07. Hidden

282 61 12
                                    

Hyunjin, Felix, dan Jeongin mengajak Chan dan Minho untuk menemui Jisung ke UKS saat bel pulang berbunyi. Mendengar cerita dari Jeongin dan Hyunjin, kedua pria itu jadi penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Jisung.

Plak!

Kepala Jeongin tertimpuk bola kasti yang sedang dimainkan oleh anak kelas 1 di lapangan. Jeongin sempat limbung karena kepalanya pusing, bahkan Felix hampir menghajar anak itu jika tak ditahan oleh Jeongin.

Di seberang, murid-murid menatap Jeongin takut, berharap bola itu kembali ke tangan mereka dengan selamat.

Dari situ Jeongin tahu kenapa murid-murid itu tak menghampirinya, dan meminta maaf.

Ia pun meraih bola kecil itu, lalu menghampiri mereka dengan seulas senyum. "Nih, ambil. Lain kali hati-hati ya,"

Tangan siswa yang hendak mengambil bola dari tangan Jeongin seketika gemetar. Namun pada akhirnya, Jeongin mencairkan suasana itu dengan sikap hangat.

Selesai dengan itu, Jeongin kembali pada teman-temannya untuk melanjutkan perjalanan. Namun kali ini, Hyunjin yang mendadak berhenti karena melihat sesuatu. Mereka pun ikut menatap ke sana, di mana terdapat dua orang tua yang tengah melintas di seberang mereka dengan beberapa map di tangannya--seperti baru keluar dari ruang guru, dan menanyakan hal penting.

Saat kedua orang tua itu melihat mereka, Hyunjin langsung menunduk, lalu berbisik pada mereka sebelum pergi. "Kalo mereka cari gue, bilang aja gak ada ya."

"Tapi--"

Hyunjin langsung pergi ke UKS lewat jalur yang berbeda. Raut wajahnya terlihat sangat panik sejak melihat keberadaan dua orang itu. Bahkan pertanyaan Chan sampai tak sempat dijawab.

"Selamat siang, Nak. Apa kamu pernah melihat orang ini?" Wanita kepala tiga itu menunjukan foto Hyunjin yang terlihat 4 tahun lebih muda dari usianya sekarang.

Chan dengan kikuk berpura-pura melihat foto itu, lalu menatap tiga orang di sampingnya dengan penuh isyarat. Membuat mereka serempak menggeleng kepada dua orang itu, seperti pesan Hyunjin tadi.

"Kami gak pernah lihat, Pak." jawab Felix. "Memangnya ada apa?"

"Ah," Pria itu mengeluarkan kartu nama dari dompet kulitnya, lalu memberikannya pada Chan. "Jika kalian lihat, hubungi nomor ini ya. Dia sangat berbahaya."

Kedua pihak sama-sama membungkuk di akhir perbincangan. Sampai saat dimana kedua orang itu sudah jauh, Felix langsung merebut kartu itu dari tangan Chan.

"Biar gue aja yang nyimpen." Felix menyelipkan kertas itu di sakunya usai sibuk meneliti setiap keterangan dalam kartu Identitas tersebut.

Selepas itu, akhirnya mereka semua berjalan menyusuri koridor yang membawa mereka menuju UKS, berharap Hyunjin bisa menjawab semua kebingungan mereka nanti.

Sempat kesal juga, karena semenjak Seungmin pergi, banyak sekali hal-hal tak masuk akal terjadi. Pertengkaran semakin tak bisa dihindari. Jika dibandingkan, persahabatan mereka memang tak seindah dulu. Sekarang yang ada hanya teror yang terus berdatangan. Masing-masing saling mengulik kejahatan temannya, dan tak percaya satu sama lain.

Itulah yang membuat Jeongin dari awal tak tertarik mengulik kasus Seungmin. Bukannya tak peduli, tapi ia takut mereka juga ikut menjadi korban.

LiveD | Stray Kids ✔️Where stories live. Discover now