20 | Dy's friend

13.3K 2.8K 714
                                    

Dy Madia updated new profil picture...

Ayaka Rashi: Uwooo... tsakep banget Dyyy

Yumna Talitha: Aaww, jadi ini hasil menyatu bersama alam kemarin?

MAMA: cantik anak Mama, jadi makin kangen.

Dy tersenyum ketika esok hari mengubah foto profil chat-nya dan langsung mendapatkan tanggapan dari orang-orang terdekatnya. Semalam ia melihat hasil olah digital dari Ray dan langsung menyukai semuanya. Bukan hanya karena dirinya terlihat bagus di foto, namun juga komposisi warna disekitarnya yang menakjubkan.

Febrian Gautama: Apaan nih? Lagi di mana lo?

Dy Madia: Hahaha lagi liburan, Yan.

Febrian Gautama: Serius? Wah kacau, gue tinggal sibuk sebentar aja udah pada cabut enggak ajak-ajak!

Dy Madia: gue sendirian kok, Yan, sekalian riset buat proyek tulisan

Febrian Gautama: Sendirian? Jangan bercanda deh, Dy

Dy Madia: Iya, beneran, sendirian... Selasa, gue balik.

Febrian Gautama: Di mana sih, lo?

Dy Madia: Rahasia, gue enggak mau disusulin ya, mau fokus

Febrian Gautama: Ortu lo? Yumna sama Ayaka tahu kan lo pergi ke mana?

Dy Madia: Papa sama Mama lagi di Swedia, Yan

Dy Madia: Yumna sama Ayaka tahu kok, gue chat sama mereka terus

Febrian Gautama: Ohh ya udah, enjoy your holiday deh

Febrian Gautama: kalau kangen, bilang ya, My baby Dy ;)

Dy Madia: I'm an adult, not a baby or even your baby.

Febrian Gautama: wkwkwk eh, berarti lo enggak kencan lanjutan dong sama si fotografer itu?

Membaca chat terbaru itu Dy memutuskan untuk tidak membalasnya, ia langsung keluar aplikasi agar seolah sudah terlanjur offline dan tidak sempat membalas. Dy juga memilih mode diam ketika membawa ponselnya keluar kamar.

"Loh, kok sarapannya diantar ke sini?" tanya Dy saat mendapati Ray membawa nampan dengan sepiring nasi goreng dan teh hangat.

"Iya, Tante Rima ajak orang rumah nyari sarapan diluar, terus aku sama Bagas mau lanjutkan foto-foto kemarin," Ray meletakkan nampan itu di meja. "Maaf ya, aku secara sepihak bilang kalau kau sibuk mengerjakan tulisan."

"Oh, memang iya sih, aku dapat beberapa revisi dari Lissa..."

"Beneran? Soalnya aku enggak tenang, memikirkanmu keluar sama Tante Rima, meski yang lain pasti akan menjaga tapi—"

"It's okay..." sela Dy dengan penuh pengertian dan membuka kembali ponselnya, menunjukkan email dari Lissa Young. "Nih, aku dapat revisi, rencanaku juga setelah sarapan mau pamit juga buat mengerjakan ini."

Ray memperhatikan dan tersenyum, "Oke, sarapan aja dulu."

Dy segera duduk, lebih dulu meminum tehnya sebelum menyendok nasi goreng. Sembari mengunyah, Dy baru tersadar. "Loh, kalau orang rumah sarapan di luar, terus ini sarapan siapa yang urus?"

"Aku yang buat, Bagas kangen, pengin nasi goreng buatanku."

"Serius, ini buatanmu?" Dy tidak menyangka, rasanya enak.

"Iya, ada simbok sih, tapi karena Bagas pengin ya aku buatkan."

"Enak loh, beneran deh."

"Dimakan kalau gitu, aku mau ambil kamera sama laptop buat kirim gambar."

0.99% MATCH (PUBLISHED by Karos Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang