8

3.7K 444 18
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja. 

***

HAPPY READING

***

"Wah ternyata tunanganku sedang bersantai disini,"

Dong Ha dengan gaya angkuhnya ditemani oleh Yan Xi mendekat ke arah Fei Wei dan Xio Xia.

"Ternyata tuan muda Dong, mengapa tuan di waktu seperti ini masih berkeliaran di kediaman orang lain?"

"Lancang kau berbicara seperti itu kak, Tuan Dong hanya ingin melihatmu saja,"

Dengan wajah yang jelas sekali jika itu di buat-buat, Yan Xi membela tuan Dong.

"Hahahaha, ingin melihatku? Atau lebih tepatnya ingin bermesraan denganmu,"

"Kau sungguh memiliki mata yang jeli. Jujur saja, aku lebih mencintainya dari pada dirimu,"

"Cih, kau pikir aku perduli? Lagian kalian sama-sama cocok. Yang satu suka membuat drama dan yang satunya suka membuat masalah. Cocok kan?"

"Kau!"

"Maaf tuan, jika tuan disini hanya ingin membut keributan, lebih baik tuan pergi sebelum saya memanggil pengawal untuk menyeret anda. Anda tahu kan apa yang akan tuan Lu lakukan kepada anda jika anda berani melukai nona saya,"

Seketika Dong Ha menyimpan kembali pukulan yang akan dilayangkan untuk Fei Wei saat Xio Xia memperingatinya.

"Sudahlah lebih baik aku pergi, buang-buang tenaga saja meladeni manusia lemah sepertimu,"

Dong Ha dan Yan Xi pergi meninggalkan Fei Wei dan Xio Xia di taman itu. Tanpa mereka tahu di balik cadarnya, Fei Wei tersenyum. Senyum licik yang tentu tidak akan baik untuk mereka di kemudian hari. Siap-siap saja.

*****

Pagi yang cerah, Fei Wei dan Xio Xia sedang berjalan-jalan di kebun melihat tanaman apa saja yang ada disana.

Dengan hanfu berwarna putih bermotifkan bunga sakura, di tambah cadarnya yang berwarna pink soft sangat pas digunakan oleh Fei Wei. Sedangkan Xio Xia sudah berada di dekatnya dengan sepiring penuh daging yang sudah ia masak dan terlihat lezat.

"Xio Xia, bagaimana perkembangan pembangunan rumah A Rong?"

"Tadi pagi-pagi sekali mereka memberi kabar bahwa hari ini proses pembangunan akan dimulai nona,"

"Bagus, semoga saja ketika kita kesana  2 hari lagi, sudah banyak anak-anak yang mampu dikumpulkan oleh A Rong dan A Li,"

"Oh iya, taruh daging itu di depan sana,"

Xio Xia menuruti perintah Fei Wei dan meletakkan sepiring daging tersebut di tanah.

"Perhatikan baik-baik oke,"

Xio Xia terkejut melihat 2 ekor anjing (serigala emas) keluar dari gelang ruang. Mereka langsung memakan daging yang sudah Xio Xia siapkan.

"Nona dari mana kamu mendapatkan 2 anak anjing ini?"

"Au au auuu"

"Pelankan suaramu, mereka bukan anak anjing, tetapi spirit beast serigala emas. Aku mendapatkan mereka ketika berada di hutan keramat kemarin, ibunya sudah mati,"

"Kasihan sekali mereka, tetapi wujud mereka tidak menunjukkan bentuk serigala sama sekali nona,"

"Mereka masih terlalu kecil dan lemah, maka dari itu ibu mereka sengaja memberikan wujud ini sampai mereka benar-benar sudah kuat,"

Transmigrasi Where stories live. Discover now