1

7.1K 651 9
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja. 

***

HAPPY READING

***

Jam masih menunjukkan pukul 06:30, tetapi jalan sudah dipenuhi dengan kendaraan yang terjebak macet. Hiruk piruk kota yang terlihat sangat sibuk sudah menjadi makanan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal disini.

"Masih lama gak pak?" tanya Salsa kepada supirnya karena sedari tadi mobil mereka tidak bergerak sama skali.

"Sepertinya masih non, macetnya sangat parah," jawab sopir pribadinya.

Salsa yang sedang membaca salah satu novel kesukaannya bertemakan fantasi lalu melihat keadaan diluar.

"Huft, kalau begitu aku jalan aja deh pak, tinggal dikit lagi kok," ucap Salsa sembari membereskan barang-barangnya.

"Baik non,"

Salsa berjalan menuju ke perusahaan yang sudah ia bangun kurang lebih 3 tahun. Meskipun terbilang baru, namun perusahaannya mampu bersaing di kanca dunia bahkan menempati 10 besar perusahaan ternama di dunia.

Sifatnya yang keras dan menyukai tantangan membuatnya selalu ingin mendapatkan apa yang ia mau. Ia terkenal kejam dan sadis dalam urusan pekerjaan. Tak tanggung-tanggung ia akan memusnahkan orang yang menghianatinya meski itu adalah orang yang sangat dekat dengannya.

Namun dibalik itu semua, ia sangat memperdulikan orang lain. Ia tidak pernah memandang remeh atau mengejek orang yang lebih rendah dibawahnya. Ia akan membantu siapapun yang berhak dibantu.

"Dasar kau nenek tua! Enyah kau dari depan toko ku!"

Salsa menajamkan pendengarannya ketika ia melihat seorang bapak berumur 30-an menendang nenek tua sampai terduduk.

"Maaf, saya hanya numpang tidur saja semalam," mohon nenek itu sambil menangis.

"Maaf-maaf, kau tau toko ku bisa terkena sial karena mu!"

Salsa yang tidak tega lalu mendekati mereka.

"Ada apa ini?" tanyanya sambil membantu nenek tersebut berdiri.

"Nenek ini tidur di depan toko ku, bikin kotor saja," ucap bapak pemilik toko.

Salsa melihat nenek itu hanya terdiam sambil menangis.

"Nenek ini hanya numpang tidur saja di depan toko anda dan itu di malam hari. Beliau juga tidak merusak apapun, dan yang saya lihat tidak ada yang kotor," ucap Salsa sedikit emosi pada pemilik toko tersebut.

"Tau apa kau anak muda, lebih baik kau pergi dari sini!"

"Tanpa kau suruh pun aku tidak sudi berada terlalu lama di toko ini, ayo nek kita pergi," ucap Salsa lalu pergi bersama nenek tua itu.

*****

Salsa sedang melahap sarapannya bersama dengan nenek tadi di salah satu tempat makan yang tidak jauh dari toko tempatnya menemukan nenek itu.

"Ah kenyangnya," ucap Salsa setelah makannya habis.

Dilihatnya makanan nenek tersebut yang juga sudah habis.

"Terima kasih ya cu, sudah menolong nenek dan membelikan nenek sarapan," ucap sang nenek tulus.

"Ah tidak apa-apa nek, aku gak suka aja liat ada orang yang semena-mena sama orang lain. Oh iya ini ada beberapa uang buat nenek, semoga bermanfaat ya nek," ucap Salsa sambil memberikan beberapa lembar uang.

"Kau sungguh baik nak, ini nenek punya sebuah gelang yang sudah bersama nenek sejak lama," ucap nenek lalu memberikan gelang berwarna biru laut dengan ukiran abstrak berwarna emas.

Awalnya Salsa menolak, namun sang nenek memaksa dan mengatakan tidak akan menerima uang pemberian Salsa jika ia tak menerima gelang tersebut.

"Baiklah nek, nenek jaga diri aku akan pergi sekarang,"

Salsa pergi setelah berpamitan dengan nenek tersebut. Ia memperhatikan gelang yang sangat pas di tangannya itu.

'Indah'

Satu kata yang dapat mendeskripsikan bentuk gelang tersebut.

Sesampainya Salsa di perusahaannya, ia disapa oleh beberapa karyawan yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Dirinya hanya membalas dengan anggukan sambil tetap melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di ruangannya yang terletak di lantai 25, ia kemudian melihat mejanya yang masih kosong. Itu berarti tidak ada berkas yang harus ia urus.

Salsa mengambil novel betemakan fantasi tentang zama kuno cina yang penuh dengan magic. Kultivasi, hewan-hewan kontrak yang sangat hebat, dan beberapa hal yang lain.

Ia sangat suka mempelajari dan membaca novel-novel yang bergendre seperti itu. sangat hebat jika ia bisa memilik hewan kontrak yang sangat langkah seperti di dalam buku yang ia baca.

Rasa kantuk mulai menguasainya, ia berbaring dan menutup matanya membiarkan dirinya terlelap begitu saja. Tanpa ia sadari gelang yang ia pakai mengeluarkan cahaya berwarna emas.

*****

Tbc......

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang