19

2.8K 339 2
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

Typo Bertebaran

***

HAPPY READING

***

"Aaaaaaaaaaaaaaakh"

Fei Wei terlempar ketika ia tak sengaja terkena serangan dari burung pheonix yang sekarang berada di depannya.

Burung itu sangat besar dan tubuhnya di selimuti oleh api yang membara.

"KAU MANUSIA TIDAK AKAN BISA MENDAPATKAN APA YANG KAU INGINKAN DENGAN KESERAKAHANMU!"

Boo dan Doo yang baru datang segera melindungi Fei Wei.

Dengan menahan sakit yang ada di beberapa tubuhnya, Fei Wei berusah untuk berdiri di antara Boo dan Doo.

"Tahu apa kau tentang diriku! Kita bahkan baru bertemu hari ini!"

"HAHAHAHA AKU SUDAH HIDUP BERABAD-ABAD LAMANYA DAN SEMUA MANUSIA YANG KU TEMUI SAMA SAJA, SERAKAH!"

"Aku memang serakah seperti yang kau katakan!"

Setelah mengatakan itu, Boo maju untuk melawan burung pheonix sedangkan Doo membawa Fei Wei pergi seperti apa yang mereka rencanakan awalnya.

Fei Wei berhasil kabur bersama dengan Doo, sedangkan Boo menyusul. Untung saja burung pheonix itu tidak mengejar mereka.

Fei Wei tidak langsung pulang, ia tidak ingin membuat semua orang khawatir padanya.

Ia menemukan sebuah gubuk tua yang nampak tak berpenghuni di dekat pantai yang ia lewati setelah keluar dari hutan.

"Apakah kalian tidak apa-apa?" tanya Fei Wei kepada Boo dan Doo yang ikut berbaring di dekatnya.

"Kami tidak apa-apa nona," jawab Boo.

Memang benar mereka nampak tak apa-apa, namun Fei Wei merasakan kesedihan di balik mata mereka.

"Sepertinya ini saatnya aku mengembalikan milik kalian yang aku dapatkan dari ibu kalian," sambil berucap, Fei Wei mengeluarkan 2 bola jiwa yang nampak bersinar terang namun tak terlalu besar.

Mata kedua serigala emas itu berbinar, kagum dengan apa yang mereka lihat.

"Apakah ini berasal dari ibu kami?" tanya Doo antusias.

Mereka mungkin nampak besar dan menakutkan. Namun di balik itu semua, mereka masihlah anak-anak yang harus di beri perhatian dan kasih sayang layaknya anak manusia.

"Benar, ini adalah bola jiwa milik kalian. Ibu kalian memberikannya padaku sebelum ia pergi,"

Boo dan Doo terlihat senang namun sedetik kemudian mereka nampak murung kembali.

Fei Wei memeluk keduanya yang sebenarnya terlalu besar untuk di peluk. Bulu emas mereka sangat lembut dan hangat. Mungkin jika mereka sedang bepergian jauh kelak, ia akan memilih untuk tidur di dekat mereka dengan bulu-bulu halus nan hangat itu.

"Sudahlah, meskipun kalian tidak pernah bertemu dengan ibu kalian, masih ada aku disini. Aku akan terus menjaga kalian,"

"Makanlah bola jiwa ini, ku rasa ini saat yang di maksud itu,"

Fei Wei memberikan bola jiwa kepada mereka. Tak berselang lama, sebuah cahaya terang keluar dari tubuh mereka. Mereka terbang dan berevolusi.

Bulu mereka yang awalnya berwarna emas kusam kini berubah menjadi emas terang dengan kilauan yang membuat mereka nampak lebih elegan namun juga menakutkan.

Mata mereka yang semula berwarna coklat berubah menjadi abu-abu tua yang kontraks dengan garis berwarna abu-abu di bagian kepala mereka bagian depan.

"Wah kalian terlihat sangat.....indah,"

"Auuu"

"Auuuuu"

"Auuuuuuuuu"

Boo dan Doo mendekati Fei Wei dan menjilat luka yang ada di tubuhnya.

Seketika luka-luka yang ia miliki menghilang dan tak ada rasa sakit lagi  yang ia rasakan.

"Ah benar juga, salah satu kelebihan serigala emas adalah menyembuhkan luka dengan jilatannya,"

Fei Wei nampak senang melihat mereka yang juga perhatian kepadanya.

"Baiklah, selagi kita beristirahat disini, aku akan menyusun rencana yang baru agar kita bisa melawan burung itu nantinya,"

Fei Wei mulai menjelaskan rencana yang akan ia lakukan.
.
.
.
Fei Wei kembali setelah selesai membuat rencana yang akan ia gunakan untuk menaklukkan si burung pheonix itu.

Saat baru saja tiba di kamarnya, Xio Xia telah menunggunya dengan wajah yang cemas. Mungkin ia khawatir karena Fei Wei cukup lama berada di luar.

"Nona dari mana saja? Aku sungguh khawatir menunggu nona yang tak kunjung kembali,"

"Aku hanya berkeliling sebentar, kau tak usah khawatir padaku. Dan satu hal lagi, kenapa kau masih memanggilku dengam sebutan nona? Dan ku harap kau tidak terlalu kaku denganku, kita sudah bersama sejak kecil,"

"Tapi aku sungguh tidak bisa nona,"

"Kau harus terbiasa, karena aku sudah menganggapmu seperti saudariku sendiri,"

Xia nampak terharu mendengar ketulusan dari Fei Wei. Fei Wei memang selalu memerlakukannya dengan baik.

"Xia aku akan jujur padamu. Sebenarnya tujuanku kesini bukan hanya untuk mengunjungi jendral Wei dan juga keluarganya. Tetapi aku memiliki misi penting yaitu mengambil pedang pheonix di puncak gunung berapi," ucap Fei Wei pelan takut terdengar orang lain.

"Sepertinya aku pernah mendengar tentang pedang ini, pedang yang di jaga oleh burung pheonix legenda dan tidak ada yang bisa menaklukannya,"

"Benar, aku harus mendapatkannya sebelum kita kembali minggu depan,"

"Dikatakan burung itu sudah lama sekali ada di dunia ini dan tidak ada yang pernah menjadi tuan dari burung itu. Burung yang memiliki elemen api dan angin, air matanya yang mampu menyembuhkan segala jenis penyakit dengan sekejap, namun tak mudah untuk menaklukannya," jelas Xio Xia.

"Jika burung pheonix ini berelemen api dan angin, maka yang mampu melawannya adalah spirit beast berelemen air,"

"Tetapi hewan berelemen air hanya ada di kota Zhiwu saja meskipun kota ini adalah kota air, namun tak ada satupun spirit beast berelemen air di daerah ini,"

"Apakah ada cara lain yang bisa dilakukan untuk melawan burung pheonix itu?"

Xia nampak berpikir sambil memejamkan matanya.

"Aha, aku tahu satu hal yamg mugkin saja bisa melawan burung pheonix itu,"

Xia membisikkan sesuatu kepada Fei Wei yang membuat senyum tergambar di wajah cantik Fei Wei.
.
.
.
Tbc...

Maaf banget buat yang nungguin cerita ini, aku baru bisa up hari ini 🙏🙏

Dan aku minta maaf kalau banyak typo di ceritaku karena aku ngetik pakai hp dan kadang aku males buat check lagi jadi langsung ku post aja, nanti akubakalan revisi kok, tapi belum sekarang

Sekali lagi maaf semua udah bikin kalian nunggu, aku selalu bca komen kalian kok

NAMA KOTA

Kota Shui = sebelah barat (pusat sumber daya laut)

Kota Shichang = sebelah Utara (kota Kediaman jendral Lu pusat perdagangan)

Kota Qian = (Kerajaan semua barang serba mahal dan mewah, banyak toko terkenal, pusat segala pusat) sebelah Timur

Kota Zhiwu = sebelah Selatan (pusat perkebunan dengan banyak tumbuhan)

Transmigrasi Where stories live. Discover now