HALAMAN 30

492 31 0
                                    

hallo semua, selamat membaca

"Sudah, kau bisa pulang sekarang," kata Younghoon lalu tersenyum setelah Hyunjae keluar dari cafe itu.

Dirumahnya, Hyunjae sedang melihat lihat setelan jas yang diberikan Bibi Kang beberapa waktu lalu. Sedang asik melihati jas nya, tiba tiba ia terkejut dan mulai memasang wajah seriusnya.
"Dari mana dia tau ini jas pemberian Bibi Kang?" ucapnya sambil mengetuk ngetuk jari telunjuknya di bibir bawahnya, "Tapi biarlah," lanjutnya.

tak lama pintu kamarnya terbuka, ternyata itu Yuqi, ia berjalan sambil mrmasang wajah seperti emoji bulan gosong itu.
"Apa besok kau datang ke acara temanmu itu?" Tanyanya sambil memegangi jas hitam yang dipegang Hyunjae.
"Tentu saja, dia mengundangku!" Serunya sambil menatatap Yuqi dan memasuki jasnya yang sudah di lapisi pelastik khusus agar tidak ada debu yang mebempel  kedalam lemari gantung dan duduk di atas kasurnya.
"Tapi, kok dia bisa tau kalau setelan tadi pemberian bibi kang?" tanya Hyunjae kepada Yuqi yang kini sufah duduk sila di sampingnya sambil menonton TV.
"Ehh..eeu, eenm...mana gue tau," jawab Yuqi. Batin Hyunjae bertanya ada apa sebenarnya? Kenapa gugup seperti itu?. Namun ia berusaha untuj tidak memperdulikannya.

Jam enam sore, Younghoon sedang bercermin di dalan kamar mansion orang tuanya. Ia menggunakan sebuah setelan jas atau mungkin tuxedo hitam sambil tersenyum membanggakan dirinya yang tampan bagai dewa dari yunani yang siap menerima beribu ribu cinta dari para wanita cantik diluaran sana.

"Younghoon!" panggil seseorang dari luar kamar.
"Masuk saja Appa," teriak Younghoon. Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka, menampilkan sosok pria tegap tinggi dan gagah yang berjalan memasuki kamar Younghoon. Pria paruh baya berkepala 4 itu tersenyum, kakinya terus melangkah smbil menatap bangga anak semata wayangnya itu.
"Apa kau siap dan berani?" tanyanya sambil memegang bahu Younghoon.
Younghoon menghela nafasnya beberapa kali, kepala yang tadi tertunduk kini terangkat dengan senyuman yang merekah di wajahnya.
"Aku, Siap!!" tegas Younghoon dengan bangganya, ayahnya tersenyum kepadanya sambil terus memegang bahu Younghoon, menyalurkan kekuatan dan semangatnya untuk acara yang akan di gelar 'Besok Siang'.
"Kalau seperti itu, Appa akan turun, kau turunlah dan makan bersama di meja makan," kata pria paruh baya itu dan menghilang dibalik pintu.

Di meja makan, disana ternyata ada saudara saudara Younghoon yang ikut makan malam bersama keluarganya, dengan canda dan tawaan mereka, maka acara makan malam akan semakin hangat dan penuh dengan keharmonisan di antara keluarga Younghoon.

Sedangkan dirumah lain, Umji yang berada di kamarnya sedang repot menyiapkan pakaian yang akan ia pakai untuk acara besok.
"Oh my God, oh my heart, oh my head..," kata Umji sambil berteriak dam melompat lompat di tempat.
Biasalah, cabe cabean waktu baru beli tengtop baru yang warna ping.

"Aku harus terlihat cantik disana, siapa tau ada Jungkook juga nanti, aw aw" kata Umji lalu mengambil lipstik dari lemari makeupnya dan meletakannya di atas meja riasnya yang gedenya kayak kontener.
"UMJIII, JANGAN BERTERIAK, TELINGAKU SAKIT BODOH," Teriak seseorang dari samping kamarnya.
"TIDAK BISA NOONA, AKU SEDANG BAHAGIA AW AW OMAIGAT" teruak Umji tak kala nyaring, bahkan kaca di meja riasnya sampai retak. Alay ah.

Malam tiba, dengan posisi tengkurab dan kaki yang di ayunkan di udara Hyunjae membuat komik novelnya sambil mendengarkan music yang dinyanyikan grup idol terkenal dari Korea Selatan.(posisi kesukaan rasell nih kalo lagi nukis ni cerita). Tapi tiba tiba Handphonenya berdering, Hyunjae menoleh dan menarik tombol hijau ke atas lalu menekan tombol speaker dan terdengarlah suara Zigot dari dalam perut.salah, sura Umji yang nyaringnya bisa bikin telinga mimisan dan hidung chonghe an. Astaghfirullah😪😭.
"STOP!! bahkan kau berbicara seperti menyanyikan bagian rap lagu!" jelas Hyunjae dengan nada malasnya.
"maaf naaf, aku masih tidak menyangka saja,"
"Sudahlah lebih baik tidur!" kata Hyunjae lalu mematikan sambungan dan menyimpan peralatan digitalnya di dalam laci meja nakasnya dan tertidur memasuki alam mimpinya.

HANDSOME LORD [ ✔︎ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang