part 33

89.3K 5.7K 64
                                    

Siang ini mereka tiba di bandara dan berjalan menuju mobil yang sudah menunggu. Sara berniat untuk pulang sendiri menggunakan taksi. Namun, pria itu seperti biasa selalu memaksa. Ia sengaja melewati jalur VIP dan langsung mendorong Sara untuk masuk ke mobil. Jika lewat jalur biasa, pasti Alfian tidak akan semena-mena mengingat banyak orang yang mengenalinya.

Alfian mengantar Sara hingga apartment dan setelahnya Ia pergi mengurus beberapa dokumen ke kantor.

Saat sedang asik membaca dokumen kerja sama, pintu ruangan Alfian terbuka menampilkan Damian yang membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Melihat itu, Alfian hanya melirik sekilas sebelum kembali fokus dengan dokumennya.

"Ada apa dengan wajahmu? Kau tidak suka Aku kesini?"Dengus Damian sambil duduk di sofa.

Tidak ada tanggapan dari Alfian, membuat Damian melanjutkan ucapannya yang menjadi inti kedatangannya kali ini.

"Jangan terus menganggu Sara"

"Aku tidak menganggunya"

Menghembuskan napas lelah, Damian berkata "Rasa bersalahku pada Sara semakin menumpuk, Alfian. Ia tidak tau apa-apa, Aku yang menyeretnya masuk dalam hidupmu walau Aku tau Kau masih hidup dalam bayangan masa lalu"

"Bahkan sampai saat inipun, Kau masih belum melupakannya. Jadi jangan menarik Sara untuk masuk dalam hidupmu kembali"

"Aku tau Kau tidak sebrengsek itu, Alfian. Entah apa tujuanmu menjadi pria bajingan seperti ini"Sambung Damian yang hanya dibalas dengan bungkaman Alfian.

...

Alfian tidak kembali ke mansion, ditengah perjalanan Ia meminta supir untuk putar balik menuju Apartment Sara. Masuk ke dalam dan mendapati kondisi apartment yang hening. Ia memeriksa kamar dan mendapati Sara tidur dengan pulasnya. Wanita itu tidak mengganti pakaiannya saking lelah akibat pergi selama 2 hari.

Setelah membersihkan diri, Alfian duduk dipinggir ranjang. Merapihkan dress Sara yang tersingkap agar tangannya tidak berkelana kemana-mana. Ia juga merapihkan anak rambut yang menutupi wajah Sara.

Menatap Sara lama sambil terbayang oleh kenangan miliknya dan pembicaraan dengan kakeknya. Tepatnya omongan Damian, karena Alfian tidak membalas apa-apa hingga Damian keluar dari ruangannya.

Semua itu seperti berputar-putar di dalam kepalanya hingga Alfian tidak mood untuk melanjutkan pekerjaannya. Sehingga Ia hanya duduk termenung di ruangan sampai sore tadi.

....

"Mungkin Sara sedang istirahat. Kita pergi besok saja"

"Tidak, Kau tidak lihat Aku sudah cantik dan rapih begini?"

"Tapi Nes-"

Ucapan Noah dipotong oleh Nesya yang sekarang tidak hanya memencet bel tetapi juga menggedor pintu apartment itu.

"Pokoknya kita harus pergi hari ini juga"

"Lagipula, mengapa Ia mengganti passwordnya"

"Sara Saraa"

"Sudah, Nes. Jika caramu seperti itu yang ada kita diusir satpam"

Klik

"Akhirnya Kau keluar ju-"

Mata Nesya melotot melihat sosok pria didepannya yang hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan.

Noah pun tidak kalah shock melihat Alfian Rahardja dalam keadaan telanjang dada membuka apartment Sara.

"Kau yakin ini unit milik Sara?" Tanya Noah sanksi karena ini adalah kali pertamanya masuk ke apartment Sara. Biasanya Ia hanya mengantar Sara sampai lobby.

"Dimana Sara?" Nesya bertanya sambil menyelonong masuk ke dalam, menerobos Alfian yang menghalangi pintu

Alfian kembali masuk ke dalam, meninggalkan Noah yang masih dalam keterkejutannya didepan pintu.

...

Nesya masuk ke dalam kamar Sara dan langsung melihat wanita itu yang masih tertidur pulas. Ia langsung menghampiri Sara dan memaksa wanita itu bangun.

"Sara, bangun sekarang sialan"

"Ini benar-benar gawat"

Sara membuka matanya dan menyipit memandang Nesya kesal. Apalagi yang temannya ini lakukan di unit apartmentnya.

"Andai Kau sadar apa yang sudah Kau lakukan. Aku jamin Kau akan langsung keluar dari kamar ini"

"Ada apa? Sedari tadi Kau hanya berteriak tidak jelas"

"Noah datang kesini bersamaku"

Sara hanya mengangguk sebelum matanya melebar mendengar kelanjutan omongan Nesya.

"Dan Alfian yang membuka pintu dengan keadaan topless"

...

Seketika suasana hening dan canggung melingkupi ruang tamu. Sementara pelaku utama hanya duduk tenang meminum bir kalengan sambil menonton TV.

Sementara Noah yang duduk di single sofa masih mencerna semuanya. Hingga Sara keluar dari pintu kamar yang diikuti Nesya.

Entah apa yang akan Sara katakan untuk menghentikan suasana canggung ini. Ia memang sudah berniat akan jujur pada Noah akan statusnya yang pernah menikah. Tapi tidak secepat ini dan Ia bersumpah tidak akan mengatakan bahwa Alfian Rahardja lah yang merupakan mantan suaminya.

Tbc

sara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang