199

746 108 107
                                    

Kecup basah mina dari Yoongi :*****

***

Sudah seminggu lebih Ni Na dan Yoongi tinggal di rumah orang tua Yoongi. Mereka memutuskan untuk tinggal di sini sampai melahirkan mengingat kandungan Ni Na sudah masuk bulan kedelapan dan rumah orang tua Yoongi lebih dekat ke rumah sakit dari pada flat mereka.

Sesekali mereka akan tidur di rumah mereka sendiri yang berada tepat di depan rumah orang tua Yoongi dengan alasan untuk mengubah suasana padahal Ni Na tau maksud licik dari suaminya.

Dan sejak jam tiga pagi tadi semua orang di rumah sudah siaga karna Ni Na mengalami kontraksi kecil.

Yoongi sudah menelpon ayah mertuanya dan Tuan Han mengatakan hal yang sama dengan ibunya katakan bahwa itu hanya gejala awal untuk bisa dikatakan melahirkan namun harus tetap siaga.

Ni Na mengalami sakit di sekitar perutnya seperti melilit namun tak berapa lama akan kembali pulih. Setelahnya hal itu terulang kembali dan pulih kembali.

"Perkiraan dokter juga bulan kedelapankan?" tanya Nyonya Min sambil terus memijit lembut kaki menantunya yang sedang mengernyitkan alisnya karna perut bagian bawahnya kembali melilit.

Yoongi mengangguk lalu bibirnya kembali mencium wajah Ni Na dan mengusap punggung serta bahunya.

"Apa kita bawa sekarang saja, Eomma?" tanya Yoongi dengan nada khawatir.

Nyonya Min langsung melirik jam yang berada di nakas kamar anaknya. Jarum jam masih menunjukkan angka tujuh.

"Sayang ... bagaimana rasanya?" tanya Ibu Yoongi pada Ni Na yang sedang menggigit bibir bawahnya.

"Sakitnya sama seperti tadi, Eommonim." Ni Na meraih tangan Yoongi dan menggenggamnya untuk melampiaskan rasa sakitnya yang sudah beberapa jam menyerang.

Ni Na cukup lelah dan ia sangat mengantuk. Namun sakitnya ini sangat menyebalkan. Sakit sebentar lalu hilang. Setelah itu muncul lagi, dan tak berselang beberapa lama hilang kembali.

Semua keperluan melahirkan dan pasca melahirkan sudah Yoongi siapkan di dalam mobilnya. Bahkan Yoongi mengisi mobilnya dengan berbagai macam bantal dan selimut tebal untuk membantu Ni Na untuk lebih nyaman.

"Jika rasa sakitnya meningkat, cepat katakan ya Sayang." Ni Na mengangguk sebagai balasan.

Tangan Yoongi yang satunya dijadikan bantal oleh Ni Na. Entah kenapa, merasakan Yoongi ada di dekatnya membuat ia sedikit lebih tenang. Sedangkan tangan Yoongi yang satunya lagi sibuk bertukar pesan dengan dokter kandungan Ni Na.

Ibu Yoongi kembali masuk ke dalam kamar anaknya dengan nampan yang cukup besar. Di atas nampan itu ada bubur, jus, teh manis, dan beberapa makanan lainnya.

"Yoon ... makan dulu, kau harus bertenaga karna bisa saja prosesnya panjang."

Yoongi tak membantah, ia berniat beranjak namun ternyata telapak tangannya yang diletakkan oleh Ni Na di pipinya tadi sekarang di dekap oleh istrinya itu dan Ni Na tampak terlelap.

"Nanti saja ... sepertinya Ni Na tertidur, Eomma."

Nyonya Min paham. Ia lantas meletakkan nampan di meja dan mengambil mangkuk bubur.

Yoongi menatap sesendok bubur yang telah berada di depan bibirnya lalu matanya beralih pada wajah ibunya.

"Sebentar lagi Eomma sudah tidak bisa menyuapi putra Eomma. Min Yoongi akan menjadi ayah, Eomma tidak menyangka jika tangan Eomma tidak bisa lagi menyuapi putra kesayanganku ini."

Yoongi menatap lekat mata ibunya. Bibir Yoongi terbuka menerima suapan dari sang ibu. Tangan Nyonya Min dengan lihai mengaduk bubur di dalam mangkuk dengan bibir tersenyum lebar namun Yoongi tau ibunya sedang menahan tangis. Jelas dari ujung hidung dan sekitar matanya yang langsung memerah. Kulit ibunya yang sangat putih membuat semua orang mudah menebak jika ibunya sedang menangis.

11. JealLove Part 4 - Min YoongiWhere stories live. Discover now