Bagian 21

41 5 0
                                    

Jam sudah menunjukkan hampir jam 12 malam lebih tepatnya masih kurang 13 menit lagi menuju jam 12.

Sedangkan aku masih berkutat dengan buku kimia ku, mencoba mengahafal beberapa rumus kesetimbangan kimia yang mulai menggerogoti kewarasanku. Aku begitu tidak menyukai pelajaran kimia saat mulai menginjak di kelas akselerasi ini -ah tidak juga sih memang kenyataannya aku tidak pernah bisa dalam kimia.

7 hari yang lalu diadakan ulangan harian kimia dan bisa ditebak nilaiku rendah hanya bisa mencapai kepala 6 sedangkan KKM yang harus dicapai itu 85, jadilah besok aku akan mengikuti ulangan untuk perbaikan nilai alias remedial.

Drrrt drrtt....

Ponsel yang berada dibawah laci mejaku bergetar, pertanda ada panggilan. Aku punya kebiasaan untuk membiarkan dering telfon sampai mati baru akan kulihat siapa yang menelfonku lalu mengirimi si penelfon pesan. 

Penelfon ditengah malam itu adalah Kak Calvin. Entah ada apa dia menelfonku.

WhatsApp

Aku: lo telfon ada apa ?

Kak Ical: Ga diangkat njir

Aku: Yakan dikira sapa tadi hehe, kenapa siih malem-malem gini tidur kali...

Kak Ical: Sendirinya blm tidur
Kak Ical: Angkat

Sedetik kemudian dia kembali menelfon bedanya dia melakukan panggilan berupa video call. Pastinya membuatku kalang kabut seketika.

Bagaimana tidak penampilanku sekarang kucel banget, mata berkantong, baju seadanya dan pastinya sedang tidak pakai jilbab. Untung saja aku selalu menggantung hijab di belakang pintu, jadi bisa langsung dipakai.

Aku menekan ikon warna hijau lalu menyenderkan handphone pada tumpukan buku agar aku tetap bisa leluasa bergerak.

(Now play Fiersa Besari-Pelukku untuk Pelikmu)

'lagi ngapain' tanyanya memulai pembicaraan tengah malam.

'belajar buat remedi kimia, kimia bajingan' umpatku.

'kenapa sih neng, kayak nelangsa banget lo. Cerita coba' nampak dia bangun dari posisinya yang tengah tiduran, lalu bersender pada bahu kasurnya.

'ga gapapa' ucapku sambil menggeleng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'ga gapapa' ucapku sambil menggeleng.

'gapapanya cewek tuh bercabang'

'ga ada Kak gue kesel aja, kenapa ga bisa kimia. Udah nilai gue pas ulangan rendah... Allahu ngeselin banget sumpah gue bodoh ga keren'

Hei, Calvin AntaresWhere stories live. Discover now