HALAMAN 03

607 68 9
                                    

Hallo semua, selamat membaca

Pagi harinya, Younghoon terbangun lebih siang, melirik jam yang sudah menunjukan jam setengah tujuh.
"sial, aku terlambat" Younghoon bangkit dari tempat tidur dan langsung berlalu kedalam kamar mandi, tidak mandi, hanya mebcuci muka,menggosok gigi dan membasahi rambutnya, setelahnya ia keluar kamar mandi dan mengganti piyamanya dengan seragam sekolah.
Ia berjalan ke meja belajar, mengganti buku pelajaran yang dimasukan didalam tas hitam dan segera berlari menuruni tangga apartementnya.
Bus sekolah sudah jalan, Younghoon harus berlari sekencang mungkin,

Sampai di depan pintu gerbang, penjaga sekolah sudah menutup gerbang, tanda tak ada yang bisa masuk kedalam gedung sekolah itu lagi.
"kau terlambat!" kata penjaga sekolah dari arah pos berwarna putih yang tidak terlalu besar.
"kumohon, bukanan gerbangnya," ucap Younghoon dengan nada memelas.
Walau hidup berkelimpahan harta,serta sikapnya yang sangat dingin, Younghoon tetaplah seorang pelajar yang harus menimba ilmu disekolahnya, lagipula Younghoon anak yang pintar dan rajin.
"tidak bisa!" penjaga itu masih taat peraturan sekolah dimana anak yang terlambat saat gerbang sudah di tutup maka tak di ijinkan masuk.
"huh, dasar...," kata Younghoon lalu pergi dari depan gerbang sekolahnya.
"dasar anak muda" sinis penjaga gerbang kepada Younghoon.

Mau tak mau, Younghoon kembali ke Apartementnya dengan wajah yang kesal dan sedih, mengganti pakaian dan duduk di tepian kasur sambil berfikir apa yang harus ia lakukan?.
"pergi menonton film? Atau ke cafe? Atauu...berdiam diri didalam apartement ini seharian? Aaighh..." kata Younghoon sambil mengacak acak rambutnya. Dan pada akhirnya ia memutuskan untuk pergi berjalan jalan di pinggiran kota, dengan kaus hitam dari merk ternama, celana jeans hitam dan sepatu cassual hitam ia membenarkan posisi rambutnya, mengolesi wajahnya dengan krim tipis dan memasukan dompet ke saku celananya, lalu pergi keluar apartementnya dengan tatapan yang dingin.

Ia berjalan menuju pusat kota, dia sendiripun tak tau mau apa disana nanti, mungkin menikmati street food di pinggir jalan, mencari angin dan menikmati matahari pagi.
Sampai di pusat kota, ia melihat sekelilingnya, banyak orang berlalu lalang, perhatiannya tertuju pada sebuah kedai, ia menghampiri kedai itu.
"permisi, berikan aku 3 hot bar daging babi dengan saus pedas," kata Younghoon sambil melihat jajaran makanan yang di tusuk di atas panggangan, selagi sang penjual membuat pesanannya, Younghoon duduk di salah satu kursi besi yang di sediakan. Tak lama hot bar daging babinya sudah siap, diletakan di dalam cup sedang dan di siram saus pedas. Younghoon menerima cup itu dan memberi uang pas ke penjual.
"terimakasih" katanya. Ia pergi dari kedai dan berjalan di tepi jalan sambil memakan hor bar daging babinya.

Hingga siang menjelang, ia pergi ke sebuah restoran di tepi jalan, duduk di kursi nomor sembilan belas di pojok kiri dekat jendela.
Menyalakan sebuah IPAD  yang ada di atas meja dan memilih menu yang ia inginkan. Memesan SANNAKJI, BULGOGI, dan NASI GORENG KIMCHI dan jus jeruk. Selagi menunggu, ia bermain ponselnya, mengirim pesan kepada Juyeon yang berada di dalam kelas. Hingga pesanan ia satu persatu di antarkan waittres ke mejanya. Ia melihati satu persatu pesanannya. Saat semua pesanannya sudah siap santap ia mengambil sepasang sumpit di tepi meja dan mulai memakannya satu persatu.

Hingga ia selesai makan siang, ia tak langsung pergi, memainkan ponselnya, melihat twitter, instagram maupun hanya berkirim pesan.
"huhf...hari ini aku makan banyak sekali," katanya sambil mengusap usap perutnya yang masih sixpack.

Ia pergi ke meja kasir dan memberikan black card nya dan memasukannya kembali kedalam dompetnya lalu pergi meninggalakn restoran itu.
"kemana lagi ya?" tanyanya pada diri sendir "mungkin menikmati cuaca di tepian sungai han," lanjutnya lalu berjalan kaki, tidak terlalu jauh, karena restora tersebut terletak 15 meter dari sungai han.
Sampai di sana, Younghoon duduk di sebuah kursi besi, memejamkan matanya menikmati terpaan angin. Hingga seseorang menepuk bahunya.

TO BE CONTINUED

Hallo, update nii, jangan lupa
VOTE, FOLLOW , DAN COMMENT

05 DESEMBER 2020


15.02 WIB

HANDSOME LORD [ ✔︎ ]Where stories live. Discover now