15

3.2K 388 6
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

HAPPY READING

***

"Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di toko kita, hal-hal yang telah aku atur untuk kalian adalah pertama, toko Qi dan toko Alkemis Su di buka setiap jam 8 pagi sampai jam 3 sore pada hari senin-jumat, jadi di hari sabtu dan minggu itu kalian bebas mau melakukan apa saja,"

"Kedua, untuk toko Alkemis Su kak Fei belum tahu harus bagaimana, sepertinya itu kak Fei serahkan saja kepada bibi Su, tapi untuk toko Qi, kak Fei telah mengatur A Rong dan Mun Su untuk tetap membuat pil selama jam kerja saja, kalian berempat, Si Dan, Lu Dan, Ta Won, dan Lin Li, kalian bertugas untuk melayani pelanggan, dan Ha Na bertugas sebagai kasir. Dengan begitu, kalian bisa beristirahat setelah jam kerja kalian. Tapi ingat, kalian harus tetap melatih kultivasi kalian, itu yang utama. Kak Fei akan mengadakan lomba setiap bulannya untuk menguji ilmu kalian dan yang menang akan mendapat hadiah,"

"Baik kak Fei, kami pasti akan berusaha," ucap A Rong dengan semangat.

"Ia, kami akan bekerja keras," tambah Ha Na,"

"Lebih baik sekarang kita memasak, aku akan membuatkan kalian makanan yang enak,"

Semua nampak gembira mendengar Fei Wei akan memasak untuk mereka. Kelima laki-laki yang ada disana bertugas untuk memetik beberapa sayur yang akan mereka gunakan dan membeli beberapa bahan ke pasar, sedangkan Fei Wei, Xio Xia bersama dengan Ha Na dan Lin Li memasak di dapur.

Fei Wei membuatkan mereka daging asap, ayam bakar, salad, dan beberapa makanan lainnya.

Mereka akan makan bersama sebelum Fei Wei dan Xio Xia pergi.

Butuh waktu sekitar 3 jam hingga makanan mereka selesai. Bibi Su dan keempat anak yang lain juga sudah kembali atas perintah Fei Wei.

"Wah sepertinya makanan ini sangat enak," A Li berseru gembira melihat makanan yang tersaji di depannya.

"Tunggu apa lagi, mari kita makan!"

Mereka memakan makanan yang ada di depan mereka. Sambil sesekali bercanda, mereka menikmati waktu kebersamaan itu.

"Kak Fei belajar dari mana memasak semua ini? Sungguh enak,"

"Benar, rasanya aku tidak ingin berhenti memakannya,"

Fei Wei tersenyum nendengar ucapan si kembar Lu Dan dan Si Dan.

"Aku hanya tidak sengaja melihat resep masakan seseorang saja, dan mencobanya hari ini," memang benar, ini adalah kali pertama dirinya memasak makanan tersebut, bahkan sebelumnya ia tak tahu bagaimana cara memasak.

"Wah, ka Fei benar-benar seorang genius, buktinya bahkan hanya dengan melihat resep saja sudah bisa memasak seenak ini," tambah Gu Yan si gendut.

Ia terlihat sangat lahap memakan begitu banyak makanan di depannya.

"Benar, apa lagi ayam bakar ini, sepertinya akan sangat laku jika kak Fei membuka kedai ayam bakar senikmat ini," ucap We Nin.

Fei Wei nampak berpikir, sepertinya itu ide yang bagus, mereka bisa memiliki restoran mereka sendiri nantinya.

Tapi ia harus menyimpannya dulu, karena ada hal yang lebih mendesak dibanding masalah toko baru.

Transmigrasi Where stories live. Discover now