[7] Yes, i do

1.9K 311 15
                                    

Sejemang Beomgyu merasa kasihan--- ah bukan maksudnya Beomgyu merasa bersalah telah menolak ajakan Taehyun untuk menjadi kelasihnya, lalu membohongi diri sendiri termasuk perasaannya. Iya. Bohong kalau Beomgyu tak punya rasa apa-aoa terhadap Taehyun, lelaki behidung bangir itu sukses menyita perhatiannya. Diam-diam Beomgyu sering memperhatikan Taehyun saat kelas olahraga, Beomgyu memperhatikan Taehyun yang menjauh dari kerumunan teman sekelasnya lewat jendela kelas Beomgyu yang berhadapan dapat dilihat dari atas.

Kelasnya ada di lantai tiga, sedangkan lapangan outdoor ada dibawah. Ditambah Beomgyu yang duduk persis di samping jendela memudahkannya mencuri pandang dari atas. Terkadang penjelasan yang disampaikan gurunya di depan tak terserap otaknya karena sibuk memperhatikan dan memikirkan lelaki Kang.

"tuan Choi, kau memperhatikan siapa? Gurumu ada di depan bukan di bawah sana" tegur Cho ssaem, selaku guru Matematika yang menegur Beomgyu karena tak fokus pada kelasnya hari ini.

"m-maaf ssaem"

"saya maafkan kali ini, jika kau ketahuan tak memperhatikan penjelasanku, lebih baik kau tak usah mengikuti kelasku selama satu semester, paham tuan Choi?"

"p-paham ssaem"

Benar. Cho ssaem itu galak, murid disekolahan Beomgyu tak ada yang berani melawan perintah guru berusia empat puluh tahun itu. Contohnya seperti Beomgyu saja tadi, tak fokus memperhatikan materi yang di jelaskan Cho ssaem, maka kena tegur dan nantinya berakhir tidak di perbolehkan mengikuti kelas matematika selama satu semester. Bisa tamat riwayat si Choi ini jika ketahuan orang tuanya di keluarkan dari kelas matematika.

Kang Taehyun, malu rasanya jika aku langsung berterus terang mengatakan bahwa aku mencintaimu. Bahkan ini sudah lebih dari seminggu semenjak insiden aku menolakmu. Aku tak punya muka jika berhadapan langsung denganmu. Aku harus apa, Hyun?

Beomgyu menutup catatan kecilnya dan kembali memperhatikan Cho-ssaem didepan.

💓💓💓

"bagaimana?"

Taehyun menggeleng pasrah, ya betul ini sudah seminggu namun Taehyun belum berani menampak'kan dirinya di depan Beomgyu. Pernah berpas-pasan bertemu namun tatapan Taehyun tetap lurus tanpa melirik Beomgyu sama sekali, padahal degup jantungnya sudah berdetak kencang.

"kau ini katanya cinta dengan si manis?! Tapi belum ada pergerakan apa-apa!?" Yeonjun mengerang kesal, kesal akan sikap Taehyun yang hanya diam dan merenung.

"susah Choi! Aku takut"

"takut apa lagi, huh?!"

"takut di tolak, untuk kesekian kalinya"

"laki-laki bukan? kalau kau merasa kau laki-laki buktikan kepada si manis kalau kau pantang menyerah, tunjukkan kepada si manis kalau kau memang benar-benar mencintainya, jika sudah begitu aku yakin si manis pasti mempertimbangkan perjuanganmu, brengsek"

"benar juga"

"jadi?"

"hm? jadi? maksudmu?"

"ASTAGA TUHAN! JADI KAPAN KAU AKAN BERGERAK KANG TAEHYUN!"

"nanti saja, kalau sekarang aku malas. Besok sajalah" Taehyun merebahkan tubuhnya di kasur empuk Yeonjun.

"terserahmu sajalah, lelah aku"

Ingatkan Yeonjun untuk tidak memukul telak kepala belakang milik Kang Taehyun ini.

💓💓💓

"halo?"

"halo, manis."

"mm.. maaf ini siapa?"

"Taehyun. Kang Taehyun. Simpan nomorku"

"o-oh kau, ada apa?"

"tidak, hanya ingin saja."

"oh, sudah?"

"maksudmu?"

"sudah kan tak ada lagi yang ingin kau sampaikan?"

"tentu saja ada manis, banyak sekali malah. Mau mendengarkan tidak?"

"b-boleh"

"manis pertama-tama aku ingin minta maaf soal aku yang tiba-tiba saja meminta mu jadi kekasihkuㅡ"

"iya tidak apa-apa ..."

"hey dengar dulu, jangan berbicara sebelum aku menyuruhmu bicara, oke?"

"oke"

"... aku sungguh Choi, aku benar-benar mencintaimu. Ya mungkin menurut mu aneh, aneh karena aku menyukai lelaki terlebih lagi dirimu. Aku juga tak tahu mengapa aku begitu menggilai dirimu, padahal bisa saja aku mencari laki-laki atau wanita lain. Iya aku bi, Gyu. Tapi aku lebih menyukai dirimu. Sangat menyukai hingga gila.

aku tak pernah segila ini dalam mencintai seseorang, ada rasa ingin memilikimu, menjagamu. Gyu, sekali lagi, mau tidak jadi kekasihku? Ini terakhir kalinya aku bicara begini, jika kau menolaknya, aku janji tak akan mengganggumuㅡ"

"aku mau Hyun. Aku mau."

"a-apa?"

"aku mau, sudah diam tak usah banyak bertanya lagi. Aku bersedia jadi kekasihmu. Maaf aku terlalu naif terhadap perasaanku sendiri, maaf selalu menolakmu"

"kau serius Gyu?"

"kapan aku bercanda?"

"oh astaga!!! Serius mau? Tidak terpaksa kan?"

"tidak Kang Taehyun! Astaga!! Cerewet sekali sih"

"gila Gyu, aku gila. Ya Tuhan, i love you my sweetie pie"

"wkwk i love you too my boyfie!"

[]

••••••••••••••••••••••••••

kalian nemu cerita ini darimana?

heartbeat ; taegyu ✓Where stories live. Discover now