part 25

111K 8K 108
                                    

Pagi ini Sara terbangun dengan Nesya disamping nya. Kemarin ketika Ia baru sampai apartment setelah pergi camping, Nesya mengabarkan sudah berada di apartment nya. Temannya itu dalam kondisi kacau terlihat sekali kalau habis menangis.

Nesya mengaku padanya, setelah melakukan hal itu untuk pertama kali Ia bertemu kembali dengan Marco. Mereka kembali melakukannya, hingga Nesya mengetahui kalau ternyata Marco telah menikah dan sangat mencintai istrinya.

Temannya ini hampir memiliki jalan hidup yang sama dengannya. Sama-sama lahir dari kecerobohan orang tua mereka.

Bangun dari tempat tidurnya, Sara melihat jam menunjukan pukul 6 pagi. Memutuskan untuk memasak sarapan terlebih dahulu dan bersiap setelahnya.

Saat Sara berangkat, Ia melihat Nesya masih tertidur pulas. Sehingga Ia hanya meninggalkan notes kecil.

================================

Noah Rylance
Sara..
Sebentar lagi jam makan siang

Sara melihat pesan dari Noah, saat ini memang sudah pukul 11 lewat. Pekerjaan nya hari ini juga tidak terlalu banyak.

Sara
Lalu?

Noah Rylance
Aku lapar..
Aku juga ingin makan salmon
grilled yang waktu itu kita beli
di restoran dekat kantor
Lunch with me?🥺🥺

Sara tersenyum kecil melihat tingkah Noah. Laki-laki itu berumur lebih tua dari Sara, tapi tingkah lakunya mirip anak umur 10 tahun.

Kemudian Ia membereskan mejanya dan membawa dompet. Kemudian berpamitan dengan teman kantornya karena tidak dapat makan siang bersama kali ini.

================================

Ketika baru sampai di Restoran, Sara langsung melihat Noah yang melambaikan tangannya dari meja yang terletak di samping jendela.

"Kau sudah sampai dari tadi?" Tanya Sara

Noah mengangguk kepalanya dan menyelesaikan kunyahan makanan dalam mulutnya.

"Aku harus mempresentasikan proyek yang ada di Bali tadi pagi, tetapi Bos besar sedang ada rapat diluar. Jadi Aku harus menunggu"

"Kenapa tidak pulang?" Tanya Sara sambil memotong steak miliknya yang telah Noah pesankan

"Sengaja, agar Aku memiliki teman makan siang"Jawab Noah sambil tersenyum menggoda.

Sara mendengus dan tersenyum kecil. Kembali fokus pada makanan mereka masing-masing hingga terdengar bunyi tarikan kursi disebelah Sara. Mengadah dan menatap tajam orang itu yang dengan tidak tau malunya duduk disampingnya.

"Noah Rylance, benar?"Tanya Alfian

Noah yang menyadari kalau di depannya adalah bos besar Rahardja corp mengangguk dan tersenyum sopan sambil mengulurkan tangannya.

"Benar, Pak"

Alfian menjabat tangan Noah "Maaf Aku tidak berada di kantor tadi pagi. Jadwal hari ini cukup padat"

"Tidak perlu meminta maaf, Pak. Kebetulan saya tidak memiliki janji lain hari ini"

"Ah, tidak perlu berbicara formal begitu. Sepertinya umur kita tidak berbeda jauh"

"Rasanya canggung jika bicara non-formal dengan bapak yang merupakan role-model saya"

Alfian hanya tersenyum kecil sambil menoleh ke arah Sara. Noah yang melihat itu segera teringat untuk mengenalkan Sara "Ini Sara, dari bagian keuangan"

"Ya, Aku sudah mengenalnya" Jawab Alfian. Ia mengelus paha Sara dari bawah meja.

"Selamat Siang, Pak Rahardja"Sapa Sara sambil berusaha menyingkirkan tangan Alfian yang tambah lama tambah intens.

Alfian mengangguk sambil tersenyum meremehkan "Oh ya, Kalian tidak keberatan jika Aku bergabung untuk makan siang?"

Sara melotot mendengar pertanyaan Alfian, terlebih lagi jawaban Noah.
"Tentu tidak, Pak. Saya justru merasa terhormat bisa makan bersama Bapak"

Kemudian Noah memanggilkan pelayan untuk mencatat pesanan Alfian. Pelayan itu datang bersama maanger restoran begitu melihat siapa yang duduk di meja itu. Mereka menyapa ramah dan sopan.

Tidak lama kemudian beberapa makanan istimewa dari restoran ini dihidangkan dimeja. Namun, Sara telah kehilangan nafsu makannya sejak kedatangan Alfian. Ia hanya mengaduk makanan miliknya.

Alfian menikmati makan siangnya sambil meletakan satu tanggannya diatas paha Sara dan akan mencengkram dengan kuat jika Sara berusaha melepaskannya. Ia makan sambil berbincang mengenai proyek dengan Noah.

"Kalian teman satu universitas atau?"Tanya Alfian tiba-tiba

"Bukan, Pak. Kami bertemu sewaktu camping dan masih berhubungan sampai sekarang"

Alfian ber-oh ria, dalam hatinya mengumpat mengapa Sara dan orang disekitarnya sangat menyukai camping.

Tak lama kemudian Noah izin untuk mengangkat telepon. Meninggalkan Sara dan Alfian berdua.

*ps: rekomen wp nya aku hapus ya, nanti kapan-kapan ku bikin lagi yang baru

Pengen bikin target vote, tapi nanti ajalaa 🙈🙈

sara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang