part 19

111K 6.9K 14
                                    

Selama 2 hari ini, Sara menginap di apartment Nesya. Ia sama sekali belum bertemu Alfian karena memang Tuan Muda Rahardja itu sangat sibuk  di waktu weekend sekalipun. Hari ini, Sara berniat mengakhiri segalanya dengan Alfian.

Selesai merapikan laporan keuangan yang harus di periksa kembali oleh Alfia, Ia berjalan menuju ruangan pria itu. Mengetuk pintu dan diminta untuk menunggu sebentar oleh Raka.

"Aku hanya ingin menitip berkas ini saja" Ujar Sara yang berfikir jika Alfian sedang ada urusan dengan investor

"Tuan meminta Nyonya untuk menemuinya sendiri jika datang kemari"Jelas Raka

Sara hanya menganggukan kepalanya dan menunggu di dekat meja Raka. Tak lama kemudian keluar seorang perempuan dengan gaya pakaian yang anggun dan seksi. Perempuan itu keluar sembari menatap remeh Sara.

Dengan mengacuhkan tatapan perempuan itu, Sara berjalan menuju ruang Alfian setelah melihat Raka membuka pintu sebagai tanda agar ia masuk. setelah itu, Raka menutup pintu dan kembali ke mejanya.

Memberikan pandangan sinis pada kemeja Alfian yang berantakan, Ia merasa De javu. Namun, bedanya sekarang Sara sama sekali tidak peduli akan itu.

"Ini adalah laporan keuangan minggu ini, sudah termasuk dengan anggaran proyek yang baru" Terang Sara yang tidak mendapat respon Alfian, pria itu hanya terus menatapnya.

"Kalau begitu saya permisi keluar, Pak"

Berjalan keluar ruang Alfian, Sara teringat satu hal dan kembali berbicara pada Alfian yang masih terus memandang ke arah Sara.

"Tepati janjimu, segera tanda tangani surat itu"

Alfian tersenyum "Janji apa?"Tanya nya berpura-pura bodoh

"Surat cerai, Aku sudah melakukannya. Ku harap Kau tidak ingkar"

"Apa yang kita lakukan?" Kemudian Alfian tertawa melihat ekspresi jengah dan kesal Sara.

"Baiklah, tidak perlu marah sampai muka mu memerah begitu. Aku jadi mengingat hal-hal yang lain"

Sara menghembuskan napasnya, menghadapi pria ini memang dibutuhkan kesabaran lebih.

"Yang kemarin tidak termasuk kedalam syarat dari ku. Itu salahmu sendiri yang tidak mengkonfirmasi terlebih dahulu sebelum kita melakukannya" Jawab Alfian enteng

"Aku tidak peduli dengan syarat sialan itu, segera tanda tangani saja. Mengapa Kau terus menahanku? Menyesal heh?"

"Menyesal? Aku hanya tidak mau rugi. Sebagai pengusaha sukses pengeluaranku harus sebanding dengan apa yang aku dapatkan"

Sara bergerak mundur melihat Alfian berjalan menuju tempat nya berdiri. Berusaha membuka pintu tapi tak bisa.

"Apa yang Kau lakukan?"Tanya Sara sambil berusaha mendorong Alfian yang mengurungnya dan menempatkan kepala di leher Sara.

Menjauhkan sedikit kepalanya, Alfian bertanya "Kau tetap ingin bercerai? Setelah membuktikan sendiri betapa kaya nya Aku?"

Melihat eksperesi bingung Sara, Ia kembali melanjutkan
"Pencuri kecil" Ucapnya sambil mengecup ringan leher Sara.

Tersadar akan sindirian Alfian, Sara segera membalas "Kalau aku pencuri Kau apa? Perampok?"Balasnya dengan berapi

Berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Alfian dengan menendang aset penting pria itu. Namun, dengan gesit Alfian memojokan Sara ke dinding dan mengurungnya.

"Sialan, apa susahnya mendanda tangani berkas itu?" Kata Sara meluapkan emosinya

"Persyaratan belum dipenuhi. Jangan harap kita berpisah" Jawab Alfian dengan berbisik di telinga Sara

Sara merinding mendapat perlakuan itu. Alfian kembali berbicara "Besok malam, setelah itu Aku akan menuruti permintaan mu"

Dengan berpikir hingga secara tak sadar mengerutkan dahinya. Akhirnya ia menghela napas, ini keputusan yang sulit pikirnya.

"Baik, Aku harap Kau menepati janji mu. Jangan terus membodohi ku"Putus Sara

"Aku tidak pernah membodohi mu, itu karena otak mu saja yang membeku"Ledek Alfian

"Lagipula, Kau juga menikmatinya kemarin. Kita sama-sama untung, tidak ada yang dirugikan" Tambahnya sambil menjilat leher Sara

"Lepaskan Aku!"

Alfian terkekeh dan melepaskan Sara "Jangan lupa besok malam, Tempatnya terserah padamu"

Kemudian Ia mengambil dompet dan handphone milik Sara, menyerahkan kepada perempuan itu. Yang diambil dengan kasar lalu keluar dari ruangan Alfian sambil membanting keras pintu.

sara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang