part 39

85.6K 5.5K 67
                                    

Semenjak kembali dari liburan, Sara semakin aktif di shelter penampungan anak. Jika setelah berhenti bekerja, Ia hanya datang satu kali seminggu. Sekarang, Sara selalu menyempatkan datang setiap hari.

Sara menikmati hari-harinya ditempat ini dan sepertinya terlalu malas untuk melamar pekerjaan lagi saat ini. Selain itu, Ia hanya memberikan sebagian uangnya kepada Nesya yang berencana membangun sebuah kafe. Sara hanya berkontribusi dalam pemilihan menu, sisanya biarlah sahabatnya itu yang mengurus, karena Nesya cukup dapat diandalkan.

Noah mengabarkan bahwa Ia telah sampai. Sehingga Sara segera berpamitan pada anak-anak dan volunteer lainnya yang berada disitu. Saat ini, mereka akan menuju lokasi kafe untuk menjelaskan desain yang telah Noah buat. Pria itu menawarkan diri untuk merenovasi ruko yang disewa oleh Nesya.

Dalam perjalanan mereka atau lebih tepatnya Sara, meminta untuk mampir ke beberapa toko kue, retauran fast food dan penjual camilan lainnya.

Hingga perjalanan yang harusnya hanya memakan waktu 15 menit, berubah menjadi 1 jam lebih.

"Kau ingin mengadakan pesta ulang tahun ditempat ini?"Nesya bertanya begitu melihat Sara yang membawa banyak tentengan makanan ditangannya, disusul dengan noah yang juga membawa beberapa kantung makanan.

Sara mengacuhkan Nesya dan meletakan makanan-makanan itu dimeja yang cukup panjang. Sementara Nesya masih melotot melihat Sara membuka semua bungkusan makanan itu dengan senyum sumringah diwajahnya. Entahlah, setiap hari temannya itu akan membeli makanan dengan jumlah yang tidak masuk akal untuk makan berdua diapartemen.

"Jangan banyak berbicara, Aku membelikan cake kesukaanmu"

Mereka makan bertiga, hingga tanpa disadari Nesyalah yang paling semangat menghabiskan kue-kue itu.

"Lihatlah, siapa yang mengomel tadi dan siapa yang paling banyak berkontribusi untuk menghabiskannya"Ledek Noah

"Oh jadi Kau tidak ikhlas, Aku yang paling banyak memakannya? Sebutkan totalnya nanti Aku ganti"

Noah dan Sara tertawa melihat Nesya yang tidak terima akan ledekan Noah.

"Jangan marah-marah. Lagipula Sara yang membeli semuanya, Ia tidak membiarkanku membuka dompet"

"Lihat pipimu ini yang semakin tembam"Lanjut Noah sambil menarik pipi Nesya

"Temanku memang hanya tau menghabiskan uang. Ya walaupun uang da-"

Nesya tidak melanjutkan ucapannya karena Sara telah menginjak kakinya dibawah meja disertai tatapan tajam.

"Salahkan Sara. Ia yang bertanggung jawab dalam perkembangan pipiku. Jika Ia terlihat bertambah cantik, maka Aku yang sudah gemuk bertambah gemuk"

Noah masih melanjutkan ledekannya pada Nesya. Sementara Sara mengamati Noah yang duduk didepannya dengan senyum sendu. Secepatnya, ya secepatnya Ia akan memberitahu Noah tentang semuanya. Tentang mereka yang sepertinya tidak dapat bersama.

....

Pertemuan dengan klien telah selesai sejak 30 menit yang lalu. Alfian kini masih betah berada dibalik meja kantor walau matahari hampir terbenam.

Raka pun masih setia berada dimejanya sambil menunggu perintah dari bosnya. Saat ini bosnya itu melebarkan perusahaan ke dua bidang yang berbeda. Dan keduanya berjalan dengan waktu yang cukup cepat. Bagaimana tidak, Alfian bekerja sangat giat bahkan beberapa kali Ia menginap dikantor. Yang otomatis Raka juga ikut menginap, dikamar yang berbeda dengan bosnya itu.

"Selamat Sore, Pak"

Suara intercom dimeja Raka berbunyi. Ia segera menjawab dan membuka pintu. Pesanan milik Tuannya telah tiba.

Ia mengambil kantung-kantung itu dan menuju ruang Alfian. Begitu masuk, Alfian yang melihat Raka dengan barang bawaannya langsung bangkit dari kursi menuju sofa ruangan itu.

Bau harum langsung tercium begitu Raka meletakan makanan itu ke meja. Ia diminta duduk bersama bosnya itu untuk menghabiskan makanan itu bersama.

Raka sudah terbiasa dengan pemandangan Tuannya ini yang antusias melihat makanan selama satu bulan belakangan ini. Pada saat pertama melihat, Ia keheranan dengan tingkah Alfian.

Biasanya, Alfian akan melewatkan jadwal makannya. Sekarang, pria jtu sendiri yang akan mengingatkan Raka untuk memesan makanan sesuai keinginan Tuannya itu ataupun mendatangi tempat makan secara langsung.

Selesai makan, mereka mengobrol ringan sambil Raka melihat instagram yang belakangan ini cukup aktif Ia gunakan untuk memantau akun milik perusahaan.

Ia hendak menunjukan konten-konten anak perusahaan mereka yang baru kepada Alfian. Namun, postingan Sara langsung muncul begitu Raka membuka instagram miliknya.

Raka menekan tombol like pada foto itu. Kemudian melirik ke arah bosnya yang berada disampingnya.

Mata Alfian melotot melihat postingan itu. Sara hanya mengenakan bikini dengan sebuah topi pantai. Menyadari hal itu, Raka langsung menekan tombol pencarian dan mulai menunjukan akun anak perusahaan Rahardja, walau sepertinya Tuannya itu mulai kehilangan fokus.

....

Sara dan Nesya masih berada diruang tengah dengan televisi yang masih menyala. Nesya sedang sibuk memilih perlengkapan kafe miliknya. Dan Sara tentunya sibuk dengan cemilan. Sara dan cemilan tidak dapat dipisahkan untuk saat ini.

Saluran TV itu menampilkan acara infotainment malam. Membahas semua kontroversi dunia selebriti. Sebelum gambar wajah yang sudah tidak asing itu muncul disertai kehebohan wanita-wanita pembawa acara tersebut. Mereka memberitakan kesuksesan pria itu yang semakin melebar.

"Wow, mantan suami mu bertambah kaya"Celetuk Nesya dengan wajah berbinar, Ia langsung mengalihkan pandangannya begitu nama Alfian disebut.

Jika biasanya, Sara akan sangat malas melihat foto pria itu di sosial media ataupun ditelevisi. Namun, entah mengapa saat ini Ia tetap melihat siaran tersebut dan tidak langsung mengganti chanel tv.

sara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang