Prolog #1

1K 94 3
                                    

Tok tok tok

"Seungmin, udah selesai belum siap-siapnya?" tanya wanita paruh baya, usai mengetuk pintu kamar anaknya. Menunggu sahutan dari Seungmin yang belum kunjung terdengar.

Ia merasa aneh, karena 30 menit sudah berlalu, sejak Seungmin menyelesaikan makan siang, dan pergi bersiap untuk les piano. Apa bersiap-siap memakan waktu selama itu? Benaknya bimbang.

Mau berpikir positif, tapi wanita itu tahu jika Seungmin bukan anak yang pemalas. Ia selalu disiplin, apalagi jika menyangkut soal impiannya.

"Min? Nanti kamu telat loh." peringatinya sekali lagi. Hatinya mulai gelisah, diikuti tangannya yang sudah gatal ingin membuka pintu.

Ia pun menarik napas dalam-dalam, memantapkan niatnya, sebelum akhirnya menekan kenop pintu, dan melihat jasad anaknya yang tergantung di tali yang terhubung ke langit-langit ruangan.

"SEUNGMIN?!"

Seketika kakinya melemas. Tangisnya pecah begitu saja dengan jeritan kekesalan. Ia menguatkan diri untuk berjalan mendekati Seungmin, dan berusaha menurunkan jasadnya yang sudah agak kaku.

Ia memangku kepala pria itu, sembari meratapi wajahnya yang memucat.

"Kenapa kamu ngelakuin ini, Sayang?"

Wanita itu meremas baju Seungmin, dan menangis sejadi-jadinya. Ia tak henti menciumi, dan memeluk anaknya dengan kepedihan.

Kepergian Seungmin tentu sangat menyakiti hatinya, mengetahui ia hanya memiliki Seungmin sebagai anak semata wayang. Lagipula, siapa yang menyangka jika Seungmin akan pergi secepat itu? Wanita itu benci ketika mengingat bagaimana mudahnya ia mempercayai Seungmin yang pamit untuk pergi bersiap-siap.

Ia hanya ingin Seungmin pergi sebentar, bukan pergi selamanya seperti ini.

Tak lama, sesuatu yang tergeletak tepat di samping Seungmin menyadarkannya dari kepedihan. Ia pun langsung mengusap air mata, dan memperjelas pandangannya.

"Buku apa ini?"

***







Ada apa dengan Seungmin?

LiveD | Stray Kids ✔️Where stories live. Discover now