#21: Preparation

4.5K 660 24
                                    

Besoknya, pukul 5 pagi, Jovan sudah berada di depan kos an Jevais lengkap dengan kaos hitam yang juga senada dengan celana jeans yang dikenakan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besoknya, pukul 5 pagi, Jovan sudah berada di depan kos an Jevais lengkap dengan kaos hitam yang juga senada dengan celana jeans yang dikenakan nya. Di tangan kiri nya tersampir sebuah kaos putih sleeveless juga leather jacket berwarna gelap.

Jevais tengah menggosok mata nya saat Jovan mengetuk pintu kos an milik laki-laki itu, "Siapa si-Jovan????"

Jovan memiringkan kepala lalu tersenyum, "Good morning."

"Gila ya lo? Mau daki gunung apa jam segini udah siap aja,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila ya lo? Mau daki gunung apa jam segini udah siap aja,"

Jovan terkekeh karena ucapan Jevais dan juga bibir nya yang mengerucut, belum lagi mata nya masih sayu dan tubuhnya masih sangat lemas karena baru saja dipaksa bangun oleh Jovan.

"Lebih cepat lebih baik. Gih, sana mandi," Jovan melenggang masuk ke dalam kos an Jevais lalu duduk di sofa. Laki-laki itu melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan nya. "Tadinya gua mau dateng jam 3."

"Stress. Sahur lo disini?" sewot Jevais.

Jovan tertawa, "Takutnya lu ngaret."

"Lo kali yang ngaret!" Jevais berjalan gontai ke arah kamar mandi seraya menyampirkan handuk nya di bahu. Dengan malas-malasan ia menggosok gigi dan mencuci muka agar kesadaran nya kembali penuh.

Setelah 10 menit, Jevais keluar dari kamar mandi-sudah memakai baju lengkap-hal pertama yang ia lihat adalah pemandangan Jovan menggunakan sleeveless berwarna putih dengan lengan yang ia taruh di atas mata nya, terlentang di sofa.

"Gua tau gua ganteng. Jangan diliatin terus dong. Malu gua." Jovan terkekeh meledek membuat Jevais memalingkan kepala ke arah lain.

"Sejak kapan lo ganti baju?!"

"Sejak tadi lu masuk ke kamar mandi," jawab Jovan. "Sini," ia menepuk-nepuk space kosong di sebelahnya setelah memposisikan diri untuk duduk. Jevais hanya menurut dan duduk di sebelah laki-laki itu. Tiba-tiba lengan Jovan melingkar di pinggang nya dengan kepala yang disenderkan di bahu Jevais. "Ngantuk."

"Ya, lagian lo ngapain dateng jam segini?! Udah tau kemaren capek abis bantu-bantu sama latihan." balas Jevais gugup. Sial, sepertinya Jovan bisa mendengar detak jantung nya yang tak karuan.

Nostalgia. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang