HALAMAN 04

587 61 27
                                    

Hallo semua, selamat membaca

Sampai seseorang menepuk bahunya.
Younghoon terkejut, menoleh kebelakan dan semakin terkejut oleh orang yang menepuk bahunya.
"Kau...TAEHYUNG?" Younghoon menunjuk orang itu. Dan, orang yang di maksud hanya mengangguk.
"Kau, apa kabar? Sudah lama tak bertemu," kata Younghoon lalu mengajak Taehyung untuk duduk di sebelahnya.
"Yaa...seperti yang kau lihat, aku baik baik saja, dan kita terakhir bertemu saat masih kelas dua sekolah menengah,"  Taehyung berucap sambil bersandar "kau sendiri, bagaimana kabarmu?" lanjutnya sambil menatat Younghoon.
"akupun baik baik saja," balas Younghoon, setelahnya ia menatap lurus ke arah Sungai Han. Lalu mereka berdua berbincang banyak hal.

Younghoon sedang berjalan menuju apartementnya. Rambutnya tersingkirkan akibat terpaan angin sore yang dingin, menampakkan dahinya yang dapat membuat kaum wanita berteriak histeris saat melihatnya.
Sedangkan Younghoon masih terus berjalan hingga ia sampai di depan gedung apartementnya. Memasuki loby dan berjalan menuju lift dan menekan tombol lantai lima.

Sampai di lantai lima, ia berjalan beberapa meter hingga ia sampai didepan pintu kamarnya, membukanya dengan sebuah kode dan masuk kedalam apartementnya.

Ia meletakan kantong pelastik persediaan makanan yang ia beli sebelum pulang ke apartementnya di atas meja makan, masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri.
Younghoon keluar hanya menggunakan handuk yang di lilitkan di pinggangnya. Menutupi paha hingga lututnya, tangan kirinya sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil ia berjalan menuju tempat tidur dan duduk di tepian ranjang.
"huh, segarnya...," ucap Younghoon lalu merambat naik ke atas kasur dan mrnidurkan dirinya disana. Menganbil handphonennya di nakas dab melihat jam sudah menunjukan pukul setengah enam sore. Ia membuka aplikasi layanan chat dan mencari kontak Juyeon, mengirim pesan, sangat tidak penting, tapi akibat sifat Juyeon yang humoris itu terlihat menyenangnkan hingga ia merasa lapar dan meletakan handphonenya kembali fi atas nakas.

Ia berjalan menuju lemari dan mengambil celana training  hitam dan memakainnya tanpa atasan. Ia mengambil pelastik belanjaannya dan membawanya ke dapur. Dan mulai membuat menu makan malam. Tidak terlalu mewah namun cukup untuk membuat perutnya kenyang. Ia membuat Sup rumput laut, sama bulgogi.
Selesai masak ia menata mangkuk dan piring lauknya. Ia menyedok semangkuk nasi putih dan membawanya ke meja makan dan mulai memakan. Ditengah tengah makannya ia mendengar ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk.

Ia bangkit dari kursi dan berjalan mengambil ponselnya dan menggeser tombol panggilan berwarna biru. Ia mengaktifkan tombol spiker dan meletakan ponselnya di atas meja.
"Iya hallo Juy" jawabnya setelah duduk di kursinya lagi.

"Younghoon, aku ingin mengatakan, bahwa tanggal enam nanti akan ada ujian, dan kenapa kau tidak hadir hari ini?"

"Baiklah terimakasii, aku terlambat, sudahlah aku sedang makan, lebih baik kau putuskan sambunganmu" ketusnya pada sahabatnya sendiri. Dan sambungankun diputuskan.
Younghoon melanjutkan acar makan malamnya sedangkan Juyeon sedang sibuk mengucapkan shmpah serapahnya untuk Younghoon.

Tak berselang lama ponselnya berdering kembali.
"Haissh..dasar anak ini," tanpa melihat siapa yang menelponnya,  ia langsung mengangkat teleponnya.
"Sudah kukatakan aku sedang makan ju-" katanya terputus saat yang ia dengar adalah suara seorang wanita. Ia tersedak dan dengan cepat ia meneguk segelas air.
"Oh. Eomma, ada apa?" katanya sambil memegang dadanya.

"Younghoon, eomma sangat merindukanmu nak,"  suara wanita paruh baya yang terdengar lirih. "bisa kau datang kemari Younghoon" lanjutnya.

"Um bagai mana ya, minggu besok aku akan ujian. Mungkin saat liburan akhir semester ini eomma, tak apa kan?" ucap Younghoon.

HANDSOME LORD [ ✔︎ ]Where stories live. Discover now