#09: Sunset, and Love

5.4K 806 32
                                    

"Lo mau culik gue kemana?" tanya Jevais yang spontan membuat Jovan tertawa hingga mata nya menghilang. Melihat hal tersebut, Jevais malah mendengus kesal. Bukannya menjawab pertanyaan nya, laki-laki itu malah tertawa.

"Mana ada sih penculik yang ngasih tau korban nya dia mau dibawa kemana?"

"Iya juga..."

"Gemes banget sih," Jovan mengacak pelan rambut Jevais dengan gemas.

"Jauhin tangan lo dari rambut gue, ya. Tadi gue udah nyisir rambut rapi-rapi malah lo acak-acakkin!!!"

"Biasanya juga kalo ke kampus ngga pernah nyisir. Kalo ke kampus bisa pake sendal jepit sama kolor doang, lu ngampus pake itu doang kayaknya, Na." Jovan terkikik.

"Enak aja lo!"

"Elah gua udah kenal lu dari kapan sih, Na? Hal-hal kayak gitu gua udah hapal banget kali. Nggak akan bisa ngelak lagi lu dari gua."

"Iya dah iya," Jevais memilih untuk mengalah. "Btw, gue serius ini lo mau bawa gue kemana?"

"Diem aja ngapa sih. Ntar juga lu tau gua mau bawa lu kemana."

Jevais menggeleng lelah lalu menyenderkan tubuh nya seraya memejamkan mata nya. Jalan raya hari ini cukup sepi jadi mereka tidak perlu khawatir akan terjebak macet.

Lantas tiba-tiba sang dominan mengenggam tangan Jevais yang langsung saja membuat laki-laki manis itu terkejut dan membuka mata nya.

"Tidur aja gih sana. Nanti kalo udah mau sampe gua bangunin." ujar Jovan dengan suara lembut nya seraya mengusap pelan punggung tangan Jevais hampir membuat sang submisif luluh.

"Nggak, ah. Nanti lo grepe in gue."

"Anjing," tawa Jovan terlepas. "Otak lu emang negatif mulu ya sama gua. Lagian kalo mau grepe lu mending gua bawa ke apartemen kali. Sekalian bobo bareng."

"Tuhkan!" ketus Jevais, "Kalo sama lo, gue selalu waspada. Soalnya otak lo kan suka macem-macem!"

"Macem-macem juga sama lu doang, Na. Abisnya siapa suruh makin hari makin cantik." Jovan tersenyum miring sembari menatap Jevais dari kaca.

"Gue cowo, ya."

"Iyaaa, cowo gua."

"Ngawur!"

"Aminin aja ngapa sih," dengus Jovan. Lantas setelahnya keheningan memeluk suasana mobil tersebut. Jevais memilih untuk melihat pemandangan diluar mobil. Terlihat sangat sepi, sunyi, dan menenangkan. Apalagi dengan jari Jovan yang kini mengusap punggung tangan nya dengan lembut membuat Jevais dihinggapi oleh rasa kantuk.

Saat tiba di lampu merah, Jovan mengambil ponsel nya lalu menyambungkan bluetooth pada mobil nya. Sang dominan lantas menyalakan lagu ILYSB oleh Lany. Jevais dibuat menoleh karena lagu itu.

"Lo masih suka dengerin lagu ini?" tanya Jevais.

Jovan mengangguk, "Iya."

Pipi Jevais merona secara tiba-tiba. Lagu ini adalah lagu yang pernah Jevais beri pada Jovan saat mereka dengarkan saat dulu masih berpacaran.

Ain't never felt this way

Can't get enough so stay with me

It's not like we got big plans

Let's drive around town holding hands

Jevais semakin salah tingkah karena lirik lagu yang menggambarkan mereka saat ini. Jovan yang menyadari hal tersebut tersenyum tipis gemas karena tingkah Jevais.

Nostalgia. ✔Where stories live. Discover now