2

6.6K 598 11
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

HAPPY READING

***

Aku merasa sangat kedinginan, kepalaku sakit dan badanku terasa sangat pegal. Ku coba membuka mata dan hal yang pertama kali ku lihat adalah langit-langit yang tak seperti kamarku. Seingatku aku sedang berada di kantor lalu tertidur.

"Dimana ini," ucapku entah kepada siapa.

"Nona anda sudah sadar?"

Ku lihat seorang perempuan sedang berlutut disamping kasurku.

"Si..siapa kau?" tanyaku sambil menunjuknya.

"Hwaaa ada apa dengan nona.. hiks kenapa nona tidak mengenaliku hiks.... aku pelayan anda,"

Aku gelagapan melihatnya tiba-tiba saja menangis.

"He..heei ada apa denganmu, kenapa kau menangis. Diam lah," ucapku berusaha membujuknya.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan seorang kakek tua yang diikuti beberapa orang di belakangnya.

"Ada apa ini?" tanyanya kepada perempuan tadi.

"Tabib, nona tidak mengenaliku hiks,"

Kenapa dia memanggilku nona, dan kakek tua itu dipanggil apa barusan, Tabib hahahaha seperti di zaman dulu saja. Tunggu...

Baju mereka dan semua dekorasi di tempat ini...

"KENAPA SEPERTI ZAMAN DULUUUUU!" teriakku yang mengagetkan mereka.

"Nona anda kenapa? Kenapa anda berteriak?"

Aku hanya terdiam mencoba mencerna semuanya.

"Sepertinya tuan putri hilang ingatan karena terjatuh,"

"Terjatuh?"

"Nona tidak sengaja terjatuh saat berjalan di dekat danau bulan," jelas pelayan tersebut menjawab pertanyaanku.

Tiba-tiba saja potongan demi potongan kenangan seakan muncul begitu saja di ingatanku.

'Apakah itu ingatan dari pemilik tubuh ini'

Aku hampir saja terjatuh jika tidak di tahan oleh pelayan yang ku ingat bernama Xio Xia.

"Nona lebih baik istirahan dulu, keadaan nona masih belum pulih seutuhnya," ucap Tabib lalu keluar dari kamarku.

Xio Xia juga ikut keluar meninggalkanku sendiri.

Aku merenungi apa yang baru saja aku ingat. Nama pemilik tubuh ini adalah Lu Fei Wei putri pertama dari Jendral Lu. Usianya baru 12 tahun, ia lemah, penakut, dan tidak bisa berkultivasi. Setiap hari ia akan disiksa oleh istri ayahnya Lu Xi Yan yang juga merupakan adik dari mendiang ibunya. Ia memiliki adik tiri yang hanya berbeda beberapa bulan saja darinya bernama Lu Yan Xi yang juga selalu menyiksanya setiap hari. Bahkan kejadian terakhir kali adalah perbuatan dari Yan Xi sehingga Fei Wei bisa jatuh ke dalam danau.

Ia hanya memiliki satu pelayan setia bernama Xio Xia. Meski dirinya adalah putri pertama di kediaman Jendral Lu, tapi tak jarang ada beberapa pelayan yang memperlakukannya seperti sampah. Sungguh kejam.

Saat aku ingin berdiri, sesuatu tiba-tiba saja terjatuh di dekat kakiku.

"Gelang ini kan gelang dari nenek itu, apa ia juga ikut pindah ke zaman ini?"

Transmigrasi Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz