BAB 48 - Debaran

17.1K 1.5K 155
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
.
.
.

Waktu menunjukkan pukul 22.35 WIB, Fisya melangkahkan kakinya menaiki tangga lalu membuka pintu kamarnya dengan pelan

Ceklek...

Fisya tersenyum saat menatap Bara tengah duduk disofa dengan lengan kemeja putihnya digulung sebatas siku serta tiga kancing kemeja yang dibiarkan terbuka

"Sini, Sya" ucap Bara lalu Fisya melepas sepatunya dan melempar tasnya asal di ranjang lalu melangkah mendekat kearah Bara

"Kenapa hm?" tanya Fisya duduk disebelah Bara

"Dianter siapa tadi?" tanya Bara

"Dokter Reyhan" jawab Fisya

"Fisya telepon Mas loh, sampe beberapa kali kok Mas ga angkat. Mas sibuk banget?" tanya Fisya

"Maaf ya, Mas banyak kerjaan tadi" ucap Bara dan Fisya hanya terdiam

"Fisya ga enak banget tadi sama Dokter Rey sampe dianter" ucap Fisya

"HMMMM" ucap Bara

"Besok Fisya bawa mobil sendiri aja ya" ucap Fisya

"Tergantung besok deh" jawab Bara

"Magang masih lama?" tanya Bara

"2 minggu lagi kurang lebih" jawab Fisya

"Mandi gih sana" ucap Fisya pada Bara sambil menatap Bara

"Ntaran" jawab Bara lalu Fisya beranjak dari duduknya melangkah mengambil tasnya yang berada di ranjang dan meletakkan di meja belajar

"Tadi cuma berdua di mobil?" tanya Bara

"Iya mau gimana lagi" jawab Fisya membuat Bara mendengus sebal

"Emang beneran ganteng?" tanya Bara membuat Fisya terkekeh kecil

"Ganteng" jawab Fisya lalu Bara langsung mendekat kearah Fisya yang tengah duduk diranjang

"Tadi pagi jalan bareng pas Rumah Sakit?" tanya Bara

"Kok Mas tau?" tanya Fisya

"Masa kata Maura kalian berdua cocok" ucap Bara malas

"Ya ampun" jawab Fisya lalu terkekeh

"Ganteng banget?" tanya Bara

"Ganteng" jawab Fisya santai

"Kok berani jawab gitu, Sya?" ucap Bara lalu menatap mata Fisya tajam

"Lah emang gitu" ucap Fisya

"Au ah males" ucap Bara

"Cowo ya ganteng masa cantik" ucap Fisya

"Dasar" ucap Bara lalu mencubit hidung Fisya

"Udah makan?" tanya Bara lalu Fisya menggeleng

"Makan siang ga tadi?" tanya Bara

"Makan kok" jawab Fisya

"Sama siapa?" tanya Bara lalu Fisya terdiam gugup

"Sama siapa Nafisya?" tanya Bara lagi

"Sama Dokter Rey" jawab Fisya gugup

"Buruan selesai Magangnya" ucap Bara

"Mana bisa" jawab Fisya

Bara merebahkan dirinya di ranjang dengan asal membuat Fisya menatap Bara dengan bingung

"Kenapa? Pusing?" tanya Fisya menatap Bara, bukannya menjawab Bara menarik lengan Fisya membuat Fisya terbaring disebelah Bara

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang