42

1.2K 167 10
                                    

Setahun telah berlalu sejak kejadian Yu In ingin mencelakain Fei Wei. Kini Fei Wei sudah berada di tingkat Qi, tetapi kebanyakan murid seangkatannya masih berada di tingkat Santa.

Setiap bulannya, Fei Wei mampu memenangkan 2-3 misi dengan tingkatan yang lumayan sulit seperti B dan C.

Itulah mengapa ia lebih cepat untuk naik ke tinglat Qi dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.

Oh iya jangan lupa dengan bisnis perhiasannya yang tidak kalah terkenalnya dengan toko Qi. Bahkan Fei Wei tidak tanggung-tanggung membuat 10 toko perhiasan di negeri ini. Namun tentu saja tidak ada yang tahu siapa pemilik dari kedua toko terkenal itu.

Saat ini Fei Wei dan teman-temannya sedang mengikuti kelas sejarah. Sebenarnya Fei Wei tidak terlalu tertarik dengan sejarah, namun sesuatu tiba-tiba terlintas di otaknya.

"Laoshi (guru) saya ingin bertanya," ucap Fei Wei sambil mengacungkan tangannya.

"Apa yang ingin kau tanyakan Fei," Dwa laoshi memfokuskan dirinya kepada Fei Wei sambil memegang jenggot putih panjangnya.

"Begini laoshi, beberapa kultivator dan alkemis di dunia ini bahkan dari zaman dahulu memiliki binatang spirit. Aku ingin tahu binatang spirit terkuat sampai sekarang itu apa laoshi?"

Dwa laoshi berpikir sejenak lalu tersenyum.

"Pertanyaanmu sangat menarik Fei Wei. Akan ku beritahu, menurut sejarah ada dua jenis beast spirit yamg sangat kuat di dunia ini yaitu jenis naga dan juga burung pheonix. Keduanya sama-sama berjiwa api dan sangat kuat. Naga perkasa melambangkan kegagahan sedangkan burung pheonix nampak anggun namun menakutkan,"

"Sampai sekarang kedua binatang spirit ini masih belum ada yang bisa menandingi. Sangking kuatnya beast spirit ini, bahkan jika mereka masih berada ditingkat dasar, beast spirit jenis lain yang sudah berada di tingkat tengah masih bisa dikalahkannya,"

"Apakah beast spirit itu masih ada sampai sekarang laoshi?"

"Hmmm, yang ku tahu satu-satunya kultivator yang memiliki binatang spirit berjenis naga di dunia ini adalah putra mahkota dari kerajaanmu,"

Semua orang berseru kagum, bukan hanya tampan, kaya, dan pintar, namun Rei memiliki salah satu binatang spirit terkuat di dunia.

"Untuk burung pheonix yang ku tahu hanya ada di puncak gunung merapi di kota Shui di kerajaanmu juga Fei. Beberapa dari kalian pasti sudah tau cerita tentang beast spirit itu,"

"Mereka tidak akan tahu bahwa kau sudah menjadi milikku Fu,"

"Benar Fei, tidak ada yang berani mendekati tempatku selain kau tentunya,"

Fei Wei tersenyum mendengar ucapan Fu yang ternyata sedari tadi ikut mendengarkan dari atas pohon yang tak jauh dari sana.

"Baiklah pelajaran hari ini cukup sampai disini saja,"

Mereka meninggalkan ruangan saat laoshi telah pergi.

"Fei ayo makan, aku sudsh sangt lapar," ajak Dian sambil mengelus perut ratanya.

Ia juga sebenarnya sudah kelaparan, maka dari itu di iyakan saja ajakan temannya itu. Mereka menuju ke kantin sambil sesekali Di bercanda dengan Han dijalan.

"Kalian tahu, sebentar lagi akan ada acara besar di akademi," ucap Di antusias. Terlalu senang dengan berita yang baru saja ia sampaikan.

"Katanya acara ini diperuntukkan untuk murid-murid bukan hanya di akademi kita, tetapi juga untuk akademi sebelah," lanjutnya lagi.

"Maksudmu akademi yang terkenal dengan para alkemis itu? Akademi Qi Li?"

"Benar Dian, yang aku dengar acara ini memang sudah rutin dilakukan setiap 10 tahun sekali untuk mempererat hubungan antar akademi," jelas Di kepada mereka semua.

"Hmm baguslah, rasanya sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya juga," ucap Fei Wei yang membuat semuanya mengkerutkan dahi.

"Siapa yang kau maksud Fei?" tanya Han yang sedari tadi fokus mendengarkan.

"Seorang teman, kalian akan tahu saat melihatnya nanti," ucap Fei Wei lalu memakan makanan yang ada di depannya.

.....

Saat ini Fei Wei sedang berada di dalam gelang ruang. Ia menyibukkan diri untuk membuat pil dan merawat beberapa tanaman herbal miliknya.

"Aku tahu yang kau pikirkan Fei," ucap Yang tiba-tiba.

"Dia mungkin tidak bermaksud seperti itu,"

"Sudahlah Yang, jangan membelanya," ucap Fei Wei sambil menyiram ranamannya dengan air suci.

"Tapi.."

"Stop. Aku bilang berhenti untuk membelanya."

"Dia bahkan tidak pernah mengirimiku surat sejak saat itu, bahkan tak ada kabar apapun tentangnya. Dia tak pernah mau menemuiku saat ku minta, dan sekarang saat ada peluang untukku bertemu denganya, dia bahkan tidak memberitahuku!" napas Fei Wei memberat, ia meluapkan semua yang ia pendam selama ini.

Yang hanya diam, memang susah berdebat dengan orang seperti Fei Wei. Biarkan saja semuanya mengalir seperti air. Apapun yang akan terjadi nanti, kita lihat dan nikmati saja.
.
.
.
Tbc....

Sorry guys lamaaaa banget dan ceritanya pendek banget
Lagi gak ada ide, ups tiba2 udah setahun aja kan berlalu.

Aku mau cepetin alurnya hehehe
Bye see you baga bashi
Sampai jumpa lagi

~~Rabu 13 April 2022~~

Transmigrasi Where stories live. Discover now