Bagian 11

56 12 0
                                    

Pagi ini dengan segenap kemalasan dan kemageran yang ada aku bersama para OSIS sudah berada di sekolah jam 5:20 menit. Segala persiapan dari mulai sound, mic, bangku-bangku dll mulai ditata sebagaimana mestinya. Hari pertama pembukaan Porsda akan dimulai jam 07:00.

Untuk pembukaan kali ini setelah upacara dan pengibaran bendera aliansi lalu langsung dilanjutkan untuk beberapa lomba yaitu lomba baca Al-Qur'an, futsal dan menggambar.

Karena aku merupakan penanggung jawab untuk lomba baca Al-Qur'an pagi ini maka aku mengganti celana training ku menjadi rok panjang untuk sementara dan siangnya aku harus menjadi penanggung jawab lomba menggambar. Nanti setelah lomba baca Al-Qur'an selesai aku akan berganti kembali memakai training.

Saat aku beristirahat sebentar untuk sekedar mengecek hp aku menemukan chat masuk. Dari jodohku ternyata, kak Calvin *hehe maaf halu ya.

WhatsApp

Kak Ical: Kunci kls gue kok katanya ga ada di OSIS, pdhl dh diksh kmrn sama gue

Aku: Ooh yg tadi kuncinya udah pada ada kok

Kak Ical: Ok. Kls gue entar futsal tanding no brp ?

Aku: Bukannya sudah diberi tau kemarin kak ?

Kak Ical: Lupa

Lantas aku langsung menanyakan urutan untuk kelasnya kak Calvin--Ips 2--pada panitia penanggung jawab lomba futsal.

Aku: 15 kak, kayaknya agak siangan nanti itu

Kak Ical: Mksih

Aku: Iya kak sama sama. Minta tolong juga ya kak temannya yg ikut lomba baca Al-Qur'an nanti langsung ke Musholla

Lalu chat terakhirku hanya dibalas emot yang menunjukkan kata 'oke'. Dan ku read saja.

©©©

Jam sudah menunjuk pada angka 12:30 matahari bersinar sangat terik seakan ikut menyorak pada permainan futsal yang tak pernah sepi penonton. Kupikir tengah hari terik ini akan membuat sebagian siswa yang hanya menonton kelelahan atau minimal menggerutu, namun salah besar semangat mereka malah semakin menggebu.

Aku yang sedari tadi ingin melihat namun tidak pernah kesampaian karena sibuk mempersiapkan banyak hal untuk kepentingan lomba menggambar. Ralat sih, lebih tepatnya aku ingin menonton pertandingan futsal dari kelasnya kak Calvin karena aku yakin kak Calvin pasti akan ikut bermain juga.

Sambil mencuri-curi pandang kearah lapangan aku yang tengah mengangkut kursi plastik dan beberapa gulungan karton di tepi lapangan, tanpa sengaja langsung terfokus pada segerombolan siswa siswi yang sedang duduk lesehan. Disana ada kak Calvin yang sedang mengelap keringatnya dengan tissue, tampan sekali makhluk ciptaan mu ya tuhan.

Saat tengah asik menatap seorang Calvin Antares, tanpa sadar bola yang tadinya jadi rebutan di lapangan keluar jalur. Sialnya bola tersebut malah menuju kearahku. Aku yang sedang ribet mengangkut kursi dan gulungan karton, jelas saja tak bisa menghindar sehingga bola menghantam lenganku.

Sakit ? Oh jelas tapi sebenarnya sakitnya tak seberapa, malunya itu loh yang tidak ketulungan.

"Hahahaha gimana, sakit ga tuh....duuh tapi lebih banyak malunya ya hahaha?" ejek kak Juna, wakil ketua OSIS sekolahku.

Perkenalkan sang waketos Arjuna Yusro Alifian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perkenalkan sang waketos Arjuna Yusro Alifian

"Maluuu bangettt kak, ini yang lain malah ga ada yang bantuin aku" ucapku dengan nada kesal. Aku ingin meneriaki teman-teman OSIS ku yang hanya melihat itu.

"Sini kakak bantu bawa, kasian yang lagi kenak bola hahaha" lalu kak Juna mengambil kursi plastik dan menyerahkan gulungan karton padaku.

Akhirnya aku bisa melihat futsal di lapangan, setelah ada yang suka rela menggantikan ku untuk mengawasi lomba menggambar.

Sebelum menonton aku pergi ke kantin untuk membeli es teh untuk melepaskan dahaga serta beberapa makanan untuk mengganjal perut karena jatah makanku lupa untuk ku makan tadi.

"Eh sialan, es teh gue" umpatku saat tiba-tiba ada yang menyerobot es teh yang belum ku minum dari tanganku -dia kak Calvin- sekarang lagi asik menyedot es teh bajakan.

"Oh kirain beliin buat gue, beli lagi gih" dengan gampangnya dia memberikan uang untukku membeli lagi. Aku tidak akan kesal jika jenis teh yang aku mau tersebut masih ada, masalahnya teh tersebut sudah tidak ada. Tadi itu yang terakhir kata bu Satar -ibu penjaga kantin- .

"Punya gue kak ih, udah ga ada lagi katanya" ucapku sambil merampas paksa es teh ditangannya.

"Ketimbang teh lemon juga" dengusnya.

Aku memukul lengannya, sialan ternyata lengannya keras. Aku jadi deg deg an sendiri setelah menyentuh lengannya.

Aku meminum es tehku untuk mengurangi ke gugupan.

"Anj-- ganti dulu sedotannya neng, bekas gue tadi tuh. Entar kalo lo suka sama gue, gue gak tanggung jawab ya" ucapnya dengan nada mengesalkan.

Mendengar ucapan kak Calvin lantas membuat aku salah tingkah sendiri. Aku tidak sadar kalau minum masih dengan sedotan yang sama "Hilih...iman gue kuat, tenang aja"

"Btw, gimana tadi rasanya dicium bola ?" Tanyanya.

"Dicium mah di pipi kak pelan lembut gitu, kalo tadi namanya di sepak kenak lengan sakit banget" Aku menunjuk kearah lengan yang tadi terkena bola. Sudah tidak seberapa sakit sih.

"Lo tuh ceroboh ya ga bisa jaga diri sendiri, bikin khawatir"

"Iya tuh untung kak Juna tadi langsung bantuin gue. Yang lain ga bertanggung jawab, malah tadi teman OSIS gue ada yang ngetawain gue, biadab emang"

"Yaudah mangkanya jaga diri, hobi banget mempermalukan diri"

'mangkanya kak, kamu gak ada niatan gitu buat jagain aku terus ? Minimal jadi pacarku lah'

Pengennya sih mau bilang seperti itu. Tapi takut juga ya, ga siap kalo dia jawab "Ga mau" gitu gimana ?. Patah hati dong aku.
.
.
.
Hei kak Calvin, kamu harus tau ya... Tanpa aku minum dari bekas sedotanmu saja, aku sudah suka kamu. Kalo habis minum dari bekasmu, mungkin aku tambah tambah suka kamu :)

Hei, Calvin AntaresWhere stories live. Discover now