7

3.7K 438 6
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

HAPPY READING

***

Fei Wei mendekati serigala emas itu yang membuat sang serigala siaga.

"Siapa kau! Mau apa kau manusia!"

"Tenanglah ibu serigala, aku disini hanya ingin membantumu,"

"Membantu? Cih manusia seperti kalian penuh dengan muslihat, aku tidak akan pernah tertipu!"

"Auuuuuu"

"Simpanlah tenagamu untuk melahirkan, ditambah dengan tubuhmu yang sedang terluka, tapi bagaimana kau bisa mendapatkan luka itu?"

"Ini ulah dari kaummu, mereka ingin mendapatkan anakku, mereka tahu jika aku akan melahirkan maka mereka memburuku dan aku berhasil kabur untuk sementara waktu,"

Sungguh kejam, mereka bahkan ingin membunuh serigala emas ini demi kepuasan mereka. Manusia memang tidak semuanya baik tapi tidak terelakkan jika ada beberapa yamg masih memiliki hati nurani.

"CARI SAMPAI DAPAT! DIA PASTI BELUM JAUH!"

Suara pemburu yang mengincar serigala emas itu mulai mendekat, membuat Fei Wei dan ibu serigala siaga.

"Tenanglah, aku akan memberikanmu lapisan pelindung, kau bisa melahirkan dengan tenang disini. Biar aku yang menghadapi mereka,"

Setelah memberikan lapisan pelindung, Fei Wei berlari ke arah pemburu tersebut. Ia mengintip dari balik pohon, mengamati pergerakan mereka.

Dengan gerakan cepat, ia melumpuhkan satu persatu pemburu berbaju hitam itu. Menyisakan enam orang.

"Siapa kau, beraninya mencampuri urusan kami,"

"Aku tidak ingin mencampuri urusan kalian, tapi kalian sudah menyakiti temanku jadi tidak ada alasan untuk tidak menyakiti kalian balik,"

Dengan gaya angkuhnya, Fei Wei memancing emosi mereka semua.

"Sombong sekali, kau hanya seorang perempuan yang sebaiknya berdiam dirumah. Perempuan lemah tidak diperbolehkan untuk bertarung hahhaha,"

"Hahaha,"

Mereka menertawakan Fei Wei yang masih kecil tetapi nyalinya sangat tinggi, tidak takut mati.

"Di zamanku tidak ada perbedaan gender dan umur paman, Hyaaa!"

Fei Wei melawan mereka dengan tangan kosong menggunakan teknik bela diri yang sudah ia kuasai sedari kecil di zaman modern.

Mereka kewalahan melawan Fei Wei. Gerakannya sangat cepat dan gesit. Tapi salah satu diantara mereka ada yang mampu mengenai lengan Fei Wei sehingga lengannya terluka.

Hal itu membuat Fei Wei marah dan membuatnya menghajar mereka dengan sangat keras.

"Pergilah kalian semua, dan bawa teman-teman kalian. Aku tidak ingin membuat keluarga kalian kehilangan orang yang mereka sayang. Dan juga jangan pernah ada yang berani memasuki hutan keramat ini di masa depan,"

Fei Wei meninggalkan mereka sambil terus memegangi lengannya yang terluka. Ia mendatangi ibu serigala yang ternyata telah melahirkan 2 ekor bayi serigala yang sangat imut.

"Terima kasih telah melindungiku, sebagai gantinya tolong jagalah mereka, mereka akan sangat berguna bagimu di masa depan,"

"Tapi bgaimana denganmu ibu serigala? Aku akan mengobatimu lebih dulu agar mereka bisa bersamamu,"

"Waktuku sudah habis, aku hanya bisa melahirkan mereka tanpa merawatnya. Buatlah kontrak dengan mereka menggunakan darahmu, dan kuberikan bola jiwa ini kepadamu, kelak jika mereka telah cukup dewasa berikanlah bola ini kepada mereka agar kekuatannya kembali,"

Fei Wei menurut saja, ia mengambil 2 bola jiwa itu dan memasukannya ke gelang ruang, serta mengusapkan tangannya yang penuh darah kepada bulu kedua bayi serigala tersebut.

Cahaya berwarna emas mengelilingi mereka, bersamaan dengan itu mata kedua bayi serigala terbuka dan mereka berubah menjadi seperti anak anjing berwarna kuning biasa.

"Wujud mereka akan membantu untuk menyamarkan kekuatan yang ada pada diri mereka. Terima kasih karena telah mengajarkanku bahwa tidak semua manusia jahat Nona Fei Wei. Ku titipkan anak-anakku padamu,"

"Mereka mungkin merepotkan, tapi tolong jaga mereka dengan baik. Dan katakan kepada mereka bahwa aku sangat menyayangi mereka,"

Mata Fei Wei berkaca-kaca melihat serigala emas itu perlahan-lahan menghilang.

"Auuuuu"

"Auuuuuu"

"Auuuuuuuuu"

Kedua bayi serigala itu mengaung, mungkin mereka merasakan bahwa ibu mereka akan pergi.

"Selamat tinggal Nonaku,"

Setelah mengatakan itu, ibu serigala menghilang dan Fei Wei menangis sambil memeluk kedua bayi serigala tersebut.

*****

Fei Wei kembali ke rumah A Long. Sebelumnya ia telah memasukkan kedua bayi serigala itu ke dalam gelang ruang, dan ia memetik beberapa tanaman herbal langkah yang ia jumpai. Ia ingin menanam sebagian di gelang ruang, dan sebagian di sekitar rumah A Rong.

"Kak Fei dari mana saja?"

"A Li yang manis, kak Fei dari dalam hutan mencari tanaman herbal, nih, tolong kalian tanam ya di dekat rumah kalian. Kita akan menanam sendiri tanaman-tanaman herbal dari yang biasa sampai yang sangat jarang di jumpai.

"Kak Fei sungguh berani memasuki hutan keramat, Aku saja yang sudah lama tinggal di pinggir hutan tidak berani memasukinya,"

"Kapan-kapan kita masuk bersama kesana ketika kultivasimu sudah meningkat, siapa tahu nanti kau mendapatkan beast spirit tingkat tinggi milikmu sendiri nantinya,"

"Aku juga penasaran isi hutan keramat seperti apa, tunggu aku dan A Li kuat kak, nanti kami akan mendapatlan beast spirit yang bagus,"

"Aku juga ingin memilikinya nona,"

Baiklah, makanya kalian perbanyaklah latihan agar bisa mencapai kultivasi tingkat tinggi. Aku janji, jika kalian sudah mencapai tingkat 20, aku sendiri yang akan mencarikan beast spirit yang cocok untuk kalian,"

"Baik, kami akan berusaha!" Teriak mereka kompak.

"Kalau begitu kak Fei dan kak Xia akan pergi sekarang, 3 hari lagi kakak akan kesini dan semoga kalian sudah lebih baik oke. Besok kakak akan mengirim beberapa orang untuk memperbaiki rumah ini,"

"Baik kak, hati-hati,"

Setelah berpamitan Fei Wei dan Xio Xia kembali ke kediaman Lu. Tapi sebelum itu, mereka pergi ke toko bangunan untuk membicarakan pembangunan rumah A Rong.

Setelah selesai barulah mereka benar-benar kembali ke paviliun teratai dan seperti cara mereka pergi, mereka juga melakukan cara yang sama saat kembali.

"Xio Xia, mari kita ke danau, aku ingin berjalan-jalan. Sepertinya sudah lama aku tidak berkeliling di kediaman ini,"

"Baik nona,"

Mereka berjalan menyusuri danau dimana Fei Wei pernah terjatuh. Ia ingat betul jika hari itu Yan Xi yang mendorongnya.

"Wah ternyata tunanganku sedang bersantai disini,"

*****

Tbc.....

Makasih buat yg udah vote 😂
Btw aku upload ini jam 00.00 and di sini lagi hujan guys

Kalau disana gimana?
Komen di bawah yaaaa

Oh iya, kalau kalian ada ide atau saran buat aku, jangan sungkan buat komen juga.

Aku bakalan seneng banget baca komenan kalian semua

Bye-Bye sampai jumpa di chapter selanjutnya

See you baga bashi.....

Transmigrasi Where stories live. Discover now