin lepas dari badannya lalu menggelinding ke arah Jungkook yang suka planga plongo itu. Bagaimana jadinya yah? Apa kepala Jimin akan ditendang Jungkook? Atau bisa saja Jungkook membuang kepala Jimin ke tempat sampah karna Jungkook sangat menjunjung tinggi, 'buanglah sampah pada tempatnya'."

"Aku serius Ni Na!" Jimin kembali menyurukkan kepalanya, sekarang di bawah meja. "Maksudku Ni Na Noona ... aku benar-benar serius akan ideku."

"Jika idemu hanya tindih-tindihan, untuk apa aku susah-susah mencarimu. Aku bahkan rela dilecehkan." Ni Na menyilangkan kedua tangannya di dada saat mengingat kembali betapa binal dan sok seksinya suara Jimin saat menggodanya tadi.

"Yak! Jangan sebut lagi itu pelecehan. Aku tidak tau itu kau, Noona." Jimin membela diri dengan urat yang sudah menyembul di leher dan dahinya.

"Aku pikir kau hanya fokus dengan bisnis video genitmu itu. Kau bahkan ditanya oleh ayah Yoongi saat kau menyorak paling keras di pesta pernikahanku."

"Benarkah? Ayah Yoongi Hyung penasaran padaku?"

Ni Na memutar matanya malas. Apa Jimin berniat untuk menambah pelanggan video genitnya?

"Bukannya penasaran, bodoh! Abeoji bahkan meminta maaf pada setiap koleganya atas hal memalukan yang kau perbuat!"

"Padahal aku tidak berbuat apa-apa, heran." Jimin kembali tampak berpikir, memikirkan apa sebenarnya kesalahan yang ia perbuat di pernikahan gadis dekil di depannya ini. Ia rasa tidak ada.

"Sudahlah! Cepat berikan aku ide agar suamiku yang tampan panas dan menggelora itu tidak merajuk lagi."

"Sebenarnya Noona, kau bertanya pada yang salah. Aku bukanlah penakluk kaum Adam, jadi aku tak mengerti. Lagian Yoongi Hyung suka sekali merajuk. Dia pria atau gadis yang baru datang bulan sih? Aku heran."