BAB 88 - Melangkah

18.2K 1.6K 192
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!
.
.
.

Bara masih menatap mata Fisya dengan lembut, posisi Fisya masih berada di bawah tubuhnya dan hanya mengenakan handuk yang membalut tubuhnya.

"Mas" panggil Fisya

"Hmm?"

"Awas" ucap Fisya pelan

"Mau tau gak, Sya?" ucap Bara tiba-tiba membuat Fisya gugup

"Apa?"

"Dari nikah sampe sekarang, ini pertama kalinya Mas liat kamu gini keluar dari kamar mandi cuma pake han—"

Ucapan Bara tepotong saat bibir Fisya menempel di bibirnya lalu melumat singkat

"Udah ya, Fisya malu" jujur Fisya membuat Bara terkekeh kecil

"Mas gak jadi capek kalo liat kamu gini" bisik Bara sensual membuat Fisya semakin gugup

Tangan Bara menarik handuk yang berada di kepala Fisya, membiarkan rambut Fisya terurai

"Wangi banget" bisik Bara semakin menenggelamkan wajahnya di leher Fisya

"Mas awas! Lepas handuknya nanti!" ucap Fisya panik lalu tangan Bara tiba-tiba menyentuh ujung handuk yang berada di bagian dada Fisya

"MASSSSS!!!" teriak Fisya langsung

"Iya iya enggak" jawab Bara lalu menempelkan hidungnya dengan hidung Fisya

"Mandi sana" ucap Fisya

"Apa?" jawab Bara sambil satu tangannya mengusap lengan Fisya menuju bahu dengan sensual

"MAS UDAH!" ucap Fisya sambil memejamkan matanya

CUP

Bara mengecup lembut bibir Fisya lalu tangan Bara meraih tengkuk Fisya dan menariknya agar ciuman keduanya semakin dalam. Fisya mulai gugup saat ciuman Bara menjadi agresif, tangan Bara yang berada di leher Fisya mulai turun mengusap bahu Fisya yang terbuka

"Mssss" lirih Fisya di sela ciumannya namun, Bara semakin menekan ciumannya. Tangan Fisya mulai melingkar di leher Bara mengusap lembut rambut Bara di bagian belakang

SHITTT. batin Bara

Tangan Fisya turun melepas dasi Bara lalu menariknya, Fisya terkejut saat Bara melumat bibirnya kasar

"MSSS!!" ucap Fisya mulai mendorong bahu Bara, tangan Bara yang berada di lengan Fisya mulai berani mengarah ke payudara Fisya

Ya Allah. Batin Fisya merasa sangat takut

Bara melepas ciumannya lalu mengecup singkat bibir Fisya

"Terima kasih" ucap Bara tepat di bibir Fisya lalu beranjak dari tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi, Fisya mulai mengatur napasnya lalu segera turun dari ranjang menuju walk in closet.

Fisya menyentuh dadanya yang berdegup kencang, pipi Fisya bahkan bersemu merah karena malu.

"Mas Bara astagfirullah" ucap Fisya tanpa sadar, lalu setelah selesai segera keluar dari walk in closet menunggu Bara dengan duduk di sofa

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka dan Bara dengan santainya keluar hanya mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya, Fisya segera beranjak dari duduknya namun tiba-tiba Bara mencekal pergelangan tangan Fisya dan menariknya

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang