Bagian 6

83 16 0
                                    

Hari ini merupakan hari terakhir pembinaan untuk lomba. Aku berusaha tenang sedari tadi, mengatur nafas, mengusap tangan yang mulai mengeluarkan keringat dingin, kurasa AC di ruang guru sangat dingin. Eh tidak ya mungkin karena aku terlalu kepikiran tentang lomba.

Sekarang pun aku sedang dilatih jadi juru bicara, dan aku harus mengerti dengan kode maupun jawaban yang diberi kedua kakak kelasku ini. Maafkan aku otakku kamu harus selalu bekerja keras.

"Istirahat sebentar dulu ya, makanannya dimakan" ucap bu Laili. Tanpa sadar aku mengambil nafas panjang dan menghembuskannya agak keras.

"Santai aja dek, lu gugup banget kayaknya deh" kak Ayen menyenggol lenganku. Jika tak mengingat dia kakak kelas sudah ku bacotin sampai mampus.

"Aku gak pengalaman kak, kakak aja deh jadi juru bicaranya ya" ucap gue memohon. Kak Ayen cuman ketawa sambil asik makan nabati coklat.

"Lu aja dah bagus tadi, kan ada kita yang ngasih jawaban. Minum dulu nih" kak Calvin tiba-tiba angkat bicara. Dia berusaha meyakinkanku ya ini ? Tapi nanti kalau aku salah kan malu kaaakk ish lah. Dia memberikan botol minum yang sudah ia buka segelnya padaku. Aku menerimanya dengan senang hati karena ya aku memang haus dan sangat butuh minum.

"Makasih kak" kataku singkat lalu langsung meminum air.

Tak lama kemudian pembinaan dimulai kembali. Setelah 1 jam berlalu, sekarang sudah pukul 16:50 pembinaan diakhiri.

"Besok jam set.7 kita harus sudah kumpul di depan museum"

"Baik bu" ucap kita dengan serempak. Dan begitulah pembinaan terakhir selesai.

Jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh. Aku masih belum bisa untuk memejamkan mata, padahal aku berniat untuk tidur jam 8 dan bangun jam 3 untuk belajar lagi. Namun rasanya dari tadi aku terlalu overthinking, selalu saja terlalu memikirkan kemungkinan yang belum tentu terjadi.

Padahal cuaca sedang panas tetapi aku malah seperti kedinginan, tangan mulai mengeluarkan keringat basah.

Ting

Mendengar bunyi notif handphone gue segera mengambil handphone yang tergeletak di samping bantal.

From: 0823-xxx-xxxx

Nomornya gak aku kenal, tapi chatnya dah kebuka subhanallah 😭.

Bebanegara: Tidurr, sdh malem

Heeeh !! Wth, mas crush beneran ini yang ngechat ? Aku ngak lagi mimpi kan ? Tolong bangunin aku.....!!!
Itu tolong kak Calvin lucuu banget pake dua huruf.

Okay, stay calm. Ayo cepet dibalas

Aku: Iya kak, sebentar lagi

Bebanegara: Cepet, bsk jgn smp telat

Aku: Siap, kakak jg. Cepet tidor

Memang aku belum ngesave nomer WhatsApp kak Calvin, karena takutnya nanti hanya aku yang ngesave nomernya dia sedangkan dia tidak. Malu jika terjadi sampai seperti itu.
.
.
.
Hei Kak Calvin, aku akan cepat-cepat tidur agar pagi lekas datang dan kita pun bisa cepat bertemu juga.

Translate chatnya kayak yang dicerita yaa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Translate chatnya kayak yang dicerita yaa.....

Hei, Calvin AntaresDonde viven las historias. Descúbrelo ahora