part 4

151K 9K 12
                                    

Sara telah menyerahkan berkas untuk keperluan perceraiannya pada pengacara. Ia tak mau lagi berurusan dengan Alfian

Drtt Drtt Drtt

"Halo.. Ada apa?"

"Kau ini, tidak ada basa basi sama sekali. Aku ini sahabatmu, kalau kau lupa" Gerutu Nesya

"Cepatlah.. Aku lelah, ingin tidur"

"Wah.. Apa yang habis kau lakukan, sampai kelelahan begitu? Berapa lama kalian bermain?" Nesya terkekeh, Ia sangat senang menggoda Sara.

"Aku lelah seharian ini mengurus berkas perceraianku"

"HAH?!! Siapa yang bercerai? "

"Pikirkan sendiri Nesya, untuk apa aku mengurus perceraian orang lain?"

"Apa yang terjadi? Kau harus menceritakannya padaku" paksa Nesya

"Sudahlah, besok saja makan siang di Polo Caffe"

Belum sempat Nesya membalas, Sara telah menutup telfonnya.
Ia benar-benar butuh tidur sekarang.

================================
Sara bangun lebih pagi hari ini dan akan sarapan diluar. Ia belum mengisi perutnya, Karena belum sempat mengisi kulkas apartmennya.
Sara akan tetap bekerja di kantor Alfian, mengingat akan sulit mencari kerja lagi jika ia mengundurkan diri. Apalagi, posisinya cukup tinggi sebagai manajer keuangan di Raharja Corps. Posisi ini diberikan oleh kakek Alfian, yang melihat kemampuan Sara yang bekerja di cabang perusahaan Raharja sambil kuliah waktu itu.

"Ada baiknya juga, Si Tuan Arogan itu memilih merahasiakan pernikahan ini. Aku tak akan memiliki masalah di kantor nanti" pikir sarah sambil mengendarai mobilnya.

Sesampainya di kantor. Sara menuju lift dan dikagetkan dengan tepukan pada bahunya

"Hai Sara" sapa orang itu sambil tersenyum

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini?" Jawab Sara menatap pria dengan kemeja flanel dan jeans sobeknya.

"Tak ada salam untukku? Baiklah, aku harus menyerahkan hasil designku untuk proyek yang di Bali" Jawab Noah sambil berpura-pura merajuk.

"Sadarlah, Kau telalu tua untuk merajuk Noah" Jawab Sara sambil terkekeh.

"Hei.. Aku tidak setua itu"

Lift berdenting dan Sara segera masuk, disusul oleh Noah.

"Nanti makan siang bersama ya??" ajak noah

"Sayang sekali, Aku sudah memiliki janji"

"Kau ini.. Janji dengan siapa? Aku ikut ya?  Ya ya?" Noah merengek pada Sara

"Tidak boleh. Women's talk, No men permitted"

"Mengapa kau kejam padaku? Besok aku akan ke Bali selama seminggu,  Kau pasti akan rindu padaku"

"In your dream, Sir. Sudahlah, aku duluan. Bye, Noah" Ucap Sara sambil keluar dari lift

sara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang