BAB 21 - Wedding Day?

24.8K 1.9K 40
                                    

Fisya sosok itu kini tengah tersenyum menanti pernikahannya dengan bara, fisya masih tidak menyangka waktu berjalan dengan sangat cepat hingga kini fisya berada di titik ini. Pandangan fisya tak lepas dari gaun pengantin berwarna putih yang begitu memukau tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar fisya

"Masuk ga dikunci" teriak fisya

"Assalamualaikum" sapa seseorang

"Waalaikumsalam" jawab fisya lalu menoleh ke sumber suara

"BANG ZIDANNN!" teriak fisya lalu berlari memeluk bang zidan

"Abang kapan kesini?" tanya fisya

"Semalem de, tapi kamu udah tidur ya udah baru bisa nemuin sekarang" ucap bang zidan

"Fisya kangen banget sama abang" ucap fisya memeluk bang zidan erat

"Abang juga kangen fisya, maafin abang ya baru bisa kesini" ucap bang zidan

"Gapapa bang" ucap fisya tersenyum

"Duduk yuk bang" ajak fisya lalu mereka melangkah duduk di tepi ranjang

"Bang fisya kemaren udah ketemu abi" ucap fisya dan hal itu sukses membuat raut wajah bang zidan tertunduk lesu

"Fisya kangen abi yang dulu bang, yang selalu ada di antara kita" ucap fisya mulai berkaca-kaca

"Nanti juga abi dateng bang, tapi fisya ga tau abi dateng sendiri atau dengan keluarga barunya" ucap fisya mulai menangis, bang zidan segera menarik fisya ke pelukkannya

"Jangan nangis, adek abang kan udah gede udah mau nikah lagi kita harus kuat oke" ucap bang zidan menenangkan fisya

"Abang udah maafin abi belum?" tanya fisya dan bang zidan hanya terdiam

"Umi bilang semua orang memiliki kesalahan, namun kita sebagai manusia tidak sepantasnya kita terlalu larut dalam sebuah kebencian. Bukankah Allah Maha Pemaaf tapi kenapa kita sebagai umatnya malah berat untuk memaafkan?" ucap fisya terdengar sendu dan bang zidan masih terdiam

"Fisya udah maafin semua kesalahan abi bang" ucap fisya tersenyum

"Karena apapun kesalahannya abi tetaplah abi kita bang" ucap fisya tersenyum

"Abang juga harus bisa maafin semua kesalahan abi, ayo bang kita harus bisa melupakan masa lalu dan mulai berdamai dengan luka" ucap fisya sambil memeluk bang zidan erat

"Iya de, abang usahakan" ucap bang zidan

"Terimakasih bang" ucap fisya tersenyum manis

"Oya de, abang belum ketemu sama calon suami kamu gimana gantengan siapa sama abang?" tanya bang zidan membuat fisya malu

"Apaan si bang" ucap fisya malu-malu

"Cie yang mau nikah malu-malu" ledek bang zidan semakin membuat fisya malu

"Syila sama kak linda ikut kan bang?" tanya fisya mengalihkan pembicaraan bang zidan

"Ikut dong" jawab bang zidan ceria

"Yeayyy" sorak fisya senang

"Ya udah kamu siap-siap, abang keluar dulu" ucap bang zidan

"Iya bang, fisya masih nunggu tante ratna buat make up" kata fisya

"Oke" ucap bang zidan lalu beranjak dari ranjang dan mulai melangkah keluar

Tiba-tiba fisya merasa perasaannya sangat tidak enak, tapi fisya berusaha untuk tetap tenang. Fisya sempat kesal dengan perihal bara yang tidak membalas pesan fisya

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang