[15] Selfish

993 156 1
                                    


- baca note aku dibawah ya! sekalian reply.


beomgyu ingin berteriak kepada semua orang bahkan pada semesta pun, ia hanya ingin semuanya tahu bahwa yang ia inginkan adalah hidup berdua dengan kang taehyun, tanpa ada gangguan dari sesiapapun orang bahkan dari papanya sekalipun.

mengapa mencintai kang taehyun begitu sulit sekali?.

apakah ia memang tak ditakdirkan untuk tak bisa mengecap kata cinta?. orang-orang bilang jika kita mencintai orang lain dan orang lain tersebut sama-sama mencintai kita sungguh indah rasanya, namun mengapa saat beomgyu merasakannya rasanya begitu sakit dan menyesakkan. baginya semuanya hanyalah penipuan semata, ia bahkan tak bisa merasakan indahnya cinta bagai terbang keatas awan.

kini ia harus menelan pil-pil pahit lagi ketika ia harus dihadapkan oleh sebuah perpisahan, apakah tidak cukup ketika ia masih berumur tujuh tahun harus kehilangan seorang sumber kasih sayang terbesar untuk pulang kepangkuan Illahi? kini, ia harus kembali kehilangan cintanya hanya karena sebuah kehormatan keluarga?.

keluarga ya? bahkan untuk saat ini beomgyu merasa tak ada seseorang yang ia sebut keluarga kecuali orang tua dari choi soobin sendiri, papanya hanya berlaku sebagai penyokong kehidupan dan penyokong pendidikan formal saja bahkan untuk turut ikut mengasuh dirinya saja rasanya tak pernah, apakah ia pantas memanggil pria berkepala tiga itu dengan sebutan papa hanya karena ia turut andil hadirnya beomgyu ke dunia?.

bolehkah ia berteriak di depan papanya sudah cukup untuk mengatur kehidupannya? ia bukan bermaksud durhaka atau tidak tahu malu namun yang perlu papa nya ketahui adalah bahwa ia bebas memilih dengan siapa ia mencinta. papanya boleh mengatur dengan siapa ia harus berteman atau dimana ia bersekolah tapi jika berkaitan dengan cinta, papa tidak mempunyai hak lebih atas hal itu.

"ada apa ogu? ada yang perlu kau bicarakan pada papa?" tanya taehyung yang masih menyibukkan diri dengan membaca dokumen-dokumen yang entah apa isinya itu, duduk diruangan kerja dirumahnya adalah hal yang jarang sekali taehyung lakukan, biasanya ia akan menghabiskan hari-harinya di kantor untuk bercumbu dengan tumpukan dokumen keuangan atau apapun itu yang berhubungan terkait dengan perkembangan perusahaan yang dirintisnya.

"papa, ogu ingin bicara" katanya pelan.

seraya duduk didepan papanya, beomgyu meremat jarinya kencang beberapa kali ia menghela nafasnya guna menghilangkan rasa takut yang menyergap dirinya.

"iya bicaralah papa dengarkan"

"papa bisa tidak kalau papa tidak usah mencampuri urusan percintaan ogu" ucapnya, papanya langsung menghentikan kegiatan membacanya lalu menatap si tunggal dengan tajam, "m-maksud ogu, biarkan ogu memilih dengan siapa ogu berhubungan, ogu hanya ingin, hanya-"

"choi beomgyu. jika hanya ingin membicarakan ini kau boleh keluar, sampai kapanpun papa tidak akan merestui hubungan menjijikan kalian, mengerti?"

yang tadinya menundukkan kepalanya kini beomgyu menatap papanya, "papa, cobalah dengarkan ogu sekaliii saja? dari kecil papa selalu mengatur ogu, ogu harus bersekolah di tempat elite padahal ogu hanya ingin bersekolah di sekolah biasa, ogu harus mendaftar les padahal ogu ingin menghabiskan waktu dengan bermain dirumah, ogu harus ini, ogu harus itu ogu turuti semua kemauan papa hingga ogu besar, tapi papa, kenapa saat ogu meminta apa yang ogu anggap kebahagiaan ogu papa malah melarang lagi?" putusnya, "ogu hanya tak ingin kehilangan lagi papa, sudah cukup ogu kehilangan mama dan kehilangan papa, ogu.. ogu hanya ingin bersama kang taehyun papa bukan yang lain"

taehyung jelas dibuat pening bukan main, kini ia memijat pangkal hidungnya yang berdenyut sakit, memikirkan pemberontakan yang pertama kali anaknya lakukan. memang benar selama ini ia hanya bisa mengatur tanpa mau memberi arahan sama sekali, namun, "papa bilang tidak ya tidak beomgyu, beomgyu ingin apa sekarang? papa kabulkan, ogu ingin jadwal les dikurangi? papa lakukan atau ogu ingin bermain seharian dirumah tanpa belajar papa ijinkan. tapi untuk satu itu papa tidak akan pernah merestuinya, hiduplah dengan realistis choi beomgyu papa juga butuh penerus selain dirimu nanti"

"tapi papa, untuk urusan penerus jika memang aku dan taehyun ditakdirkan bersama kita bisa mengadopsi anak pa"

"bukan begitu beomgyu, urusan mengadopsi anak bukanlah perkara yang mudah. papa hanya ingin cucu darimu, mengerti? tolong jangan egois anakku, pahamilah kemauan papamu ini, ya? putuskan kekasihmu atau papa akan benar-benar menjodohkanmu dengan putri tuan shin"

beomgyu hilang kendali, kini dirinya berdiri di hadapan papanya dengan emosi yang membumbung tinggi, "PAPA EGOIS!! BEOMGYU BENCI PAPA"

suara debuman pintu membuat taehyung benar-benar lelah, kepalanya ia sandarkan pada sandaran kursi menutup matanya seraya mengulik kilasan memori yang terkubur rapat-rapat dalam benaknya.

"papa hanya tak mau kau merasakan hal pahit yang pernah papa rasakan dulu beomgyu, cukup papa kau tidak usah merasakannya"

- tbc.

note;

jadi gini, aku mikir kalau lanjutan dari part ini bakal aku jadikan pdf, engga cuma dari lanjutan part ini kok dari awal part aku jadikan pdf, kan cerita ini engga di ceritain secara rinci. kalau kalian mau aku bakal bikin pdfnya ceritain secara rinci disana, kalau mau price list nya ga mahal2 kok start from 10K aja kok, ini sih niat awalnya gatau kalau pas udah jadi gimana bisa aja harganya berubah lebih murah dari itu sesuai kelayakan pdfnya.

jadi, tolong banget ini mah komentar ya mau atau engga nya biar aku ga maju mundur buatin pdf nya🙏🙏

heartbeat ; taegyu ✓Where stories live. Discover now