HALAMAN 08

315 43 6
                                    

Hallo semua, selamat membaca

Dirumah Younghoon sedang makan malam dengan segelas anggur di sisinya, fikirannya stress, jadi ia berfikir anggur dapat menguranginya.

Malam hari yang sunyi, kalian dapat melihat sebuah mansion besar di pinggir kota Seoul, kelap kelip lampu dan pepohonan hias yang di tata sedemikian rupa menghampiri penglihatanmu, alunan melodi penenang mengiringi langkahmu memasuki Mansion tersebut.

Di dalamnya, sudah ada sepasang suami istri yang sedang asik menonton TV di ruang keluarga, tangan kiri sang suami merangkul bahu sang istri dengan posisi keduanya bersandaran di sandaran sofa berwarna cram tersebut, sesekali mereka tertawa saat pemain melakukan adegang konyol. Hingga terdengar derapan langkah kaki menuruni anak tangga, perempuan berusia 34 tahun itu menoleh, tersenyum saat mendapati putra semata wayangnya itu berjalan menghampirinya.
"Jae, sini sayang," Panggil sang ibu dengan senyuman yang terus merekah di bibirnya.
"Ya? Ada apa eomma?" Anak laki laki itu duduk di karper berbulu di atas lantai.
"Dua hari lagi, eomma dan appa akan menghadiri pertemuan makan malam bersama rekan bsnis kami, kau harus ikut ya," kali ini sang papa yang berbicara, menatap mata anaknya serius lalu kemudia menatap istrinya.
"Apa harus appa?" Hyunjae berucap, ia berbicara dengan nada yang malas.
"Kau harus sayang, karena rekan kerja ayahmupun akan membawa anak mereka," Perjelas ibunya lalu mengusak surai coklat lembut Hyunjae.
Hyunjae membuang nafasnya pelan lalu menatap kedua orang tuanya bergantian.
"Baiklah, kalau seperti itu, Jae pergi tidur dulu" katanya dan segera pergi menaiki anak tangga.

Dikamar Hyunjae, nyatanya ia tidak tidur, memisuk kesal dan memukuli kasur tidurnya.
"Ahaaaa...aku tidak mau ikut...oh tuhan, tolong hambamu yang tampan ini, jangan biarkan orang tuaku membawa aku pergi, karena nanti aku tidak bisa menonton episode 13 dari drakor terbaru Minho oppa," katanya dengan wajah memelas dan tangan yang di kepal diletakan di atas dada.
"Sebentar...oppa? Apa itu oppa? Oh tidaak, maksudku Minho ahjussi," ia berkata, matanya terus memandangi langit langit kamarnya.
"Eh sepertinya ahjussi terlalu tua, tapi...tak apalah," monolognya, ia mengambil boneka santet. Maksud aku boneka Molangnya dan memeluknya, bibirnya terus tersenyum lalu matanya perlahan menutup menghampiri alam bawah sadar yang telah menunggunya.

Ke esokan paginya, ia terbangun, menatap sekelilingnya dengan heran.
"Sepertinya aku tadi tidur di dalam kamarku, kenapa tiba tiba aku berada di dapur?" tanyanya pada dirinya sendiri, menggaruk rambutnya dan mengdarkan pandangannya. Ia berjalan melewati dinding dapur dan melewati jam dinding. Mundur beberapa langkah lalu menoleh ke arah jam.
"Ooow...," katanya lalu melanjutkan jalannya menuju kamar. Beberapa anak tangga sudah di naiki, hingga ia berhenti dan memutar badannya. Berlari kecil le arah dapur dan kembali melihat jam.
"APAAAAA? JAM SETENGAH DELAPAN?" ia terkejut, tangannya mengambil jam dinding tersebut lalu mendekatkannya di depan wajahnya.
"Aku terlambat hiks...," ia meletakan jamnya di atas meja dan berjalan memasuki kamarnya.

Hari ini jan olah raga di kelas 11.B dan 12.A , di lapangab dengan sinar matahari yang terik, materi olah raga dikelas sebelas adalah basket. Sedangkan di kelas dua belas badminton. Seluruh siswa dan siswi kelas sebelah berlari mengitari lapangan area mereka sebanyak lima kali, putaran kedua berlalu dan putaran ketiga dimulai, Younghoon sudah berkeringat maupun beberapa siswa lainnya, nafasnya terengah engah sedangkan matanya menyipit menghindari cahaya matahari. Kakinya terus berlangkah.
"Ayoo semangat semangat semangat," teriak coach dari tengah tempat mereka berlari.
"Dasar orang tua, kau enak enakan diam dibawah payung dan minum es teh, sedangkan kami tersiksa seperti ini," keluh Juyeon yang berada di belakang Younghoon dan didepan Sangyeon. Sangyeon yang mendengar itu pun membalas perkataan Juyeon.
"Sudahlah, tak usah banyak mengeluh. Lebih baik kau cepat berlari, lihat batasmu dan Younghoon sudah sangat jauh," Juyeon melihat kedepan dan memasang wajah konyolnya yang minta di tabok pake gigi megalodon, ia berlari cepat hingga posisinya kembali berada tepat beberapa cm dibelakang Younghoon.

TO BE CONTINUED

Hai hai haii...apa kabarnya nii?
Aku kembali menbawa chapter delapan
Ayuk, VOTE, FOLLOW, COMMENT
Maaf kalo ada typo.
Maaf ya aku update sekarang. Nanti soalnya gak ada hospot lagi. Kuotaku abis.

24 Desember, 2020

03.45 WIB

HANDSOME LORD [ ✔︎ ]Where stories live. Discover now