BAB 97 - Card

12.5K 1.5K 114
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!

ENJOY YOUR LIFE ✨
.
.
.

Waktu terus berlalu tanpa di sadari, jam terus berputar dan hari terus berganti. Usia kandungan Fisya kini menginjak bulan ke tujuh menuju bulan ke delapan.

"Kita nunggu Ayah pulang ya, Nak" ucap Fisya mengusap perutnya, dan kini Fisya tengah duduk di sofa ruang tamu menunggu kepulangan suaminya.

"Ayah lagi kerja, kamu gak boleh nakal sama Bunda" ucap Fisya semakin mengusap perutnya dengan lembut

Fisya menyambar selimut untuk menutupi kakinya, Fisya duduk bersandar dengan kedua kaki yang naik ke atas sofa. Mata Fisya melirik kearah jam dinding yang kini menunjukkan pukul 21.35 WIB

"Ayah kok lama banget ya" lirih Fisya menatap kearah pintu rumahnya

"Kamu udah kangen Ayah ya?" tanya Fisya sambil menatap kearah perutnya, pasalnya Bara tengah flight menuju London.

"Mas lama banget pulangnya kan udah 3 hari" lirih Fisya mengalihkan pikirannya dengan menonton televisi

Ceklek...

Suara pintu terbuka membuat Fisya langsung menatap kearah pintu dan turun dari sofa

"MAS!" panggil Fisya

"Disitu aja jangan kesini, jangan lari!" ucap Bara dan Fisya kembali duduk

"Assalamualaikum" ucap Bara

"Waalaikumsalam" jawab Fisya lalu mencium punggung tangan Bara

CUP

Bara mengecup kening Fisya lembut lalu berjongkok

CUP

Bara mengecup perut Fisya lembut lalu membelainya perlahan

"Ayah pulang" ucap Bara

"Mas lama banget" ucap Fisya dan Bara langsung duduk di sebelah Fisya

"Ada yang sakit gak?" tanya Bara dan Fisya menggeleng

"Anak kita gak nakal kok" jawab Fisya

"Alhamdulillah" jawab Bara lalu tangannya kembali mengusap perut Fisya

"Mas udah makan?" tanya Fisya

"Udah sayang tadi di pesawat, Mas landing langsung pulang" jawab Bara sambil terkekeh

"Akh" lirih Fisya dan Bara langsung menatap Fisya

"Kenapa?" tanya Bara

"Nendang" jawab Fisya lalu tangan Bara langsung masuk kedalam baju Fisya menyentuh perut Fisya langsung.

"Daritadi diem padahal Mas" ucap Fisya

"Kangen Ayahnya makanya langsung nendang" ucap Bara merasakan tendangan anaknya yang masih di dalam kandungan, tangan Bara bergerak lembut mengusap perut Fisya.

"Ayo ke kamar" ajak Bara lalu membantu Fisya berdiri

"Mau di gendong?" tanya Bara

"Gak usah" jawab Fisya sambil terkekeh lalu Bara merangkul bahu Fisya dan mulai melangkah perlahan menuju lift.

"Sayang makin cantik" ucap Bara mengecup pipi Fisya singkat

"Ya terus?" tanya Fisya

"I want you, baby" bisik Bara dan Fisya langsung menatap Bara dengan tajam

My Captain Where stories live. Discover now